Profil: Dengan Mandat Populer, Xi Jinping Pelopori Gerakan Baru untuk Modernisasi China

Profil: Dengan Mandat Populer, Xi Jinping Pelopori Gerakan Baru untuk Modernisasi China

korannews.comPada sesi pertama Kongres Rakyat Nasional (National People’s Con gress/NPC) ke-14, Xi juga terpilih sebagai ketua Komisi Militer Sentral China. Menduduki posisi tertinggi di Partai, negara, sekaligus angkatan bersenjata, Xi memimpin negara dengan populasi 1,4 miliar jiwa itu dalam perjalanan barunya menuju modernisasi.

Mengakhiri sesi tersebut, Xi menyampaikan pidato yang disaksikan dengan cermat di hadapan hampir 3.000 anggota parlemen. “Kepercayaa n rakyat adalah motivasi terbesar saya untuk maju sekaligus tanggung jawab yang besar di pundak saya,” kata Xi.

Xi mengumumkan bahwa tugas utama segenap Partai dan seluruh raky at China, mulai saat ini hingga pertengahan abad ini, adalah memban gun China menjadi negara sosialis modern yang hebat di segala bidang dan memajukan peremajaan nasional di semua lini.

“Tongkat estafet sudah diwariskan kepada generasi kita,” ucap X i.

Baca Juga: Kejati DKI Jakarta Tak Terapkan Restorative Justice untuk Mario Dandy, Pakar Hukum Pidana: Langkat Tepat

Satu dekade lalu, ketika Xi pertama kali terpilih sebagai presiden China, dia menguraikan gagasan tentang “Impian China”, mengungkapkan bahwa impian tersebut adalah soal menciptakan negara yang kuat dan makmur, meremajakan bangsa, dan memberikan kehidupan sejahtera bagi rakyatnya.

Memodernisasi China menjadi perjuangan yang terus dilakukan bangsa China sejak masa Perang Opium. Selama 100 tahun terakhir, generasi-generasi bangsa China, di bawah kepemimpinan CPC, memetakan jalur dengan karakteristik China menuju sasaran tersebut.

Lahir pada 1953, Xi memulai karier politiknya sebagai ketua Partai di sebuah desa kecil di China barat laut. Dari sana, selama 50 tahun terakhir, Xi bekerja keras hingga terus naik dan merasakan hampir setiap level dalam hierarki Partai. Di sepanjang kariernya, dia mengumpulkan pengalaman yang ekstensif dan mengukir sejumlah prestasi besar.

Xi pertama kali terpilih untuk menduduki posisi tertinggi di Partai pada akhir 2012. Untuk pertama kalinya, posisi tersebut dipegang oleh seseorang yang lahir setelah berdirinya Republik Rakyat China pada 1949.

Sejak saat itu, dia membawa China ke jalur kebangkitan yang ambisius, menurut beberapa laporan media internasional. Xi memiliki visi yang jelas untuk China, yaitu untuk melihat negara tersebut menjadi negara kuat di dunia, papar beberapa laporan media.

BAGIAN INTI

Pada 1969, Xi meninggalkan Beijing menuju sebuah desa kecil di Dataran Tinggi Loess untuk hidup sebagai petani, berbagi nasib dengan jutaan pemuda yang tumbuh dewasa selama Revolusi Kebudayaan.

Bagi seseorang seperti Xi yang tumbuh dewasa di Beijing, kehidupan di pedesaan pada awalnya terasa sangat sulit. Warga desa sering melewatkan beberapa bulan tanpa mengonsumsi daging. Terlepas dari kesulitan yang dialaminya, Xi mengenang pengalaman itu sebagai masaketika dirinya benar-benar memahami perjuangan rakyat dan masyarakat biasa.

Pengalaman istimewa ini mendorong tekad Xi untuk selalu melakukan sesuatu demi kemajuan rakyat.

Di saat banyak teman kuliahnya memilih untuk pergi ke luar negeri, Xi melamar pekerjaan di wilayah miskin bernama Zhengding di Provinsi Hebei pada awal tahun 1980-an.

Pada 2012, tak lama setelah mulai menjabat sebagai sekretaris jenderal CPC, Xi mengunjungi beberapa keluarga miskin di wilayah pedesaan di Hebei. Di rumah seorang penduduk bernama Gu Chenghu, Xi duduk di ranjang batu bata berpemanas dan berbincang dengannya.

“Saya datang ke sini untuk mengecek kondisi kehidupan Anda dan melihat apa saja yang bisa ditingkatkan oleh jajaran pemimpin Partai untuk Anda dan orang-orang seperti Anda,” ujar Xi.

Xi mengangkat lengan baju Gu dan menunjukkannya kepada para pejabat di sekelilingnya sambil berkata, “Lihat, mantelnya sudah usang.”

Saat itu, terdapat sekitar 100 juta warga desa di China yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan tahunan sebesar 2.300 yuan (1 yuan = Rp2.239).

Baca Juga: Sinopsis Film The Boy in the Striped Pajamas: Kisah Persahabatan Anak Nazi dan Bangsa Yahudi

Dalam waktu kurang dari setahun, Xi mengajukan strategi “pengentasan kemiskinan yang ditargetkan”, dan dalam rentang waktu sekitar delapan tahun telah mengirim 255.000 tim kerja dan 3 juta kader kedesa-desa, memberikan bantuan secara langsung kepada petani miskin.

Xi sendiri melakukan lebih dari 50 inspeksi dan studi penelitian tentang pengentasan kemiskinan, termasuk kunjungan ke 14 daerah dengan konsentrasi kemiskinan ekstrem yang tinggi.

Pada 25 Februari 2021, Xi mengumumkan bahwa kemiskinan absolut telah diberantas di China.

Tingkat pengentasan kemiskinan di China jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata global, menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar yang terangkat dari kemiskinan di seluruh dunia.

“Jika bukan karena dorongan pribadi Xi, pengentasan kemiskinan akan menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama,” kata Zeng Shoufu, yang pernah bekerja sebagai kader pengentasan kemiskinan desa di Provinsi Fujian.

Tantangan lainnya adalah korupsi. Setelah menduduki jabatan puncak Partai pada akhir 2012, Xi memperingatkan bahwa “jika korupsi dibiarkan menyebar, pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan Partai dan jatuhnya negara.”

Kurang dari sebulan bekerja, Xi melepaskan “tembakan pertama” dalam perangnya melawan korupsi. Selama 10 tahun, “macan-macan” berpangkat tinggi, termasuk seorang mantan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC, diturunkan.

Lebih dari 500 kader yang dibawahi langsung oleh Pusat CPC, yangsebagian besar berada di atau di atas tingkat menteri, diselidiki. Pejabat korup yang melarikan diri ke luar negeri dibawa kembali melalui operasi antikorupsi yang diprakarsai oleh Xi.

