korannews.com – Tingkat kematian di ibu kota China, Beijing, melampaui tingkat kelahiran pada 2022, berdasarkan data resmi pada Selasa (21/3), sehingga membuat pertumbuhan populasi alamiah di kota tersebut menjadi negatif untuk pertama kalinya sejak 2003.
Beijingdengan populasi sebanyak 21,84 juta itu, memiliki tingkat kematian meningkat hingga 5,72 kematian per 1.000 orang, sedangkan tingkat kelahiran menurun hingga 5,67 kelahiran per 1.000 orang, demikian data statistik resmi yang dikeluarkan kantor Pemerintah Beijing.
Penurunan populasi Beijing selaras dengan tren nasional, dengan populasi China menurun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dasawarsa terakhir.
Penurunan tersebut disebabkan oleh naiknya biaya hidup khususnya di kota-kota besar seperti Beijing, pertumbuhan ekonomi yang melemah, serta perubahan sikap terhadap membesarkan keluarga.
“Angka itu sudah diduga, khususnya untuk Beijing,” kata Xiujian Peng, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Victoria University di Australia.
Tingkat kelahiran di Beijing dan kota serta provinsi lainnya dihitung berdasarkan jumlah penduduk tetap dan tidak mencakup populasi pendatang, kata dia.
“Mengingat biaya hidup dan pendidikan yang tinggi, serta tingkat pendidikan di Beijing, sangat normal bahwa tingkat kelahiran penduduk tetap adalah rendah,” kata dia dan menambahkan bahwa angka di Beijing konsisten dengan angka rata-rata nasional.
Pada awal Desember lalu, kebijakan pencabutan pembatasan ketat COVID-19 secara nasional memicu gelombang infeksi dan menyebabkan kematian yang tidak diketahui jumlahnya.
Pertumbuhan populasi alamiah Beijing adalah minus 0,05 per 1.000 orang tahun lalu.
Data tersebut berdasarkan survei sampel yang dimulai sejak 1 November, menurut catatan dalam rilis tersebut, yang tidak mengemukakan berapa lama survei itu berlangsung.
Tingkat kelahiran China tahun lalu adalah 6,77 kelahiran per 1.000 orang, terendah dalam catatan selama ini, sedangkan tingkat kematian negara itu adalah 7,37 kematian per 1.000 orang, tertinggi sejak 1974.
Cemas dengan menyusutnya populasi China, penasihat politik pemerintah telah memberikan lebih dari 20 rekomendasi untuk meningkatkan jumlah kelahiran, meski pakar menyatakan rekomendasi itu paling banter hanya akan memperlambat penurunan populasi.
Sumber : Reuters