Pimpinan Anti-monarki Inggris Dibebaskan Usai Penobatan Raja Charles

Pimpinan Anti-monarki Inggris Dibebaskan Usai Penobatan Raja Charles

Pimpinan Anti-monarki Inggris Dibebaskan Usai Penobatan Raja Charles

korannews.com – Kepala kelompok anti-monarki, Graham Smith yang ditangkap sebelum demo penobatan Raja Charles III telah dibebaskan dari tahanan. Kelompok Republik itu mengatakan kepala eksekutifnya Graham Smith dibebaskan sekitar 16 jam setelah dia ditahan.

Dilansir AFP, Minggu (7/5/2023), Graham Smith merupakan salah satu dari 50 orang yang ditahan.

Diketahui Polisi Metropolitan London telah dikritik karena melakukan penangkapan, termasuk sukarelawan dari tim keamanan wanita lokal yang didukung oleh pasukan tersebut.

Pada bulan lalu, surat kabar Daily Mail mengklaim bahwa pengunjuk rasa berencana untuk membunyikan alarm pemerkosaan untuk menakuti kuda yang ikut serta dalam pawai, termasuk band militer.

Surat kabar itu juga mengatakan aktivis perubahan iklim dari kelompok Just Stop Oil berencana untuk mengganggu acara tersebut.

Anggota Just Stop Oil termasuk di antara mereka yang dijemput pada hari Sabtu.

Smith dari Republic, pada minggu lalu mengatakan kepada wartawan dia dan anggota lainnya tidak berencana untuk mengganggu prosesi tersebut. Menurutnya, aksi protes berlanjut dengan lawan melambai-lambaikan plakat “Bukan Rajaku” dan mencemooh.

“Jangan salah. Tidak ada lagi hak untuk protes damai di Inggris,” cuit Smith.

“Saya telah diberitahu berkali-kali bahwa raja ada di sana untuk membela kebebasan kita. Sekarang kebebasan kita diserang atas namanya.”

Kelompok hak asasi manusia menyamakan penangkapan itu dengan penangkapan di negara otoriter, tetapi polisi membela taktik mereka, mengklaim itu “proporsional… sejalan dengan undang-undang yang relevan” setelah perhatian publik.

Polisi menangkap pemimpin kelompok anti-monarki Republik dan 51 lainnya pada penobatan Raja Charles pada hari Sabtu. Polisi mengatakan pihaknya bertugas untuk mencegah gangguan demonstrasi berlebih.

Massa yang berpakaian kuning berkumpul di antara 10 massa yang berbaris di rute prosesi di pusat kota London, agar menonjol sebagian massa ada yang berpakaian merah, putih, biru, dan mengangkat tanda bertuliskan “Bukan Rajaku”.

Sementara itu, pihak Republic mengatakan pemimpinnya Graham Smith, telah ditahan sebelum prosesi dimulai. Selain itu, foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan petugas polisi menyita plakat pengunjuk rasa.

Exit mobile version