Pada 2018, dia mengumumkan bahwa “kemenangan luar biasa” terhadap korupsi telah tercapai. Namun, kampanye tidak berakhir di situ. Setelah Kongres Nasional CPC ke-20, hampir 20 pejabat senior lainnya diselidiki atau dihukum karena korupsi.

Awal tahun ini, pada sesi pleno Komisi Sentral CPC untuk Inspeksi Disiplin, badan pemberantasan korupsi tertinggi, Xi mendesak tindakan keras terhadap korupsi yang melibatkan masalah politik dan ekonomi. Dia menekankan perlunya mencegah kader pimpinan menjadi juru bicara atau agen dari kelompok kepentingan dan kelompok kekuasaan.

Keberhasilan pengentasan kemiskinan dan antikorupsi berdampak positif bagi Xi yang mendapat banyak dukungan, tetapi ini bukan satu-satunya alasan dia terpilih dengan suara bulat untuk jabatan puncak Partai dan negara. Dalam satu dekade terakhir, banyak masalah lama di China sukses terselesaikan di bawah kepemimpinannya.

China terus berkembang dan menjadi lebih kuat secara keseluruhan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 6,2 persen dalam satu dekade terakhir. Itu lebih dari dua kali rata-rata global. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 12.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.380).

Porsi ekonomi China di dunia meningkat dari 11,3 persen pada 2012 menjadi 18,5 persen saat ini. Hasil panen biji-bijian secara konsisten berlimpah.

Di masa lalu, industri manufaktur China sering disebut “besar namun tidak kuat.” Butuh satu miliar pasang kaus kaki untuk membeli satu pesawat Boeing, kata beberapa orang. Sekarang ini, China mengembangkan pesawat penumpang besar sendiri, dan kemajuan teknologi berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi negara itu.

Ekonomi digital China menjadi yang terbesar kedua di dunia, dan produksi serta penjualan kendaraan energi barunya menempati peringkat pertama selama delapan tahun berturut-turut.

Shan Zenghai, seorang teknisi di produsen mesin konstruksi XCMG, mengenang bagaimana pada 2017, Xi mengunjungi bengkel kerja perusahaan dan menaiki sebuah crane segala medan.

“Dia memberi dorongan besar kepada kami, mengatakan bahwa ekonomi riil tidak boleh dikesampingkan,” tutur Shan. “Dia juga mengatakan ekonomi China harus beralih dari pertumbuhan berkecepatan tinggi ke pembangunan berkualitas tinggi.”

Dalam pertemuan musyawarah di sesi NPC tahun ini, Shan kembali duduk bersama Xi dan memberitahunya bahwa semua komponen crane yang pernah Xi naiki kini diproduksi di China.

“Apakah cip pada crane perusahaan Anda dibuat di dalam negeri?” tanya Xi.

“Ya. Semua dibuat di China,” jawab Shan.

Dalam 10 tahun terakhir, sembari mengentaskan kemiskinan absolut, China membangun sistem pendidikan, jaminan sosial, serta perawatan medis dan kesehatan terbesar di dunia. China mengadopsi berbagai kebijakan untuk menyediakan layanan medis dan perawatan kesehatan yang lebih mudah diakses dan berkelanjutan bagi para petani. Pada 2021, angka harapan hidup rata-rata warga China meningkat menjadi 78,2 tahun, hampir 2 tahun lebih tinggi dibandingkan angka harapan hidup rata-rata warga Amerika pada tahun itu.

Tanpa Xi, perlindungan lingkungan ekologi China tidak akan mencapai perbaikan bersejarah, kata sejumlah pengamat. Konsentrasi rata-rata partikel kecil atau PM2,5 di udara di kota-kota besar menurun selama sembilan tahun berturut-turut, dengan penurunan kumulatif sebesar 57 persen. Peristiwa kabut asap yang dulu kerap menyelimuti langit di China utara kini menjadi langka.

Baca Juga: Curahan Hati Irish Bella Terungkap, Masa Depan Pernikahannya dengan Ammar Zoni Tuai Tanda Tanya

Xi mendorong pembangunan ramah lingkungan sekaligus menangani polusi secara menyeluruh. Xi mengumumkan bahwa China menargetkan puncak emisi karbon pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. Dia juga mendorong ratifikasi Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Berkat upaya Xi juga, China termasuk di antara negara-negara pertama yang menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, dan memperluas zona percontohan perdagangan bebasnya dari satu menjadi 21. Seluruh Pulau Hainan telah diubah menjadi pelabuhan perdagangan bebas.

Xi adalah pendukung kuat semangat kemandirian dan peningkatan diri. Dia menekankan perlunya meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai warga China, serta pentingnya mempromosikan budaya tradisional China yang luar biasa, seraya menyatakan bahwa mengikuti orang lain secara membabi buta bukanlah cara untuk maju.

“Bukankah film-film Hollywood seperti ‘Kung Fu Panda’ dan ‘Mulan’ didasarkan pada sumber daya budaya kita?” katanya.

Kebijakan-kebijakan reformasi Xi menghasilkan “perubahan bersejarah, pembentukan kembali yang sistematis, dan rekonstruksi keseluruhan” dalam banyak bidang, mulai dari sistem ekonomi, politik, budaya, sosial, dan perlindungan ekologi, hingga pertahanan nasional dan lembaga milik Partai itu sendiri.

Xi membuat keputusan untuk mengabadikan pernyataan “mengizinkan pasar memainkan peran yang menentukan dalam alokasi sumber daya dan memungkinkan pemerintah memainkan peran yang lebih baik”, ke dalam dokumen-dokumen Partai, serta memimpin pembentukan Komisi Pengawasan Nasional, sebuah badan antikorupsi yang kuat untuk mengawasi setiap orang yang menduduki jabatan publik.

Pada akhir 2012, Xi memprakarsai keputusan delapan poin untuk meningkatkan perilaku. Ini dianggap sebagai solusi institusional yang langgeng bagi “penyakit” seperti boros, mengejar kesenangan pribadi, dan gaya hidup mewah. Melalui langkah ini, Xi berhasil mengendalikan praktik-praktik yang sebelumnya dianggap tidak terkendali.

Dalam aspek lain dari pengembangan institusional, Xi memimpin reformasi sistem talenta untuk memungkinkan para peneliti di garis depan ilmu pengetahuan mendapat manfaat dari hak kekayaan intelektual (HAKI) mereka.

Sebuah resolusi penting CPC yang diadopsi pada 2021 menyatakan bahwa Partai meneguhkan posisi inti Xi Jinping dalam Komite Sentral CPC dan dalam Partai secara keseluruhan, serta menegaskan peran pemandu dari Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik China untuk Era Baru.

