korannews.com – Setelah tiga tahun perencanaan, lima ekspedisi, dan perjalanan dua minggu melalui hutan lebat, para ilmuwan mencapai pohon tertinggi yang pernah ditemukan di hutan hujan Amazon. Pohon ini menjulang seukuran gedung 25 lantai.
Pohon raksasa yang puncaknya menonjol tinggi di atas atap Cagar Alam Sungai Iratapuru di Brasil utara ini bernama Angelim Vermelho (nama ilmiah: Dinizia excelsa).
Tingginya 88,5 meter dengan diameter 9,9 meter, terbesar yang pernah diidentifikasi di Amazon, kata para ilmuwan dikutip dari kantor berita AFP pada Sabtu (8/10/2022).
Para peneliti kali pertama melihat pohon besar itu dalam citra satelit pada 2019 sebagai bagian dari proyek pemetaan 3D.
Sebuah tim akademisi, pemerhati lingkungan, dan pemandu lokal melakukan ekspedisi untuk mencoba mencapainya akhir tahun itu, tetapi setelah perjalanan 10 hari melalui medan yang sulit, kelelahan, minimnya perbekalan, dan anggota tim jatuh sakit, mereka harus kembali.
Tiga ekspedisi lagi ke wilayah Lembah Jari yang terpencil, yang terletak di perbatasan antara negara bagian Amapa dan Para, menemukan beberapa pohon raksasa lainnya termasuk pohon kacang Brasil tertinggi yang pernah tercatat di Amazon setinggi 66 meter.
Pohon Angelim Vermelho baru bisa dicapai dalam ekspedisi 12-25 September 2022, ketika para peneliti melakukan perjalanan 250 kilometer dengan perahu ke sungai dengan jeram berbahaya, ditambah 20 kilometer berjalan kaki melintasi medan hutan pegunungan.
Satu orang dalam ekspedisi beranggotakan 19 orang itu digigit serangga, yang tim dokter yakini sebagai laba-laba beracun.
Tapi itu sepadan, kata insinyur kehutanan Diego Armando Silva dari Universitas Federal Amapa, yang membantu mengatur perjalanan itu.
“Itu salah satu hal terindah yang pernah saya lihat. Sungguh luar biasa,” kata Silva (33) kepada AFP.
“Anda berada di tengah hutan ini di mana manusia belum pernah menginjakkan kaki sebelumnya, dengan alam yang sangat meriah.”
Setelah berkemah di bawah pohon besar itu, kelompok tersebut mengumpulkan daun, tanah, dan sampel-sampel lainnya yang sekarang akan dianalisis untuk mempelajari beberapa pertanyaan termasuk berapa umur pohon itu, setidaknya 400-600 tahun, menurut perkiraan Silva memperkirakan.
Ada juga pertanyaan mengapa wilayah tersebut begitu banyak pohon raksasa, dan berapa banyak karbon yang mereka simpan.
Sekitar setengah dari berat pohon-pohon raksasa di kawasan itu adalah karbon yang diserap dari atmosfer, sangat pentung dalam membantu mengekang perubahan iklim, kata Silva.
Namun terlepas dari keterpencilannya, Angelim Vermelho berada di bawah ancaman.
Kayunya diincar oleh para penebang, dan cagar alam Iratapuru diserbu oleh penambang emas ilegal yang terkenal membawa kerusakan ekologis, kata Jakeline Pereira dari kelompok lingkungan Imazon, yang membantu mengatur ekspedisi.
“Kami sangat senang menemukan ini,” kata Pereira. “Ini sangat penting pada saat Amazon menghadapi tingkat deforestasi yang begitu menakutkan.”
Selama tiga tahun terakhir, rata-rata deforestasi tahunan di Amazon Brasil meningkat 75 persen dari dekade sebelumnya.