korannews.com – Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyerukan agar keamanan di negaranya ditingkatkan setelah dirinya selamat dalam insiden pelemparan bom asap di pelabuhan Saikazaki pada akhir pekan. Kishida menyatakan bahwa Jepang perlu meningkatkan keamanan menjelang kunjungan para pejabat tinggi negara G7.
Seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023), Kishida berhasil selamat tanpa luka sedikitpun setelah sebuah objek, yang dilaporkan berbentuk bom asap, dilemparkan ke dekat dirinya yang tengah mengunjungi pelabuhan Saikazaki di Prefektur Wakayama pada Sabtu (15/4) waktu setempat, dalam rangka kampanye pemilu daerah.
Seorang pria berusia 24 tahun ditangkap usai insiden ini. Namun motif di balik aksi pelemparan bom asap itu masih belum diketahui secara jelas sejauh ini.
Insiden yang memicu kepanikan pubik ini terjadi saat Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan menteri negara G7. Pertemuan menteri urusan iklim dan energi dari negara-negara anggota G7 akan digelar di Sapporo dan para menteri luar negeri (Menlu) dari negara G7 akan bertemu di Karuizawa, sebelah barat Tokyo.
Sementara pertemuan puncak untuk para pemimpin negara G7 akan digelar pada Mei mendatang di Hiroshima.
“Pada saat pejabat tinggi dari seluruh dunia sedang berkunjung… Jepang secara keseluruhan perlu memaksimalkan upaya-upaya untuk memastikan keamanan dan keselamatan,” cetus Kishida saat berbicara kepada wartawan setempat pada Minggu (16/4) waktu setempat.
“Tidak dapat dimaafkan bahwa tindak kekerasan semacam itu dilakukan selama kampanye pemilu,” sebutnya.
Kishida mengharapkan pihak kepolisian untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan usai insiden pada akhir pekan itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video ‘Detik-detik Bom Asap Meledak Saat PM Jepang Pidato’:
Insiden di pelabuhan Saikazaki itu memicu kepanikan publik dan membuat geger Jepang karena terjadi kurang dari setahun setelah mantan PM Shinzo Ab e dibunuh seorang pria bersenjata saat sedang berpidato dalam rangka kampanye pemilu di kota Nara.
Kematian Abe mengguncang publik Jepang dan mendorong perbaikan pengamanan untuk para pejabat publik di negara tersebut.
Dalam insiden pada Sabtu (15/4) siang, Kishida hendak menyampaikan pidatonya di area terbuka di pelabuhan Saikazaki ketika tiba-tiba suara ledakan terdengar.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah tabung logam dilemparkan dari kerumunan orang yang ada di belakang Kishda, dan sang PM Jepang membalikkan badannya sebelum dikelilingi para pengawalnya dan kemudian dievakuasi dari lokasi.
Sejumlah petugas keamanan dan beberapa warga sipil yang ada di lokasi dengan cepat mengamankan seorang pria, yang oleh media lokal diidentifikasi sebagai Ryuji Kimura (24) yang berasal dari wilayah Hyogo, Jepang bagian barat.
Saat Kimura ditahan aparat, sebuah ledakan besar terdengar dan asap putih mengepul di udara, yang membuat orang-orang di sekitarnya berteriak dan melarikan diri menjauhi lokasi.
Laporan media lokal Jepang menyebut Kimura ditangkap atas dugaan menghalangi bisnis dan menolak berbicara kepada penyelidik kepolisian.
Sementara Kishida melanjutkan aktivitasnya berkampanye pada Sabtu (15/4) waktu setempat usai insiden bom asap terjadi. Dia juga menegaskan bahwa pemilu sela untuk majelis rendah daerah, yang dijadwalkan pada 23 April, tidak akan terdampak insiden itu.