Hal ini, menurut resolusi tersebut, mencerminkan kehendak bersama Partai, angkatan bersenjata, dan rakyat China dari semua kelompok etnis, serta merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan upaya Partai dan negara di era baru, sekaligus untuk mendorong kemajuanproses historis dari peremajaan nasional.

Xi menganggap peneguhan status intinya sebagai tanggung jawab yang berat. Xi mengatakan, “untuk menghormati kepercayaan Partai dan rakyat, saya akan mengabdikan diri saya sepenuhnya dan bersedia menanggung kesulitan apa pun tanpa ragu-ragu.”

Para teoretikus Partai mengungkapkan kepemimpinan Xi yang berkelanjutan dalam Partai dan aparatur-aparatur negara membantu memberikan arah, stabilitas, dan kesinambungan bagi pembangunan China. Mereka mengatakan hal ini kondusif untuk memperkuat kepemimpinan Partaisecara keseluruhan, dan merupakan manifestasi penting dari keunggulan politik dan institusional dari sosialisme dengan karakteristik China.

Lu Man, seorang deputi NPC sekaligus kepala sebuah koperasi pertanian di Provinsi Jiangsu, menuturkan terpilihnya Xi sebagai presiden China dengan suara bulat merupakan hasil penting dari “Dua Sesi”tahun ini. Lu menambahkan bahwa hasil tersebut merupakan harapan rakyat dan diperlukan untuk memajukan Partai dan upaya negara.

Sejak Kongres Nasional CPC ke-20 hingga “Dua Sesi” tahun ini, sekelompok pejabat baru menduduki sejumlah jabatan di pemerintahan, termasuk anggota dan anggota pengganti Komite Sentral CPC, menteri, serta ketua Partai tingkat provinsi. Xi mengimbau mereka untuk bekerja keras dengan tekun dan jangan sampai mengecewakan harapan rakyat.

Menurut pihak-pihak dalam Partai yang mengetahui hal itu, para pejabat baru tersebut “memiliki beberapa sifat yang sama,” termasuk kemampuan mereka yang kuat dalam hal penilaian, pemahaman, dan pelaksanaan politik.

Sementara itu, militer China juga telah menyelesaikan transisi kepemimpinannya, dengan sebuah tim Komisi Militer Sentral yang baru dan seorang menteri pertahanan yang baru.

Pada awal November lalu, Xi mengunjungi pusat komando operasi gabungan militer, dan menyerukan “penguatan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh.” Xi berulang kali menekankan “kepemimpinan absolut Partai atas militer rakyat.”

Menurut Xi, kepemimpinan Partai menentukan sifat fundamental modernisasi China.

Mengingat ukuran Partai dan negara yang sangat besar, tidak mungkin dapat mencapai apa pun tanpa otoritas Komite Sentral CPC dan kepemimpinannya yang terpusat dan terpadu, serta keselarasan bangsa, tutur Xi.

“Sekretaris Jenderal Xi memiliki karisma untuk menyatukan seluruh Partai. Dia merupakan tulang punggung kita pada saat bangsa ini melangkah maju dalam perjalanan baru menuju modernisasi,” ungkap Cai Hongxing, Presiden Universitas Yanbian, yang juga merupakan deputi NPC.

AWAL BARU

NPC dianggap sebagai platform penting untuk mengubah proposisi Partai menjadi kehendak bangsa. Ini berarti bahwa strategi besar untuk modernisasi China, yang dipaparkan dalam Kongres Nasional CPC ke-20, sedang diterjemahkan ke dalam rencana-rencana konkret pada “Dua Sesi”.

Pada 1979, mendiang pemimpin China Deng Xiaoping memperkenalkan istilah “modernisasi China” pada awal reformasi dan keterbukaan sebagai referensi untuk “Xiaokang”, atau masyarakat yang berkecukupan. Setelah mencapai tujuan tersebut, CPC mengusulkan tujuan masyarakat yang cukup sejahtera dalam segala hal.

Berdasarkan sejumlah laporan media, Xi kali pertama menggunakan istilah “modernisasi China” dalam pidato publik pada Desember 2015 saat memimpin upaya untuk merumuskan cetak biru pembangunan yang bertujuan mendorong bangsa menuju masyarakat yang cukup sejahtera dalam segala hal.

Enam tahun kemudian, dalam peringatan seratus tahun CPC, Xi menyatakan bahwa tujuan tersebut telah tercapai.

Xi terus menyempurnakan penerapan strategis modernisasi China, bergerak dari membangun masyarakat yang cukup makmur dalam segala hal ke memulai perjalanan modernisasi baru.

Pada Kongres Nasional CPC ke-19, Xi menetapkan “jadwal” untuk mencapai modernisasi, dan pada Kongres Nasional CPC ke-20, lima tahun kemudian, Xi mempresentasikan “peta jalan” untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Xi merangkum lima ciri utama modernisasi China, yakni populasi besar, kemakmuran bersama bagi semua orang, koordinasi kemajuan material dan etika budaya, harmoni antara manusia dan alam, serta pembangunan yang damai. Sketsa modernisasi China ini kini bahkan lebih akurat, dapat dipahami dengan baik, dan dapat dilaksanakan.

“Dia memberikan banyak pemikiran untuk modernisasi dan menerapkannya ke dalam tindakan. Sepanjang kariernya, dia telah bekerja daridaerah pedalaman hingga pesisir, dan dari tingkat lokal hingga pusat. Di mana pun dia bekerja, Xi adalah seorang reformis yang aktif dan membuka jalan baru untuk memajukan modernisasi,” menurut David Ferguson, yang mengedit empat volume buku “Xi Jinping: The Governance of China” versi bahasa Inggris.

Tujuan untuk tahun 2023 adalah melakukan pekerjaan dasar yang solid untuk membangun negara sosialis modern. Periode lima tahun, yang dimulai dari 2023, dianggap sebagai fase krusial.

Badan legislatif nasional China menyetujui target pertumbuhan pemerintah di kisaran 5 persen pada 2023, dua poin persentase lebih tinggi dari pertumbuhan aktual tahun lalu. Ini berarti pertumbuhan ekonomi China dalam satu tahun setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara maju berskala menengah di Eropa.

Namun China memiliki jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa, yang menurunkan peringkat pembangunan negara itu dalam hal angka per kapita. Menguraikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, Xi menyampaikan bahwa jika China bertekad menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita ke level negara maju tingkat menengah pada 2035, maka sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan yang proporsional lewat peningkatan kualitas dan efisiensi. Dan, China memiliki kemampuan untuk melakukannya.

“Pembangunan berkualitas tinggi merupakan tugas utama dalam membangun sebuah negara sosialis modern,” ujar Xi.

Hampir seluruh 31 provinsi, daerah otonom, dan kota di China Daratan menetapkan target pertumbuhan yang lebih tinggi. Shanghai menetapkan target pertumbuhannya di angka 5,5 persen, sementara Xinjiang dan Tibet masing-masing menetapkan target pertumbuhan mereka pada kisaran 7 persen dan lebih dari 8 persen.

Wang Xiangming, seorang peneliti di Universitas Renmin China, mengatakan bahwa perubahan penting dalam masyarakat China setelah penyelenggaraan kongres Partai ke-20 adalah orang-orang memiliki kesadaran yang lebih kuat untuk membangun ekonomi. “Tanpa landasan material yang kuat, mustahil untuk mencapai modernisasi sosialis.”

Salah satu perubahan besar yakni pergeseran respons COVID-19. Dalam tiga tahun terakhir, beragam langkah respons yang ketat telah secara efektif melindungi kehidupan dan kesehatan rakyat. Pada November tahun lalu, Xi memimpin rapat kepemimpinan Partai untuk menyesuaikan langkah-langkah respons COVID-19. Tiga bulan kemudian, China dinyatakan meraih kemenangan atas pandemi.

Kristalina Georgieva, ketua Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), menuturkan bahwa optimalisasi kebijakan COVID-19 China kemungkinan menjadi satu-satunya faktor terpenting bagi pertumbuhan global pada 2023.

Xi melakukan perjalanan ke luar kota pertamanya setelah kongres Partai ke-20 menuju daerah pedesaan. Dia mengunjungi sebuah kebun buah di Nangou, Provinsi Shaanxi, dan secara terbuka bertanya kepada para petani buah berapa pendapatan yang mampu mereka hasilkan per hari, seperti apa pendapatan mereka, dan bagaimana kondisi keluarga mereka.

“Bagaimana teknik untuk memetik apel?” tanya Xi, lalu memetik sendiri sebuah apel merah besar dengan teknik yang dicontohkan oleh petani bernama Zhao Yongdong.

Di luar pabrik pemilahan apel di desa itu, orang-orang berkumpul di sekitar Xi. “Perhatian utamanya adalah mata pencaharian masyarakat,” kata Zhang Guanghong, seorang kader desa.

Menjelang Festival Musim Semi, Xi berbicara dengan para kader dan warga dari seluruh negara tersebut via panggilan video. Dia bertanya kepada seorang kader dari desa etnis minoritas Qiang di Provinsi Sichuan soal jumlah wisatawan dan pendapatan mereka. Setelah Xi mengetahui bahwa nilai pendapatan per kapita di seluruh desa itu melampaui 40.000 yuan (1 yuan = Rp2.239) pada tahun lalu, dia berseru “Lumayan!”

Wei Zhuo, seorang wisatawan, bercerita kepada Xi soal pengalamannya di desa tersebut. Terutama, katanya, daging babi yang diawetkan ala Sichuan terasa lezat. “Sang sekjen meminta saya untuk mengonsumsinya lebih banyak,” ujar Wei. “Saya merasa dia sangat peduli dengan pembangunan pedesaan dan meningkatkan pendapatan rakyat biasa.”

Xi menyampaikan kepada para kader yang mendampinginya bahwa “tugas yang paling berat dan menantang dalam membangun negara sosialis modern masih terletak di daerah pedesaan.” Di Konferensi Kerja Pedesaan Pusat pada akhir 2022, dia mengatakan untuk memperkuat negara, pertanian harus diperkuat terlebih dahulu, seraya menekankan bahwa memastikan pasokan biji-bijian dan produk pertanian penting yang stabil dan aman selalu menjadi prioritas utama.

Menelusuri kebenaran dari fakta merupakan prinsip yang sangat dihargai oleh Komunis China. Xi sendiri telah memberikan contoh yang baik. Selama satu dekade terakhir, dia telah melakukan lebih dari 100 perjalanan inspeksi ke tingkat akar rumput untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan.

Dalam suatu kesempatan, dia meninggalkan Beijing pada pagi hari dan tiba di daerah pegunungan di Chongqing, China barat daya, padamalam hari. Sambil duduk di pelataran bersama warga setempat, dia mengatakan, “Saya menaiki pesawat, kereta, dan mobil, berganti tiga moda transportasi itu untuk mengunjungi tempat ini demi bertemu dengan Anda dan mendengarkan apa yang ingin Anda sampaikan kepada kami.”

Di lain kesempatan, dalam sebuah diskusi kelompok “Dua Sesi,” Ximengatakan, “Anda para pejabat tidak dapat membodohi saya. Saya berasal dari daerah yang dililit kemiskinan, dan saya paham seperti apa kondisinya.”

“Filosofi pembangunan baru,” yang diperkenalkan oleh Xi pada 2015, memprioritaskan inovasi, koordinasi, pembangunan hijau, keterbukaan, dan saling berbagi. Filosofi itu diharapkan dapat memandu gerakan modernisasi China.

Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi prioritas. Xi menyerukan percepatan laju kemandirian dan penguatan diri terkait hal ini.

Zhang Jin, seorang deputi NPC sekaligus presiden perusahaan robotik Xinsong, mengenang kunjungan Xi ke perusahaan itu beberapa bulan yang lalu.

“Di pabrik, dia hampir berhenti pada setiap langkah dan mengajukan pertanyaan di sepanjang jalan, menunjukkan minat yang kuat, terutama pada produk-produk yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan tersebut seperti robot mobile yang digunakan dalam lini produksi perakitan mobil dan lengan robotik dalam industri manufaktur cip,” papar Zhang.

Dalam percakapan dengan para teknisi muda, Xi menekankan bahwa inovasi independen adalah hal yang krusial bagi transisi negara itu menjadi raksasa manufaktur. Dia mengajukan pertanyaan apakah masih ada banyak tantangan teknis yang perlu segera diatasi, dan menyatakan bahwa sangat penting untuk mendorong penguatan diri dalam bidang ilmiah dan teknologi guna mengatasi “masalah kemacetan,” yang beberapa di antaranya disebabkan oleh blokade teknologi Barat.

Xi berulang kali menekankan bahwa reformasi harus mengacu pada arah ekonomi pasar sosialis. Pada Januari, dia mengutus seorang wakil perdana menteri China ke pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) Davos di mana pejabat tersebut mengumumkan bahwa China tidak akan pernah kembali untuk mengejar ekonomi terencana.

Pada Februari, sebuah reformasi besar yang melibatkan seluruh pasar modal diluncurkan, mendorong sistem berbasis registrasi untuk seluruh pasar tersebut dan berbagai penerbitan saham publik, yang bermanfaat dalam pengalokasian sumber daya yang lebih baik yang sesuai dengan mekanisme pasar.

Pada kesempatan yang sama, Xi menerapkan sejumlah langkah untuk mencegah risiko sistemik pada sektor keuangan, real estat, dan utang pemerintah daerah.

