korannews.com – Sekelompok Ilmuwan dari China berhasil mengembangkan sistem distribusi kunci kuantum (quantum key distribution/QKD) berkecepatan super tinggi. Pengembangan distribusi kunci kuantum tersebut diciptakan untuk menghasilkan kunci rahasia dengan kecepatan melebihi 110 megabit per detik melalui serat optik standar sepanjang 10 kilometer.
Menurut laporan Xinhua, pada Kamis 16 Maret 2023, sistem distribusi kunci kuantum ini menciptakan rekor dunia baru dalam bidang tersebut.
“Pengembangan ini sangat penting bagi penerapan komunikasi kuantum dan jaringan kuantum berskala sangat besar,” kata profesor Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (USTC), Xu Feihu.
Sebelumnya, temuan soal penelitian tersebut sudah diterbitkan dalam jurnal Nature Photonics pada Selasa, 14 Maret 2023 dan mendapat apresiasi dari para ilmuwan.
Distribusi kunci kuantum juga dapat menyediakan komunikasi secara fundamental yang terbukti aman.
Kecepatan kunci rahasia, yang bisa dihasilkan dengan maksimal, merupakan angka penting dalam penerapan sistem tersebut, yang sejauh ini terbatas pada sekitar megabit per detik.
Profesor Xu menyebut bahwa sebelumnya kecepatan kunci rahasia tertinggi di antara komunitas ilmuwan akademik internasional hanya berkisar 10 megabit per detik (Mbps) melalui serat optik standar sekira 10 kilometer.
Sebagai catatan, pengembangan dan penemuan distribusi kunci kuantum dipimpin oleh fisikawan China tersohor yakni Pan Jianwei dan Xu Feihu, keduanya berasal dari USTC.
Mereka diketahui bekerja sama dengan tim peneliti dan periset dari sejumlah institut di China yakni Institut Teknologi Kuantum Jinan, Institut Teknologi Harbin, Institut Mikrosistem, dan Teknologi Informasi Shanghai di bawah koordinasi Akademi Ilmu Pengetahuan Bandung.
Selama beberapa waktu tim ilmuwan tersebut mengembangkan sebuah sistem kecepatan kunci rahasia yang berlandaskan distribusi kunci kuantum dengan catatkan rekor tertinggi yakni 115,8 Mbps pada serat optik standar sepanjang 10 kilometer, serta mampu mendistribusikan kunci pada serat ultralow-loss sepanjang 328 kilometer.
Sistem tersebut kini dikabarkan telah beroperasi dengan maksimal dan stabil selama lebih dari dua hari. Raihan rekor ini juga membuat perkembangan ilmu pengetahuan semakin dinamis bagi dunia.***