korannews.com – Gempa Suriah pada 6 Februari 2023 menyebabkan kerugian fisik langsung senilai 5,1 miliar dollar AS (Rp 77,95 triliun), kata Bank Dunia pada Jumat (3/3/2023).
Bencana alam yang juga melanda Turkiye tersebut menghancurkan banyak kota dan menewaskan lebih dari 50.000 orang di kedua negara.
Jutaan orang membutuhkan bantuan mendesak berupa akomodasi dan perawatan medis.
“Nilai kerusakan dan kehancuran saat ini diperkirakan sekitar 10 persen dari PDB,” kata Bank Dunia dalam perkiraan terbarunya, dikutip dari kantor berita AFP.
“Kerusakan yang meluas berdampak pada empat wilayah, tempat tinggal sekitar 10 juta penduduk Suriah,” lanjut laporan itu.
Namun, Bank Dunia menambahkan, laporannya tidak mencakup dampak dan kerugian ekonomi yang lebih luas bagi Suriah seperti gangguan produksi atau bisnis.
Wilayah yang paling parah terkena dampak gempa Suriah adalah Aleppo–sekitar 45 persen kerusakan–diikuti Idlib dan Lattakia.
Gempa susulan pada 20 Februari 2023 menyebabkan kerusakan tambahan, dan gempa susulan yang berkelanjutan cenderung menambah perkiraan kerusakan dari waktu ke waktu, imbuh Bank Dunia.
Kerusakan langsung pada bangunan tempat tinggal mencapai hampir setengah dari total, sementara kerusakan infrastruktur mencapai 18 persen dari total.
“Kerugian ini menambah kehancuran, penderitaan, dan kesulitan yang dialami rakyat Suriah selama bertahun-tahun,” kata Jean-Christophe Carret, direktur negara Bank Dunia untuk departemen Timur Tengah.
“Bencana itu akan menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi yang selanjutnya akan membebani prospek pertumbuhan Suriah,” tambahnya.
Adapun untuk gempa Turkiye , Bank Dunia dalam penilaian terpisah pada bulan lalu memperkirakan bahwa kerusakan fisik langsungnya sebesar 34,2 miliar dollar AS (Rp 522,67 triliun).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.