Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina, Termasuk ABG 17 Tahun

Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina, Termasuk ABG 17 Tahun

Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina, Termasuk ABG 17 Tahun

korannews.com – Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina dalam insiden terpisah pada Rabu (25/1) waktu setempat. Dalam satu insiden, warga Palestina ditembak mati setelah diduga mencoba menikam tentara. Dalam insiden lainnya, seorang remaja Palestina tewas ditembak setelah terlihat menodongkan senjata api yang ternyata palsu ke polisi.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/1/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, dalam insiden pertama, Arref Abdel Nasser Arref Lahlouh (22) tewas “akibat tembakan Israel,” di dekat kota Qalqilya, Tepi Barat.

Militer Israel (IDF) mengatakan bahwa Lahlou “berusaha melakukan serangan penusukan” di dekat permukiman Yahudi di Kdumim.

“Penyerang, bersenjatakan pisau, tiba di pos militer IDF dan berusaha menikam seorang tentara IDF di tempat kejadian,” kata militer Israel.

“Lahlouh dilumpuhkan oleh tentara-tentara di daerah itu,” ujar militer Israel.

Lahlou adalah warga Palestina ke-19 yang tewas di Tepi Barat tahun ini, termasuk warga sipil dan petempur, yang sebagian besar ditembak mati oleh pasukan Israel.

Secara terpisah, juga pada hari Rabu (25/1), pasukan Israel membunuh seorang remaja putra selama operasi di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi ABG tersebut sebagai Muhammad Ali Muhammad Ali (17).

Para polisi Israel pergi ke kamp tersebut untuk menghancurkan rumah Udai Tamimi, yang menembak mati polisi militer Noa Lazar di sebuah pos pemeriksaan pada bulan Oktober 2022 lalu.

Polisi Israel mengatakan bahwa orang-orang bertopeng melemparkan bom pipa dan bom molotov ke petugas selama operasi tersebut.

“Pasukan polisi mengidentifikasi seorang tersangka bersenjatakan sebuah benda yang tampak seperti senjata api dan mengarahkannya ke pasukan,” demikian pernyataan polisi Israel.

“Menyusul ancaman tersebut, sebuah tembakan ditembakkan ke tersangka yang menyebabkan dia dilumpuhkan. Di tempat kejadian, polisi menemukan senjata api tiruan,” tambahnya.

Sebelumnya, Tamimi ditembak mati oleh pasukan Israel setelah perburuan selama 10 hari. Dia dilaporkan sedang melakukan serangan lain di permukiman Tepi Barat ketika dia ditembak mati.

Diketahui bahwa Israel kerap menghancurkan rumah orang-orang yang disalahkan atas serangan terhadap warga Israel.

Para aktivis hak asasi manusia mengecam hal itu dan mengatakan kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-petempur, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.

Namun otoritas Israel mengatakan praktik itu efektif dalam mencegah warga Palestina melakukan serangan.

error: Content is protected !!