Polandia ingin tingkatkan ekspor pangan pertanian ke Indonesia

Polandia ingin tingkatkan ekspor pangan pertanian ke Indonesia

korannews.com – Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Wojciech Gerwel mengatakan pemerintahnya akan berupaya meningkatkan ekspor pangan berbasis pertanian ke Indonesia dalam kunjungannya ke Tanah Air awal pekan ini.

“Kami sangat tertarik untuk mempromosikan ekspor kami, terutama di sektor pangan berbasis pertanian,” kata Gerwelsaat konferensi pers di Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan saat ini negaranya mengalami defisit. Untuk itu, Polandia mengupayakan peningkatan kerja sama ekonomi dengan Indonesia, terutama di sektor pangan pertanian.

Tidak hanya tertarik untuk mempromosikan ekspor pangan pertanian mereka, Polandia juga sebelumnya telah mengimpor produkpertanian dari Indonesia.

Selain pangan, Polandia juga ingin segera membuka pasar di Indonesia untuk produk daging sapi dan bluberi.

Selain itu, mereka juga tertarik untuk melakukan ekspor di bidang teknologi ramah lingkungan dan di sektor energi.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Gerwel telah melakukan sejumlah konsultasi dengan beberapa kementerian di Tanah Air dan juga menggelar forum bisnis dengan banyak perusahaan Polandia di Indonesia.

Prioritas kerja sama yang ingin ditingkatkan dalam kunjungan tersebut adalah kerja sama di bidang ekonomi.

Gerwel mencatat nilai perdagangan antara Indonesia dan Polandia pada 2022 mencapai hampir dua miliar dolar AS (sekitar Rp29,7 triliun), yaitu meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan nilai perdagangan tiga tahun lalu.

“Jadi, Anda bisa melihat ada dinamika yang sangat positif dalam hal perdagangan,” katanya.

Meski demikian, Polandia akan tetap mengupayakan banyak cara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan bisnis dengan Indonesia, yang dinilai sebagai mitra penting Polandia di Asia dan Asia Tenggara.

Selain membahas kerja sama ekonomi, Gerwel juga membahas peluang kerja sama lain, seperti pertukaran di bidang pendidikan serta budaya.

Gerwel juga membahas isu internasional, terutama terkait invasi Rusia di Ukraina, serta kerja sama Uni Eropa dengan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Exit mobile version