Kanselir Jerman Menentang Wacana Larangan Visa bagi Wisatawan Rusia

Kanselir Jerman Menentang Wacana Larangan Visa bagi Wisatawan Rusia

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Senin (15/8) bahwa meskipun ada ruang untuk melakukan debat di tingkat Uni Eropa terkait larangan masuk bagi wisatawan asal Rusia, penting untuk tidak semakin mempersulit situasi untuk oposan-oposan Rusia yang hendak meninggalkan negara itu.

Beberapa negara Eropa, termasuk Finlandia yang hadir dalam pertemuan, telah menyerukan agar wisatawan Rusia dilarang masuk ke wilayah Uni Eropa untuk memastikan bahwa mereka ikut membayar hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina.

“Saya rasa ini bukanlah perangnya warga Rusia, ini adalah perangnya Putin dan kita harus menekankan hal itu,” kata Scholz setelah menemui para perdana menteri negara-negara Nordik di Oslo.

Perdana Menteri Finlandia dan Denmark, Sanna Marin dan Mette Frederiksen, mengatakan bahwa larangan visa patut didiskusikan.

“Masyarakat Rusia biasa tidak memulai perang, tapi pada saat bersamaan kita harus menyadari bahwa mereka mendukung perang tersebut. Saya rasa tidak tepat membiarkan masyarakat Rusia bepergian, memasuki Eropa, area Schengen, sebagai wisatawan, berjalan-jalan, sementara Rusia membunuhi orang di Ukraina. Ini salah dan kita perlu membahasnya di Dewan Eropa,” kata Marin.

“Terjadi sebuah perang di Eropa dan pada saat yang sama kita menerima para wisatawan dari negara yang sama yang menyerang negara lain, jadi menurut saya ini adalah diskusi yang penting,” kata Frederiksen.

Kanselir Jerman Menentang Wacana Larangan Visa bagi Wisatawan Rusia

Pertemuan Perdana Menteri negara-negara Nordik di Oslo, Norwegia Senin, 15 Agustus 2022.

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan pemerintahnya belum membuat keputusan mengenai hal itu. Ia mengaku argumen yang pro dan kontra akan wacana itu sama baiknya. Pertemuan itu juga dihadiri Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store, yang merupakan tuan rumah, serta Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir.

Finlandia, Estonia dan Lithiania telah menyerukan larangan visa karena – sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Rusia – mereka menerima banyak

pengunjung asal negara itu. Hal itu telah memicu perdebatan di dalam negeri, sebagiannya karena orang-orang asal Rusia yang datang ke negara mereka melakukan penimbunan pasokan di negara-negara anggota Uni Eropa yang bergabung dalam sanksi Uni Eropa. Beberapa pengunjung lainnya lantas berjalan-jalan ke lokasi-lokasi liburan di area Schengen.

Polandia kini juga mendukung larangan visa itu. Masalah itu kemungkinan akan dibahas pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa berikutnya. [rd/jm]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Exit mobile version