korannews.com – Sebuah ledakan bom mengguncang kota Mazar-i-Sharif di Provinsi Balkh, Afghanistan pada Sabtu (11/3). Sedikitnya satu orang tewas dan lima orang lainnya, termasuk sejumlah jurnalis, mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (11/3/2023), satu korban tewas dalam ledakan itu dilaporkan merupakan seorang penjaga keamanan setempat. Disebutkan otoritas setempat bahwa terdapat beberapa anak di antara korban luka.
“Sebuah ledakan terjadi di distrik polisi kedua di Balkh,” tutur juru bicara Kepolisian Balkh, Mohamad Asif Waziri, dalam pernyataannya.
Waziri mengonfirmasi satu korban tewas.
Ledakan bom itu terjadi dalam acara yang digelar untuk menghormati media Afghanistan di sebuah pusat kebudayaan di Mazar-i-Sharif. Sejumlah jurnalis menjadi korban luka akibat ledakan itu.
“Saya mendengar suara ledakan besar… kemudian ada kekacauan karena semua orang berusaha mencari jalan untuk melarikan diri,” tutur jurnalis Afghanistan Atif Arian, yang mengalami luka-luka dalam ledakan itu, kepada AFP.
“Sejumlah jurnalis mengalami luka serius,” sebutnya.
Seorang jurnalis setempat, Mohammad Fardin Nowrozi, menuturkan kepada Reuters bahwa dirinya dan sejumlah jurnalis lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal kondisi dirinya dan para jurnalis lainnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga ‘Saat Keluhan Sopir Truk yang Terjebak di Perbatasan Afghanistan-Pakistan’:
Dalam pernyataannya, Waziri juga menyebut tiga anak-anak termasuk dalam korban luka akibat ledakan itu. Arian, secara terpisah, menyebut ledakan terjadi saat sekelompok anak menyanyikan lagu kebangsaan, beberapa menit setelah seorang pejabat Taliban memberikan pidato.
Pelaku di balik ledakan itu belum diketahui secara jelas. Belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.
Ledakan bom pada Sabtu (11/3) itu terjadi dua hari setelah serangan bom bunuh diri menewaskan Gubernur Provinsi Balkh, Mawlawi Mohmmad Dawood Muzamil, yang merupakan pejabat Taliban. Muzamil tewas bersama dua orang lainnya akibat ledakan yang mengguncang kantornya pada Kamis (9/3) lalu.
Kelompok Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu.