Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Ketika tengah Berkampanye

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Ketika tengah Berkampanye

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Ketika tengah Berkampanye

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak ketika sedang berkampanye di Kota Nara, pada Jumat (8/7), demikian petikan pernyataan juru bicara pemerintah. Badan penyiaran pemerintah NHK mengatakan Abe tampaknya ditembak dari belakang oleh seorang laki-laki bersenjata.

Menteri Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan ia belum mengetahui tentang kondisi Abe saat ini.

Kantor berita Kyodo dan NHK mengatakan Abe, yang berusia 67 tahun, tampak dalam kondisi “gagal jantung” ketika dilarikan ke rumah sakit.

NHK melaporkan suara tembakan terdengar dan kepulan asap putih terlihat ketika Abe sedang berpidato untuk pemilihan majelis tinggi di luar stasiun kereta api di bagian barat Kota Nara. Pemilihan majelis tinggi direncanakan berlangsung pada Minggu (10/7) mendatang.

Seorang wartawan NHK di lokasi kejadian mengatakan mereka bisa mendengar dua suara tembakan ketika Abe sedang berpidato.

Matsuno mengatakan Abe ditembak sekitar pukul 11.30 siang waktu setempat, dan menambahkan “tindakan biadab seperti itu tidak dapat ditoleransi.”

TBS Television melaporkan Abe ditembak di sisi kiri dadanya, dan tampaknya juga di bagian leher.

Sempat Menjabat Dua Periode

Abe menjabat dua periode sebagai Perdana Menteri Jepang, menjadikannya sebagai perdana menteri terlama di Jepang sebelum mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan memburuknya kondisi kesehatan. Meskipun demikian sosoknya di Partai Demokrat Liberat (LDP) yang berkuasa tetap dominan, dan mengendalikan salah satu faksi utamanya.

Para analis mengatakan anak didik Abe, Perdana Menteri Fumio Kishida, juga akan mengikuti pemilihan majelis tinggi pada Minggu nanti, dengan harapan dapat keluar dari bayang-bayang Abe dan menentukan jabatan perdana menterinya. Media-media Jepang melaporkan setelah penembakan Abe itu, Kishida menangguhkan kampanye pemilihannya dan kembali ke Tokyo.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Rahm Emmanuel mengatakan ia sedih dan terkejut dengan penembakan seorang pemimpin yang luar biasa dan sekutu yang tak tergoyahkan. Ia mencuit pemerintah dan warga Amerika berdoa untuk keselamatan Abe.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan rasa duka citanya mengenai insiden yang menimpa Abe sebelum bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pertemuan di Bali pada Jumat.

“Saya harus mengatakan sebelunya bahwa kami sangat sedih dan khawatir akan berita yang datang dari Jepang tentang percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Abe. Kami belum mengetahui bagaiman kondisinya, yang kami tahu ia telah ditembak. Doa kami bersamanya, keluarganya serta masyarakat Jepang. Ini adalah momen yang menyedihkan dan kami masih menunggu perkembangannya dari Jepang.”

Kebijakan Abenomics

Abe, terkenal karena kebijakan “Abenomics” yang ia terapkan yang mencakup pelonggaran moneter dan pengeluaran fiskal yang berani.

Ia juga mendukung pengeluaran pertahanan yang selama bertahun-tahun mengalami penurunan, dan memperluas kemampuan militer untuk memproyeksikan kekuatan di luar negeri.

Dalam suatu perubahan bersejarah pada 2014, pemerintahnya menafsirkan kembali konstitusi damai pasca perang yang memungkinkan pasukan berperang di luar negeri, yang pertama kali sejak Perang Dunia II.

Pada tahun berikutnya, badan legislatif Jepang mengeluarkan undang-undang yang mengakhiri larangan untuk menggunakan hak membela diri secara kolektif, atau membela negara sahabat yang diserang.

Bagaimana pun juga Abe tidak mencapai tujuan lama yang ditargetkannya, untuk merevisi konstitusi yang dirancang oleh Amerika Serikat dengan menulis sendiri Self-Defense Forces atau Pasukan Bela Diri – sebagaimana yang dikenal militer Jepang – ke dalam pasal 9 undang-undang tersebut.

Abe berperan penting dalam pemilihan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade tahun 2020, mengungkapkan keingingannya mnengawasi Olimpiade tersebut, yang kemudian ditangguhkan selama satu tahun karena pandemi virus corona.

Abe pertama kali menjabat pada 2006 sebagai perdana menteri termuda Jepang sejak Perang Dunia II. Setelah diusik skandal politik, kemarahan pemilih karena hilangnya dokumen-dokumen pensiun, dan kekalahan partai berkuasa pimpinannya, Abe mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang memburuk.

Abe kembali menjadi perdana menteri tahun 2012.

Abe berasal dari keluarga politik yang kaya. Ayahnya adalah mantan menteri luar negeri Jepang, sementara paman buyutnya pernah menjabat sebagai perdana menteri. [em/rs]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Exit mobile version