Dia menekankan dalam berbagai kesempatan bahwa, di satu sisi, China harus memperdalam reformasi aset dan badan usaha milik negara, sementara di sisi lainnya, negara itu harus terus meningkatkan lingkungan bisnis bagi sektor swasta.

Dalam “Dua Sesi” tahun ini, Xi mengatakan kepada para pengusaha swasta bahwa CPC “selalu menganggap perusahaan swasta dan pengusaha swasta sebagai anggotanya sendiri” dan mendorong mereka agar melepaskan kekhawatiran dan beban, serta mengejar pembangunan mereka dengan tekun.

“Saya selalu mendukung perusahaan swasta,” kata Xi, yang bekerja selama lebih dari 20 tahun di provinsi Fujian dan Zhejiang, yang terkenal memiliki sektor swasta yang dinamis.

Perusahaan-perusahaan swasta di China terus berkembang. Menurut Peterson Institute for International Economics, perusahaan non publik pada 2012 hanya menyumbang sekitar 10 persen dari total nilai pasar dari 100 perusahaan teratas yang terdaftar di China. Namun, pada akhir 2022, proporsi itu meningkat menjadi lebih dari 40 persen.

Xi mengatakan bahwa dirinya berencana meluncurkan sebuah babak baru dari langkah-langkah reformasi menyeluruh pada tahun ini. Keterbukaan tingkat tinggi juga akan dipercepat, termasuk secara aktif mempromosikan aksesi ke perjanjian ekonomi dan perdagangan berstandar tinggi seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital.

Pada 2021, tingkat tarif keseluruhan China turun menjadi 7,4 persen, lebih rendah dari komitmen WTO sebesar 9,8 persen. Negara tersebut berencana untuk menurunkan lebih lanjut tingkat tarif pada 62 produk teknologi informasi, dan tingkat tarif secara keseluruhan akan diturunkan lagi sebesar 0,1 poin persentase.

Ini merupakan pertanda nyata bahwa pemulihan ekonomi China mulai mendapatkan momentumnya. Pada Februari, indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index/PMI) manufaktur China mencapai 52,6 persen, level tertinggi baru dalam hampir 11 tahun terakhir. Perekonomian negara itu diperkirakan akan stabil dan pulih pada kuartal pertama, dan ekspektasi investasi asing tetap positif.

Canton Fair berencana akan meningkatkan jumlah stan pamerannya menjadi hampir 70.000 stan pada tahun ini. Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS), dan Pameran Produk Konsumen Internasional China (China International Consumer Products Expo/CICPE), yang semuanya sangat didukung oleh Xi, diperkirakan akan menyaksikan perluasan skala pameran.

Dari membangun sebuah pedesaan baru yang sosialis hingga membangun China yang indah, dari kreasi artistik hingga kemajuan budaya-etika, Xi telah membuat pengaturan baru yang mencakup semua bidang penting.

Xi menekankan bahwa untuk mencapai peremajaan besar bangsa China, dibutuhkan reunifikasi penuh China, yang merupakan hal penting dan dapat dicapai, dan dirinya telah merumuskan sebuah strategi umum guna menyelesaikan masalah Taiwan.

Dalam pidatonya yang disampaikan sebelum penutupan “Dua Sesi” tahun ini, Xi mengatakan bahwa campur tangan eksternal dan aktivitas separatis yang menginginkan “kemerdekaan Taiwan” harus ditentang secara tegas, dan menekankan untuk dengan teguh mendorong proses reunifikasi nasional.

“Xi merupakan seorang yang idealis dan pragmatis. Dia bijaksana,praktis, tegas, memiliki visi yang luas dan pandangan yang sistemik,” ujar seorang kader yang pernah bekerja bersama Xi di Provinsi Zhejiang pada awal 2000-an. “Dia pandai mengubah krisis menjadi peluang, dan dapat melihat cetak biru hingga ke tahap akhir.”

PEMIMPIN RAKYAT

Xi bukan hanya untuk rakyat, tetapi juga bagian dari rakyat.

Ketika dirinya bekerja bersama para petani di pedesaan, dia belajar untuk berjuang keras saat mengangkut pupuk kandang dan mengabaikan rasa lapar yang terus menerus saat bekerja di ladang. Tahun-tahun pembentukan tersebut mengajarinya nilai sejati dari anggota masyarakat yang sering terabaikan ini, membuatnya memiliki kemampuan alami untuk terhubung dan mendengarkan rakyat biasa guna membantu menyelesaikan masalah mereka.

Dia mungkin telah meninggalkan ladang beberapa dekade lalu, namun bahkan sebagai sekretaris jenderal, dia tidak melupakan mereka yang bekerja keras di sana atau mereka yang mengelola industri penopang negara itu, mulai dari pabrik hingga pasar. Dirinya tetap berkomitmen untuk mempertahankan kehadirannya di hadapan publik melalui kunjungan atau korespondensi pribadi.

Dalam kunjungannya ke sebuah “hutong”, atau gang tradisional diBeijing, Xi menggulung lengan bajunya untuk membuat pangsit bersama salah satu keluarga, dan percakapan pun mengalir. Sebelum pergi, Ximengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan kekuatan dari interaksi seperti itu.

Terlepas dari jadwalnya yang padat, Xi secara konsisten memprioritaskan kebahagiaan masyarakat sebagai hal yang paling penting. Dalam lebih dari satu kesempatan, dirinya berkata, “Pembangunan harus bermanfaat bagi semua individu secara lebih adil dan komprehensif, dan terus mendorong pembangunan masyarakat secara menyeluruh.”

Pada awal tahun ini, Xi dengan suara bulat terpilih sebagai deputi NPC ke-14 melalui sebuah pemilihan yang kompetitif di Jiangsu. Dia hanyalah satu dari 2.900 lebih deputi yang terpilih secara nasional, yang mewakili keragaman sosial-ekonomi yang dinamis di negara tersebut, mulai dari pekerja hingga petani, dan profesional teknis hingga pekerja migran.

Pada 5 Maret, Xi bergabung dengan rekan-rekan sesama deputi dari delegasi Provinsi Jiangsu di sesi NPC untuk membahas laporan kerja pemerintah dan mendiskusikan urusan negara.

Musyawarah Jiangsu bukanlah satu-satunya pertemuan yang dihadiri Xi dalam “Dua Sesi” tahun ini, dan juga bukan satu-satunya pertemuan yang dia hadiri dengan para anggota parlemen dan penasihat politik.

Dari 2013 hingga 2022, Xi menghadiri 53 musyawarah dan sesi diskusi, berbincang langsung dengan sekitar 400 anggota parlemen dan penasihat politik. Mulai dari bertanya tentang tingkat pernikahan di sebuah desa tertinggal di China tengah hingga meminta rincian industri pariwisata musim dingin di Provinsi Jilin di China timur laut, pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya selalu tajam dan relevan.

