Pria Kulit Hitam Tak Bersenjata saat Ditembaki Polisi Akron

Pria Kulit Hitam Tak Bersenjata saat Ditembaki Polisi Akron

Kepolisian Akron hari Minggu (3/7) merilis video yang diambil dari kamera tubuh petugas tentang pengejaran dan pembunuhan Jayland Walker, yang berusia 25 tahun.

Kepala Kepolisian Akron Steve Mylett mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa petugas berusaha menghentikan mobil yang dikendarai Walker pada Senin dini hari tanggal 27 Juni karena pelanggaran lalu lintas dan piranti penting di mobil – seperti lampu rem yang otomatis berkedip ketika rem diinjak dan lain-lain. Tetapi kurang dari satu menit setelah pengejaran itu, ada tembakan dari dalam kendaraan Walker.

“Hal itu mengubah bentuk langkah polisi dalam menghentikan kendaraan yang diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Tindakan yang diambil bergulir dari penghentian kendaraan rutin menjadi masalah keselamatan publik,” katanya.

Beberapa menit kemudian kendaraan Walker melambat dan ia keluar dari kendaraan yang masih bergerak itu. Ia tampak mengenakan masker ski dan lari.

Setelah upaya untuk menggunakan piranti setrum gagal, polisi melakukan pengejaran hingga ke tempat parkir di mana Walker ditembak.

Mylett mengatakan Walker menderita lebih dari 60 luka tembak.

Mylett mengakui Walker tidak bersenjata ketika ia ditembak, tetapi polisi menemukan pistol, magasin dan sebuah cincin kawin di kursi pengemudi di kendaraan Walker.

Pria Kulit Hitam Tak Bersenjata saat Ditembaki Polisi Akron

Rekaman kamera video menunjukkan seorang polisi mengarahkan senjatanya ke arah pria kulit hitam, Jayland Walker, yang tewas tertembak polisi di Akron, Ohio 25 Juni 2022 lalu.

Serikat Polisi Yakin Langkah yang Diambil Sesuai Protokol

Dalam pernyataan yang dibagikan kepada wartawan hari Minggu, serikat polisi setempat mengatakan para petugas menilai ada ancaman langsung yang serius, dan mereka yakin tindakan serta jumlah tembakan yang dilepaskan akan dibenarkan sesuai pelatihan dan protokol yang diperoleh. Serikat pekerja polisi mengatakan para petugas bekerjasama dengan tim penyelidik.

Polisi mengatakan ada lebih dari 60 luka tembak ditemukan di tubuh Walker, tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan tepat berapa banyak peluru yang ditembakkan dan berapa yang menghantam tubuh Walker. Rekaman yang dirilis polisi berakhir dengan tembakan polisi, dan tidak menunjukkan apa yang terjadi selanjutnya. Polisi sempat memberi bantuan dan terdengar suara bahwa masih ada denyut nadi Walker, tetapi kemudian ia dinyatakan meninggal.

Ratusan Demonstran Tuntut Penyelidikan

Ratusan demonstran berbaris melalui kota dan berkumpul setelah video pengejaran dan penembakan Walker dirilis. Pengacara keluarga Walker Bobby DiCello mengutuk apa yang mereka sebut sebagai upaya menjelek-jelekkan Walker.

“Mereka (polisi.red) ingin mengubahnya menjadi monster bermasker dengan senjata. Dan kami tahu siasat ini. Tetapi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kepala polisi yang mengatakan satu hal, yaitu bahwa ketika Walker ditembak antara 60-90 kali, atau berapa pun jumlah tembakan yang tidak masuk akal itu – bahwa Walker tidak bersenjata.”

Presiden NAACP (The National Association for the Advancement of Colored People) Derrick Johnson mengatakan kematian Walker di tangan polisi bukan pertahanan diri, “tetapi pembunuhan. Titik.” NAACP adalah organisasi berpengaruh yang memperjuangkan hak-hak sipil warga Amerika tanpa pandang bulu, yang berdiri sejak tahun 1909.

Mereka yang terlibat dalam insiden penembakan itu telah dikenai cuti administratif.

Jaksa Agung Ohio Janjikan Penyelidikan Menyeluruh

Jaksa Agung di negara bagian Ohio, Dave Yost, menegaskan Biro Penyidik Kriminal akan “melakukan penyelidikan yang menyeluruh, adil dan tepat” dan mengingatkan bahwa “petikan video di kamera tubuh polisi hanya salah satu sudut pandangan dari keseluruhan kejadian.” [em/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Exit mobile version