IMF Sepakat Aktifkan Kembali Dana Talangan $6 Miliar untuk Pakistan

IMF Sepakat Aktifkan Kembali Dana Talangan  Miliar untuk Pakistan

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, Kamis (14/7), bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan awal dengan Pakistan untuk menghidupkan kembali paket dana talangan $6 miliar untuk negara Islam yang miskin ini, yang telah menghadapi krisis ekonomi yang serius sejak tahun lalu.

Pakistan dan IMF awalnya menandatangani perjanjian itu pada 2019. Tetapi penyerahan dana talangan bertahap dengan nilai sedikit di atas $1 miliar telah ditunda sejak awal tahun ini. Saat itulah IMF menyatakan keprihatinan tentang kepatuhan Pakistan dalam memenuhi persyaratan pemberian dana talangan di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Imran Khan. Parlemen menggulingkannya melalui mosi tidak percaya pada bulan April.

Di bawah Perdana Menteri Shahbaz Sharif yang baru terpilih, pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan IMF sejak Mei, untuk menghindari kegagalan membayar utang seperti yang dialami Sri Lanka.

“Kesepakatan dengan IMF telah memberi negara peluang untuk bisa keluar dari kesulitan ekonomi,” tulis Sharif di Twitter.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah Pakistan memberlakukan pajak tambahan dan memangkas subsidi bahan bakar, listrik, dan gas alam untuk memenuhi persyaratan IMF. Serangkaian tindakan itu membuat pemerintah sangat tidak populer, tetapi Sharif mengatakan semua itu perlu dilakukan.

IMF Sepakat Aktifkan Kembali Dana Talangan  Miliar untuk Pakistan

Shahbaz Sharif

Dalam sebuah pernyataan, Kamis, IMF mengatakan telah “mencapai kesepakatan tingkat staf dengan pihak berwenang Pakistan”. Ia menambahkan bahwa kesepakatan itu “masih harus disetujui oleh Dewan Eksekutif IMF”.

IMF menyatakan, Pakistan memenuhi syarat untuk menerima angsuran sekitar $1,17 miliar. Menurut pernyataan itu, IMF juga akan menaikkan nilai dana talangan dari $6 miliar menjadi $7 miliar dengan persetujuan dari Dewan Eksekutif IMF, yang biasanya dianggap sebagai formalitas.

Menteri Keuangan Miftah Ismail menyalahkan Khan karena menciptakan situasi seperti Sri Lanka di Pakistan. Ismail mengatakan Khan sengaja melanggar persyaratan IMF agar tetap populer di kalangan para pendukungnya.
Para analis mengatakan diaktifkannya kembali dana talangan untuk IMF akan membantu pemerintah mengatasi krisis ekonomi karena pelepasan angsuran pinjaman dari lembaga tersebut akan mendorong lembaga-lembaga keuangan internasional lainnya untuk terlibat dengan Pakistan.

Pihak berwenang mengatakan pemerintah Sharif juga mendekati Washington untuk membantu menghidupkan kembali dana talangan IMF. Khan sejak pemecatannya telah berulang kali menuduh pemerintahnya digulingkan di bawah plot AS, tuduhan yang dibantah Washington. [ab/uh]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!