korannews.com – Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengancam pada Jumat bahwa pemerintahannya akan melancarkan kampanye yang menentang Partai Republik AS pada pemilu berikutnya.
Ancaman Obrador itu muncul setelah para anggota parlemen dari Republik mendesak militer AS untuk memerangi kartel narkobadi wilayah Meksiko.
Sebelumnya, sebuah kartel menculik empat warga negara AS dan membunuh dua di antaranya di Matamoros, Tamaulipas, Meksiko utara.
Anggota parlemen Partai Republik seperti Senator Lindsey Graham berjanji untuk mendesak rancangan undang-undang yang mengizinkan tentara AS mengerahkan pasukan di Meksiko. Dia juga menyebut kartel-kartel narkoba sebagai organisasi teroris.
Graham berjanji melepaskan “amarah dan keperkasaan” AS untuk menghancurkan laboratorium narkoba dan mengkritisi pemerintahan Obrador karena mengizinkan organisasi kriminal berkembang tanpa perlawanan.
“Saya akan menyampaikan kepada pemerintah Meksiko, jika kalian tidak membersihkan perbuatan kalian, kami yang akan membersihkannya untuk kalian,” kataGraham.
Obrador mengecam cemoohan Grahamitu dan menuding senator dari North Carolina itu melakukan campur tangan.
“Apa yang dipikirkan orang-orang tak berguna, suka ikut campur dan sombong ini?” ujar dia.
Presiden Meksiko itu berjanji pemerintahannya akan berkampanye melawan Partai Republik jika anggota-anggota mereka di parlemen tidak berhenti mengintervensi negaranya.
“Jadi, jika mereka terus mengganggu Meksiko, kami akan terus mengecam mereka dan meminta bangsa kami untuk tidak memilih mereka,” kata Obrador.
Dia mengatakan dirinya yakin dukungan pada pemerintahnya bukan hanya datang dari warga keturunan Meksiko dan negara Amerika Latin lainnya di AS, tetapi juga warga AS sendiri.
Obrador mengatakan akan mengirim Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard ke AS untuk memberi arahan pada konsulat Meksiko dan warga Meksiko yang tinggal dan bekerja di AS soal perselisihan baru di antara kedua negara bertetangga itu.
“Meksiko harus dihormati!” kataObrador, menegaskan.
Sumber: Anadolu