Orang-orang yang familier dengan politik China memandang interaksi semacam itu sebagai manifestasi dari demokrasi China. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Xi memiliki reputasi mendukung pemberdayaan publik dalam urusan mereka sendiri serta mendorong partisipasi mereka dalam urusan politik.

“China merupakan sebuah negara besar. Wajar jika beragam orang memiliki perhatian atau pandangan yang berbeda mengenai isu yang sama. Yang penting adalah kita mencapai konsensus melalui komunikasi dan konsultasi,” sebut Xi dalam Pidato Tahun Baru 2023.

Pada Juni 2022, China menyelesaikan pemilihan kongres rakyat tingkat wilayah dan town. Pemilihan tersebut melibatkan 1,064 miliar pemilih. Pemilihan itu adalah salah satu pemilihan demokratis akar rumput terbesar di dunia.

Kongres rakyat merupakan tulang punggung sistem politik China, dan para deputi NPC bertanggung jawab atas berbagai tugas, termasuk merumuskan undang-undang, mengawasi organ pemerintah dan peradilan, serta memilih pemimpin nasional.

Masing-masing dari 55 etnis minoritas di negara tersebut terwakili dalam badan legislatif nasional. Dong Caiyun merupakan anggota kelompok etnis Bao’an, yang populasinya hanya sekitar 20.000 jiwa.

Pada “Dua Sesi” 2019, Dong mengusulkan sebuah jalan bebas hambatan baru yang akan mendorong pembangunan wilayahnya di Provinsi Gansu, China barat laut. Para deputi lainnya memuji usulan tersebut, dan Xi, yang turut hadir dalam pertemuan itu, merespons dengan meminta departemen-departemen terkait untuk mengkaji usulan tersebut.

Setelah serangkaian riset dan kajian kelayakan, pembangunan pundimulai dan ditargetkan rampung pada tahun ini.

“Jalan ini mewakili aspirasi masyarakat di kampung halaman sayauntuk sebuah kehidupan yang modern,” ujar Dong.

Quan Taiqi, yang bekerja di sebuah terminal bus di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, baru saja menyelesaikan masa jabatan keduanya sebagai deputi badan legislatif nasional itu. Dia memberi suaranya kepada Xi untuk menjadi presiden China lima tahun yang lalu.

“Saya mendukungnya (sebagai presiden) karena saya yakin dia merupakan seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan benar-benar peduli pada rakyat,” tuturnya.

Dia masih ingat saat Xi hadir dalam sebuah pembahasan beberapa tahun yang lalu ketika dirinya mengangkat isu tentang penumpang anak-anak bebas tiket di transportasi bus, yang mungkin menyebabkan penjualan tiket berlebihan. Xi langsung angkat bicara, yang membuat Quan sangat terkejut, karena menurutnya topik itu terlalu spesifik dan terbilang kurang penting bagi seorang pemimpin negara. Xi bukan hanya angkat bicara, namun juga bertanya tentang praktik di transportasi kereta sebagai referensi. Setelah pertemuan itu, peninjauan isu tersebut segera dimulai, yang berpuncak pada sebuah rencana praktis.

“Ketika Xi berbicara kepada kami para deputi akar rumput, dia tidak merendahkan. Dia bertanya kepada kami, ‘Apakah seperti ini?’ ‘Apakah ini bagus atau tidak?'” kenang Quan.

Pada “Dua Sesi” 2021, Quan kembali bertemu dengan Xi. Dia menghampiri sang presiden dan membahas interaksi mereka sebelumnya. Sayangnya, saat itu koridor tersebut ramai orang, akan tetapi ketika Xipergi, dia mengatakan, “Mari kita bicarakan lagi nanti.” Quan mengira itu akan menjadi akhir dari percakapan mereka, tetapi sekitar pukul 23.00 malam itu, dia menerima telepon dari tim Xi, menanyakan apakah dia punya saran atau masalah untuk dibicarakan.

Xi meyakini bahwa demokrasi merupakan syarat bagi negara-negara modern, tetapi harus sejalan dengan kondisi nasional, dan demokrasi China tidak harus sama dengan demokrasi gaya Barat. Dia menggambarkan demokrasi China sebagai “demokrasi rakyat seluruh proses,” yang mencakup semua aspek proses demokrasi dan seluruh sektor masyarakat.

“Tujuan demokrasi adalah untuk mengatasi isu-isu yang membutuhkan penyelesaian oleh rakyat,” ungkapnya.

Tantangan-tantangan terhadap sistem itu tidak dapat ditoleransi.

Menurut seorang saksi, pada sesi pleno badan antikorupsi pada 2014, Xi membahas panjang lebar mengenai kasus pembelian suara dalampemilihan anggota parlemen daerah di Hunan. Tampak marah, Xi melontarkan serangkaian pertanyaan, seperti: Ke mana perginya para anggota Partai? Di mana pemahaman mereka tentang disiplin dan hukum Partai? Di mana hati nurani mereka?

Setelah itu, Xi merujuk kasus ini setidaknya pada dua kesempatan lainnya. Akhirnya, sebanyak 467 orang dimintai pertanggungjawaban.

Praktik modernisasi China sering dipandang oleh para pengamat sebagai hal yang sulit, terutama mengingat skala besar China, yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Revolusi Industri di Eropa. Xi telah menyatakan bahwa bahkan memberi makan lebih dari 1,4 miliar orang merupakan tantangan yang signifikan. Isu-isu seperti lapangan kerja, distribusi, pendidikan, kesehatan, perumahan, perawatan warga lanjut usia, dan perawatan anak tidak boleh dianggap remeh, terutama mengingat besarnya populasi.

Menurut Xi, memajukan modernisasi China membutuhkan sebuah perjalanan baru dari pemerintahan yang berbasis hukum. Isu supremasi hukum versus supremasi manusia merupakan permasalahan fundamental dan isu utama yang harus ditangani oleh semua negara dalam proses modernisasi, ujar Xi.

Dalam sebuah artikel resmi untuk memperingati 40 tahun publikasidan implementasi Konstitusi saat ini, Xi menekankan peran Konstitusi dalam membangun sebuah negara sosialis modern dan peremajaan besar bangsa China.

Pada Senin (13/3), Xi bersama para deputi NPC lainnya memberikansuara untuk mengamendemen Hukum Perundang-undangan, menambahkan konten untuk mempromosikan implementasi Konstitusi. Pada 2018, Xi menjadi presiden China pertama yang berjanji setia pada Konstitusi. Pekan lalu, setelah terpilih, Xi kembali mengambil sumpah, diikuti oleh para anggota tim pemerintahannya.

