Polisi Filipina Selamatkan Lebih dari 1.000 Korban Perdagangan Manusia, WNI Terbanyak Keempat

Polisi Filipina Selamatkan Lebih dari 1.000 Korban Perdagangan Manusia, WNI Terbanyak Keempat

korannews.com – Polisi Filipina menyelamatkan lebih dari 1.000 korban perdagangan manusia yang berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Polisi Nasional Filipina (PNP)-Anti-Cybercrime Group (ACG) menyampaikan, sekitar 1.000 orang dari berbagai negara, yang diduga dipaksa bekerja untuk penipuan siber , berhasil diselamatkan di Clark, Provinsi Pampanga.

Warga asal Indonesia atau WNI menempati urutan keempat terbanyak dari korban yang telah diselamatkan.

Rinciannya, yakni 389 orang dari Vietnam, 307 orang dari China, 171 orang dari Filipina, 143 orang dari Indonesia, 40 orang dari Nepal, 25 orang dari Malaysia, tujuh orang dari Myanmar, lima orang dari Thailand, dan dua orang dari Taiwan.

“Ini adalah kasus perdagangan manusia,” kata Juru bicara ACG, Letnan Polisi Michelle Sabino, kepada wartawan dalam sebuah pesan pada Jumat (5/5/2023), sebagaimana dikutip dari

Berdasarkan penyelidikan, Polisi Nasional Filipina mengatakan, para korban dipaksa bekerja untuk industri yang memungkinkan aksi penipuan dunia maya, mengorbankan sesama warga mereka.

Sabino menyebutkan, para korban diselamatkan di Colorful and Leap Group Company yang berlokasi di Clark Sun Valley Hub, Jose Abad Santos Ave di Kota Mabalacat, pada Kamis (4/5/2023) malam.

“Semua korban akan tetap di sini sambil menunggu kedutaan memproses surat-surat mereka kembali ke negara mereka,” katanya saat itu.

Kepala Polisi Nasional Filipina, Jenderal Benjamin Acorda Jr, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga lain untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.

“Kita semua harus bersatu dalam perang melawan perdagangan manusia dan membantu mengakhiri praktik tidak manusiawi ini,” seru dia.

Polisi Nasional Filipina, kata Acorda, akan tetap teguh dalam komitmennya memberantas perdagangan manusia di Filipina.

“PNP juga berjanji untuk mengubah negara ini menjadi tempat yang aman di mana warga Filipina dan asing dapat berkembang, mengeksplorasi, dan melakukan bisnis tanpa rasa takut,” tambahnya.

Lebih jauh, masyarakat Filipina diimbau untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait perdagangan manusia ke kantor polisi terdekat atau melalui saluran siaga Polisi Nasional Filipina Anti-Trafficking.

Polisi Nasional Filipina mengungkapkan, selain PNP-ACG, personel dari Pasukan Aksi Khusus (SAF), dan Kelompok Intelijen (IG), Komisi Kejahatan Anti-Organisasi Kepresidenan, Departemen Kehakiman, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan, Biro Imigrasi, dan Dewan Antar Lembaga Anti- perdagangan Manusia juga terlibat dalam operasi penyelamatan itu.

Exit mobile version