korannews.com – Polisi Pakistan menyerbu kediaman mantan Perdana Menteri Imran Khan di timur kota Lahore pada Sabtu (19/3/2023).
Mereka menangkap 61 orang di tengah gas air mata dan bentrokan antara pendukung Khan dan polisi, kata para pejabat.
Perwira polisi senior Suhail Sukhera, yang memimpin operasi di lingkungan kelas atas Lahore, mengatakan polisi bertindak untuk menghilangkan barikade yang didirikan oleh anggota partai Tehreek-e-Insaf Khan dan para pendukungnya.
Dilansir dari Associated Press, dia mengatakan mereka memblokir jalur di sekitar kediaman Khan dengan balok beton, pohon yang ditebang, tenda dan truk yang diparkir.
Khan tidak ada di rumah, setelah melakukan perjalanan ke Islamabad untuk menghadap hakim untuk menghadapi tuduhan dia menjual hadiah negara saat menjabat dan menyembunyikan asetnya.
Hakim menunda sidang itu hingga 30 Maret.
Sukhera mengatakan pendukung Khan yang memegang tongkat berusaha melawan polisi dengan melempar batu dan bom molotov dan seorang pria di atap kediaman Khan melepaskan tembakan.
Setidaknya tiga petugas polisi terluka.
Sukhera mengatakan polisi mendobrak pintu utama kediaman Khan dan menemukan senjata otomatis, bom molotov, batang besi dan pentungan yang digunakan dalam serangan terhadap polisi selama seminggu.
Sukhera mengatakan bahwa di dalam kediaman yang luas itu, bangunan ilegal telah didirikan untuk melindungi orang-orang yang terlibat dalam serangan terhadap polisi yang telah melukai puluhan petugas.
Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah kemudian mengatakan bahwa polisi akan melakukan penggeledahan menyeluruh di rumah Khan, di mana mereka menemukan bunker dan diduga menyembunyikan lebih banyak senjata dan amunisi ilegal.
Di Islamabad, banyak pendukung Khan bersenjata, katanya.
Saksi di Lahore mengatakan polisi berusaha membubarkan pendukung Khan dengan menembakkan gas air mata dan mengejar mereka ke beberapa rumah di lingkungan Zaman Park.
Pengacara Khan muncul di pengadilan Islamabad pada hari Sabtu setelah pengadilan tinggi Jumat (18/3/2023) menangguhkan surat perintah penangkapan Khan, memberinya penangguhan untuk melakukan perjalanan ke Islamabad dan menghadapi dakwaan dalam kasus korupsi tanpa ditahan.
Khan telah bersembunyi di rumahnya di Lahore sejak Selasa setelah gagal hadir pada sidang sebelumnya dalam kasus tersebut.
Pendukungnya melemparkan batu dan bentrok dengan polisi yang memegang tongkat selama dua hari untuk melindungi mantan perdana menteri dari penangkapan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.