Guru SD yang Ditembak Muridnya Hendak Gugat Sekolah karena Tak Bertindak

Guru SD yang Ditembak Muridnya Hendak Gugat Sekolah karena Tak Bertindak

korannews.com

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Guru sekolah dasar (SD) di AS bernama Abigail Zwerner yang ditembak oleh muridnya berencana untuk mengajukan gugatan terhadap sekolah.

Pengacara Zwerner, Diane Toscano, mengatakan bahwa gugatan itu direncanakan karena pihak sekolah mengabaikan banyak peringatan mengenai ancaman penembakan sebelumnya.

Toscano mengatakan, administrator di SD Richneck di Newport News, Virginia, AS, telah diperingatkan sebanyak tiga kali oleh Zwerner dan beberapa guru lainnya bahwa murid laki-laki berusia enam tahun tersebut bisa mengancam orang lain.

Zwerner selamat dari penembakan di dalam kelas yang dilakukan oleh murid tersebut pada 6 Januari, tetapi terluka parah.

Di hari yang sama sebelum penembakan terjadi, Zwerner melapor kepada administrator sekolah bahwa murid tersebut mengancam akan memukuli anak lain.

“Tapi administrasi sekolah sedang tidak bisa diganggu,” kata Toscano, sebagaimana dilansir AFP, Kamis (26/1/2023).

Satu jam setelah Zwerner memberi tahu administrator, guru lain melaporkan bahwa murid itu tampaknya membawa senjata ke sekolah.

Guru ketiga juga melaporkan, siswa lain berkata sambil menangis bahwa dia melihat senjata dan diancam dengan itu.

Akan tetapi tidak ada tindakan yang diambil, dan seorang pegawai sekolah tidak diberi izin untuk menggeledah bocah itu.

Seorang administrator mengatakan, murid itu memiliki kantong yang kecil dan masalah itu dapat dibiarkan sampai jam sekolah berakhir.

Hampir satu jam kemudian, penembakan benar-benar terjadi. Zwerner ditembak di dadanya oleh murid tersebut di depan anak-anak yang lain.

“Tragedi ini sepenuhnya dapat dicegah jika administrator sekolah yang bertanggung jawab atas keselamatan sekolah melakukan bagian mereka dan mengambil tindakan saat mereka mengetahui bahaya yang akan terjadi,” kata Toscano.

Zwerner selamat dari tembakan dan sekarang sedang berada di rumah usai menjalani perawatan di rumah sakit. Beberapa operasi masih menantinya.

Kasus penembakan tersebut menggemparkan AS mengingat usia murid itu masih enam tahun.

AFP melaporkan, murid tersebut rupanya mengambil senjata api ibunya dari lemari. Orangtua murid tersebut mengeluarkan pernyataan pekan lalu dan menuturkan bahwa senjata itu telah diamankan.

Keduanya mengatakan, bocah itu mengalami disabilitas akut dan berada di bawah pengawasan khusus yang biasanya melibatkan anggota keluarga untuk menemaninya ke sekolah dan di kelas.

“Pekan saat terjadi penembakan adalah pekan pertama saat kami tidak berada satu kelas dengannya,” kata mereka.

Karena usia murid tersebut masih enam tahun, mustahil untuk menuntutnya secara hukum.

Namun, orangtua murid tersebut dapat menghadapi tuntutan karena mengizinkan anak itu mengakses senjata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!