Iran Eksekusi Gantung Alireza Akbari, Inggris Berseru Tak Akan Tinggal Diam

Iran Eksekusi Gantung Alireza Akbari, Inggris Berseru Tak Akan Tinggal Diam

korannews.com – Inggris menyatakan tidak akan membiarkan saja tindakan “barbar” Iran yang mengeksekusi Alireza Akbari dengan cara digantung.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran itu dieksekusi setelah dituduh menjadi mata-mata untuk intelijen Inggris.

“Tindakan biadab ini pantas mendapat kecaman sekuat mungkin. Ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Menteri Luar Negeri James Cleverly, dikutip dari AFP.

Perdana Menteri Rishi Sunak mengaku terkejut dengan eksekusi mati Alireza Akbari oleh otoritas Iran.

“Ini adalah tindakan tidak berperasaan dan pengecut, yang dilakukan oleh rezim biadab tanpa menghormati hak asasi manusia rakyatnya sendiri,” twit Rishi Sunak.

Pada Kamis (12/1/2023), media pemerintah Iran melaporkan bahwa Akbari yang berusia 61 tahun telah memegang posisi tinggi dalam pembentukan pertahanan negara Iran.

Jabatan Alireza Akbari termasuk wakil menteri pertahanan untuk urusan luar negeri dan posisi di sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Pada Jumat (13/1/2023), Inggris telah memperingatkan Iran bahwa London mengawasi kasus Alireza Akbari dengan seksama.

Pengadilan Iran mengatakan bahwa Alireza Akbari telah dieksekusi pada Sabtu.

Kecaman Amnesty International

Amnesty International Iran pada Sabtu menyebut, eksekusi Iran terhadap Alireza Akbari yang berkewarganegaraan ganda Inggris-Iran sungguh mengerikan.

“Eksekusi pagi ini oleh otoritas Iran sekali lagi menampilkan serangan mengerikan mereka terhadap hak untuk hidup. Penggunaan hukuman mati sangat mengerikan dalam segala situasi,” kata Amnesty Iran di Twitter.

Amnesty International Iran mengatakan perlakuan otoritas Iran kepada Alireza Akbari sangat mengerikan setelah dia menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya di penjara.

Disebutkan bahwa, Alireza Akbari juga diberikan zat kimia secara paksa dan ditahan di sel isolasi berkepanjangan yang menyebabkan dia sangat tertekan.

Amnesty International mengungkapkan, Alireza Akbari telah dipaksa untuk membuat “pengakuan” yang direkam berulang kali yang kemudian dimainkan di pengadilan selama persidangannya.

Amnesty International meminta pemerintah Inggris untuk menyelidiki sepenuhnya tuduhan Alireza Akbari atas penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, serta mengejar semua jalan untuk meminta pertanggungjawaban otoritas Iran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version