Rusia Berencana Kirim Tank T-14 Armata ke Ukraina, tapi Ditolak Pasukannya Sendiri

Rusia Berencana Kirim Tank T-14 Armata ke Ukraina, tapi Ditolak Pasukannya Sendiri

korannews.com

LONDON, KOMPAS.com – Rusia dikabarkan sedang menyiapkan sejumlah tank T-14 Armata dalam jumlah kecil untuk dikerahkan dalam perang di Ukraina.

Kabar tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan informasi intelijen melalui Twitter pada Rabu (26/1/2023).

Jika benar-benar teralisasi, itu akan menjadi debut bagi T-14 Armata di medan perang Ukraina.

Kendati demikian, Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan bahwa pasukan Rusia selama beberapa bulan terakhir enggan menerima tahap pertama T-14 Armata yang dialokasikan untuk mereka.

Mereka menolak menerima T-14 Armata dengan alasan kondisi tank yang sangat buruk.

Kendati demikian, tidak jelas kondisi buruk apa yang menyebabkan pasukan Rusia menerima main battel tank (MBT) terbaru ini.

“Akan tetapi, dalam tiga tahun terakhir, sejumlah pejabat Rusia telah secara terbuka menjelaskan beberapa masalah dengan mesin T-14 dan sistem pencitraan termal,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris.

Pada 2021, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pernah mengatakan bahwa rencana produksi T-14 Armata pada 2022 hanyalah tahap industri eksperimental.

“Oleh karena itu, tidak mungkin tank T-14 yang dikerahkan akan memenuhi standar biasa untuk peralatan baru yang dianggap operasional,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris.

Dilansir dari The National Interest, T-14 Armata merupakan tank terbaru buatan Rusia dan diperkenalkan Parade Hari Kemenangan pada 2015.

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu secara resmi mengumumkan akan memasok Ukraina dengan tank Leopard 2 .

Keputusan Jerman tersebut membuka jalan bagi negara lain seperti Polandia, Spanyol, dan Norwegia untuk memasok tank Leopard dari stok mereka ke Ukraina.

“Keputusan ini membuktikan kami serius mendukung Ukraina dengan kemampuan terbaik kami. Kami bertindak dalam koordinasi yang erat secara internasional,” kata Scholz, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada tahap pertama, Jerman akan mengirim 14 unit tank Leopard 2 dari stok angkatan bersenjata alias Bundeswehr.

Pelatihan untuk pasukan Ukraina di Jerman akan segera dimulai. Selain itu, Berlin juga akan mengeluarkan izin transfer untuk negara mitra yang ingin mengirimkan tank Leopard 2 dari stok mereka ke Ukraina.

Menyusul keputusan Jerman, Presiden AS Joe Biden pada Rabu mengumumkan bahwa negaranya juga akan mengirim 31 unit tank M1 Abrams ke Ukraina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!