MEMPERJUANGKAN PERDAMAIAN DAN PEMBANGUNAN

Pada paruh kedua tahun lalu, Xi kembali ke aktivitas diplomatik tatap muka” setelah “diplomasi awan” yang menjadi ciri khas pandemi selama 2,5 tahun.

Selama empat bulan terakhir saja, Xi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (G20) di Bali, Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC di Bangkok, dan KTT China-Arab pertama, dan KTT China-Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh.

Di sela-sela sejumlah acara multilateral tersebut, Xi juga menggelar pertemuan bilateral dengan para pemimpin dari puluhan negara,antara lain Prancis, Belanda, Australia, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Arab Saudi, Mesir, dan Irak.

Di dalam negeri, Xi menjamu banyak pemimpin dan pejabat asing di Beijing setelah kongres Partai. Para tamu tersebut termasuk para pemimpin dari Vietnam, Pakistan, Tanzania, Jerman, Kuba, Mongolia, Laos, Rusia, Filipina, Iran, dan Belarus. Bagi sebagian kepala negara itu, ini menandai kunjungan pertamanya ke China, sementara bagi sebagian yang lain adalah “sahabat lama”.

Dalam satu dekade terakhir, Xi dengan jelas menyampaikan bahwa China akan menciptakan berbagai peluang baru melalui pembangunan serta memperkuat stabilitas dan kepastian pada dunia yang bergejolak.

“Seiring perkembangannya, China akan memberikan kontribusi yanglebih besar bagi kemakmuran bersama dunia,” ujar Xi.

Dalam pertemuannya dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Riyadh pada Desember lalu, Xi menyebutkan Piala Dunia FIFAyang digelar oleh Qatar, mengatakan bahwa ajang tersebut menyuntikkan energi segar dan positif ke dunia yang tidak pasti saat ini. Tamim berterima kasih kepada China atas kontribusinya pada ajang Piala Dunia itu, menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan China membangun stadion utama, dan kedatangan dua panda menambah suasana meriah pada turnamen tersebut.

Stadion yang dimaksud Tamim adalah Stadion Lusail Qatar, yang menjadi venue pertandingan final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis. Stadion ini dianggap oleh banyak orang sebagai pencapaian ikonik dari Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).

BRI, yang diusulkan oleh Xi pada 2013, juga membantu Indonesia membangun kereta cepat pertamanya. Usai KTT G20 di Bali, Xi dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyaksikan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) via tautan video. Kereta cepat yang dibangun bersama oleh kedua negara itu diharapkan dapat memfasilitasi pergerakan barang dan orang serta meningkatkan pendapatan daerah.

Hingga saat ini, 151 negara dan 32 organisasi internasional telah menandatangani dokumen di bawah kerangka kerja Sabuk dan Jalur Sutra, yang menguntungkan negara-negara peserta.

Pelabuhan Piraeus di Yunani berkembang menjadi salah satu pelabuhan peti kemas dengan pertumbuhan tercepat di dunia sejak sebuah perusahaan China bergabung dalam operasinya.

Proposal penting lainnya yang diajukan Xi pada 2013 adalah komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia. Proposal tersebut diabadikan dalam konstitusi Partai dan negara serta dimasukkan kedalam dokumen penting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional atau mekanisme multilateral lainnya.

Xi pada KTT G20 mengatakan bahwa semua negara harus merangkul visi komunitas dengan masa depan bersama untuk umat manusia dan mendukung upaya perdamaian, pembangunan, dan kerja sama yang saling menguntungkan (win-win).

“Semua negara harus mengganti perpecahan dengan persatuan, konfrontasi dengan kerja sama, dan eksklusi dengan inklusivitas,” kata Xi dalam pidatonya.

Dia juga dengan sungguh-sungguh berjanji kepada dunia, “Tidak peduli tahap perkembangan apa yang dicapai, China tidak akan pernah mengejar hegemoni atau terlibat dalam ekspansionisme.”

Dia percaya bahwa selama negara-negara besar menjaga komunikasidan memperlakukan satu sama lain dengan tulus, “perangkap Thucydides” dapat dihindari.

China menunjukkan kepada dunia bahwa suatu negara dapat berkembang dan maju tanpa terlibat dalam ekspansionisme, serta dapat membantu negara lain berkembang secara bersamaan, demikian dikatakan Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sebuah artikel yang ditandatangani yang diterbitkan sebelum dia berkunjung ke China pada Februari lalu.

Merespons inisiatif Xi, delegasi Arab Saudi dan Iran mengadakanpembicaraan pada awal bulan ini di Beijing. Kedua negara itu mencapai kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik serta membuka kembali kedutaan besar dan misi mereka dalam waktu dua bulan.

Salah satu pertemuan diplomatik Xi paling disoroti dalam beberapa bulan terakhir adalah pertemuan tatap muka pertamanya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sejak Joe Biden resmi menjabatsebagai presiden. Dalam pembicaraan selama lebih dari tiga jam di Bali pada 14 November tahun lalu, Xi mengatakan kepada Biden bahwa hubungan China-AS tidak boleh menjadi permainan dengan mentalitas menang-kalah (zero-sum) di mana satu pihak mengungguli atau berkembang dengan mengorbankan pihak lain, serta keberhasilan China dan AS merupakan peluang, bukan tantangan, bagi satu sama lain.

“China tidak berusaha mengubah tatanan internasional yang ada atau mencampuri urusan internal AS dan tidak berniat untuk menantangatau menggantikan AS,” kata Xi.

Biden mengatakan AS menghormati sistem China dan tidak berupayamengubahnya. AS tidak menginginkan Perang Dingin baru dan tidak berupaya merevitalisasi aliansi melawan China, katanya. Biden juga mengatakan bahwa AS tidak mendukung “kemerdekaan Taiwan”, tidak mendukung apa yang disebut “Dua China” atau “Satu China, Satu Taiwan”, dan tidak memiliki niat untuk berkonflik dengan China.

Dalam pertemuannya dengan para pemimpin Eropa, Xi menekankan bahwa terkait krisis Ukraina, China mendukung gencatan senjata, penghentian konflik, dan pembicaraan damai.

Pada Februari, China mengeluarkan sebuah rencana perdamaian terkait krisis Ukraina yang terdiri dari 12 poin, yang menyatakan bahwa kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial semua negara harus ditegakkan secara efektif, dan hukum internasional yang diakui secara universal, termasuk tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, harus dipatuhi dengan ketat. “Senjata nuklir tidak boleh digunakan, dan perang nuklir tidak boleh terjadi,” urai dokumen kebijakan itu.

Xi adalah pemimpin yang memberikan visi dan rencana untuk mendorong solusi masalah-masalah besar yang dihadapi umat manusia, kata Keith Bennett, seorang spesialis berpengalaman tentang China sekaligus wakil ketua 48 Group Club Inggris.

