Dua Ledakan Mengguncang Kota Yerusalem dengan Jeda Kurang dari Setengah Jam

Dua Ledakan Mengguncang Kota Yerusalem dengan Jeda Kurang dari Setengah Jam

korannews.com – Dua ledakan mengguncang kota Yerusalem dan mengakibatkan setidaknya satu orang tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam menurut pejabat Israel.

Polisi Israel mengatakan insiden di dua tempat terpisah pada Rabu (23/11/2022) pagi ini diduga sebagai serangan Palestina.

Ledakan di Yerusalem terjadi beberapa jam setelah seorang remaja Palestina (16 tahun) dibunuh oleh pasukan Israel di kota Nablus Tepi Barat yang diduduki, menurut pejabat Palestina.

Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 7 pagi (11.00 WIB) di dekat stasiun bus Israel, di sepanjang jalan raya pintu masuk barat ke Yerusalem, yang biasanya dipadati penumpang.

Kota Vigo di Spanyol Tetap Gelar Tradisi Penyalaan Lampu Natal di Tengah Krisis Energi

Dilansir dari Al Jazeera, petugas medis melaporkan tujuh orang terluka dalam ledakan pertama dengan setidaknya dua dalam kondisi serius.

Ledakan kedua terjadi kurang dari setengah jam kemudian di persimpangan Ramot, di Yerusalem utara.

Lima orang luka ringan akibat pecahan peluru, sementara para pejabat “Negeri Zionis” menilai ledakan kedua “terkendali.”

Melaporkan dari Ramot, Alan Fisher dari Al Jazeera mengatakan polisi yakin insiden pertama disebabkan oleh “bahan peledak yang dikemas di dalam sepeda yang ditinggalkan di halte bus”.

Kedua ledakan tersebut diyakini telah diaktifkan dari jarak jauh.

Otoritas Israel menutup jalan-jalan utama dan mendirikan pos pemeriksaan di bagian timur dan barat Yerusalem, seraya melakukan penyelidikan atas ledakan tersebut dan mencari tersangka.

Berdasarkan keputusan dari Menteri Pertahanan “Negeri Zionis”, tentara Israel juga mengumumkan penutupan dua pos pemeriksaan utama di wilayah Jenin, Jalameh dan Salem.

Komisaris polisi Israel mengatakan jenis serangan yang terjadi di Yerusalem ini “belum pernah terlihat selama bertahun-tahun” dan pihak berwenang masih mencari para penyerang.

Dia menambahkan bahwa polisi sedang menyisir kemungkinan adanya lebih banyak bahan peledak lainnya di kota itu.

Rekaman kamera pengintai dari ledakan pertama dibagikan di media sosial.

Yosef Haim Gabay, seorang petugas medis yang berada di tempat kejadian ketika ledakan terjadi, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa ada “kerusakan di mana-mana.”

Beberapa yang terluka, kata dia, mengalami pendarahan hebat.

Meski penyebabnya masih belum diketahui, insiden ini terjadi saat konflik Israel Palestina terus memanas akibat meningkatnya gesekan di lapangan sejak tahun lalu.

Serangan tentara Israel dan pembunuhan warga Palestina di kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat yang diduduki meningkat baru-baru ini.

Tindakan keras itu terjadi seiring meningkatnya serangan bersenjata Palestina, serta peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina.

Tahun ini, setidaknya 200 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak, dibunuh oleh Israel di wilayah Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza yang terkepung dan diduduki secara ilegal.

Jumlah korban itu menjadikan 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2006. Sementara lebih dari 25 orang juga tewas di pihak Israel.

Exit mobile version