MEMELOPORI KEMAJUAN MANUSIA

Ketika Xi menyampaikan Pidato Tahun Baru 2023 dari kantornya, orang-orang memperhatikan deretan buku-buku besar di rak buku di belakangnya. Di antara buku-buku tersebut terdapat Sejarah Umum China (A General History of China), Puisi Lengkap Dinasti Tang (Complete Poems of the Tang Dynasty), Sejarah Global (Global History), dan Kumpulan Lengkap Karya Shakespeare (The Complete Works of William Shakespeare). Mengatakan bahwa membaca merupakan hobi favoritnya, Xi dikabarkan memetik kearifan dari kata-kata tertulis untuk memerintah negara.

Setelah kongres Partai, Xi bertolak menuju Provinsi Henan di China tengah dan mengunjungi Reruntuhan Yinxu. Situs berusia 3.300 tahun itu pernah menjadi ibu kota pada masa Dinasti Shang (Yin), reruntuhan pertama yang dikonfirmasi berasal dari periode ini. Berjalanperlahan ke Museum Yinxu, Xi dengan cermat mengamati sejumlah bendapameran, yang mencakup perkakas perunggu, perkakas giok, inskripsitulang ramalan (oracle bone), dan berbagai peninggalan lainnya.

“Saya sudah lama ingin berkunjung ke sini,” kata Xi. “Saya datang ke sini haus akan pemahaman yang lebih mendalam tentang peradaban China sehingga kita dapat mempelajari masa lalu dan memanfaatkannya untuk masa kini serta menarik inspirasi untuk membangun peradaban China modern dengan lebih baik.”

Dengan sejarah yang panjang dan berkelanjutan, peradaban China membentuk bangsa kita yang besar, dan bangsa ini akan terus menjadi besar, imbuh Xi, seraya mendesak upaya untuk mempromosikan budaya tradisional yang, menurut sang pemimpin, merupakan “akar” dari teori-teori baru Partai.

Xi mengusulkan untuk menggabungkan prinsip-prinsip dasar Marxisme dengan budaya tradisional, memercayai bahwa modernisasi suatu negara dapat berkembang dan bertahan hanya jika modernisasi itu berakar di tanah subur tempat sejarah dan budaya negara tersebut berasal.

Pada 2014, Xi mengatakan dirinya keberatan melihat puisi dan esai klasik China dihapus dari buku teks ketika mengunjungi Beijing Normal University. Pada November 2013, dia mengunjungi Qufu, tempat kelahiran Konfusius, dan pada tahun berikutnya, dia berpidato di acara peringatan internasional yang diadakan untuk filsuf China kuno tersebut. Pada 2021, ketika mengunjungi sebuah taman yang didedikasikan untuk Zhu Xi di Provinsi Fujian, China timur, Xi berhenti lama di depan ukiran kata-kata dari filsuf Konfusianisme China yang terkenal di abad ke-12 itu. Zhu secara termasyhur mengatakan bahwa suatu bangsa didasarkan pada rakyatnya, dan masyarakat juga didirikan untuk kepentingan rakyatnya. Dalam sebuah sesi studi kelompok sebelumnya di Biro Politik Komite Sentral CPC, Xi mengutip kata-kata Zhu, dengan menekankan bahwa tidak ada pertimbangan politik yang lebih penting daripada rakyat.

Xi berulang kali menyesali penghinaan dan kekalahan yang dulu diderita oleh bangsa China, meskipun posisi negara tersebut berada digaris depan dunia selama 5.000 tahun terakhir.

Secara khusus, Xi merasa bahwa modernisasi China telah mencapaihasil yang signifikan “dengan biaya yang besar dan banyak kesulitan.” Oleh karena itu, dia menekankan China harus merintis jalannya sendiri menuju modernisasi. Para pakar percaya bahwa modernisasi China, yang menawarkan bentuk baru kemajuan manusia, menepis mitos bahwa “modernisasi sama dengan Westernisasi.” Xi mengatakan berbagai upaya harus dilakukan untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapitalisme seraya mempertahankan keadilan di dalam masyarakat secara lebih efektif.

Menurut Zheng Yongnian, seorang profesor di Chinese University of Hong Kong (Shenzhen), modernisasi China menjadi cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi semua negara. Yang terpenting, sumber vitalitas utamanya adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, tutur Zheng.

Akademisi Inggris Martin Jacques percaya bahwa jika China berhasil mengatasi ketidaksetaraan dengan cara membasmi kemiskinan absolut, modernitas yang lebih adil dan inklusif seperti itu akan memiliki dampak global yang sangat besar.

Xi bangga dan yakin dengan pencapaian dan prospek dorongan modernisasi. Xi pernah berkata, “China percaya diri menatap dunia,” mengacu pada peningkatan kekuatan negara itu. Namun, ini tidak berartimengejar dominasi sepihak, apalagi benturan peradaban. Xi mengutip metafora terkenal “singa tidur” untuk China dan mengatakan, “Hari ini, singa itu telah bangun. Namun, singa itu damai, bersahabat, dan beradab.”

Xi menekankan bahwa China tidak akan mengikuti jejak negara-negara tertentu yang mencapai modernisasi melalui perang, penjajahan, dan penjarahan, serta bahwa China menjunjung tinggi perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan hubungan yang saling menguntungkan, yang ditentukan oleh sistem dan budaya China.

Sebuah frasa yang berisi “mempromosikan nilai-nilai bersama umatmanusia tentang perdamaian, pembangunan, kejujuran, keadilan, demokrasi, dan kebebasan” dimasukkan ke dalam Konstitusi Partai pada tahun lalu.

Xi juga dengan rendah hati mengusulkan bahwa sosialisme pada tahap awal harus dengan hati-hati mempelajari dan memanfaatkan pencapaian bermanfaat dari peradaban yang diciptakan oleh kapitalisme. “Tujuan dari mempromosikan modernisasi China, yang merupakan usaha rintisan dan belum pernah dilakukan sebelumnya, pasti akan menghadapisemua jenis risiko, tantangan, kesulitan, dan bahkan badai berbahaya, beberapa di antaranya dapat kita perkirakan, sedangkan yang lainnya tidak dapat,” ungkap Xi. “Mari kita manfaatkan semangat juang kita yang gigih untuk membuka cakrawala baru bagi tujuan kita.”

“Mereka yang bekerja akan berhasil, dan mereka yang berjalan akan tiba di tempat tujuan. Seseorang yang bertindak akan meninggalkannama yang baik dalam sejarah,” katanya. Selesai.***

(Ditulis oleh penulis Xinhua Wang Jinye, Meng Na, Li Zhihui, Xu Lingui,Gui Tao, Zhang Bowen, Yao Yulin)

Exit mobile version