korannews.com – Temuan air di planet Mars adalah kabar mengejutkan bagi masyarakat dunia. Hal ini diungkapkan sekelompok peneliti China dalam jurnal internasional Advances in Science and Research.
Para peneliti China itu mendasarkan klaim atas data yang dikumpulkan dengan memakai kendaraan penjelajah Zhurong di Mars selama beberapa waktu terakhir.
Para peneliti China pun membeberkan bahwa beberapa benda yang terlihat di lokasi pendaratan Zhurong begitu mengejutkan, seperti kerak permukaan, retakan, granulasi dan tanda air .
Dalam hal ini, lokasi pendaratan Zhurong berada di bukit pasir Mars memiliki air yang kaya mineral, seperti sulfat hidrat, protein, dan besi hidroksida.
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, NASA Tunjuk Perempuan dan Pria Kulit Hitam dalam Misi ke Bulan
“Yang lebih penting, kami percaya keberadaan air di bukit pasir tersebut tidak terbentuk dari air tanah atau karbon dioksida, melainkan embun beku atau hujan salju,” ujar Qin Xiaoguang dalam pernyataan tertulis, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 7 Mei 2023.
Diketahui, Zhurong aktif sebagai kendaraan penjelajah buatan China yang sengaja ditempatkan di permukaan Mars . Namun, sejak 20 Mei 2022, alat itu tidak lagi berfungsi karena menghindari badai pasir dan musim dingin di planet tersebut.
Lebih lanjut, Qin sebagai penulis laporan meyakini bahwa pencarian keberadaan air di Mars sudah menemui titik terang.
Keberadaan air adalah implikasi penting terhadap pemahaman jejak evolusi iklim di planet tersebut.
Kini, penemuan air dalam bentuk cair juga berpotensi baik untuk Mars menjadi planet yang layak huni, terutama jika diadakan kehidupan manusia di sana.
Sebelumnya, sejumlah penelitian terkait Mars telah banyak mendeteksi hal-hal baik terkait peluang kehidupan, tetapi iklim planet tersebut yang masih menjadi permasalahan utama.
Mars dinilai masih mengalami tekanan udara yang sangat rendah, sehingga temuan uap air juga sulit untuk mencair.
Belum lagi, beberapa hasil simulasi terhadap iklim Mars ternyata masih bersifat temporer atau sewaktu-waktu berubah.
Baca Juga: Astronot NASA Bagikan Penampakan Memukau Aurora dari Ruang Angkasa
“Namun, bukti pengamatan langsung tentang keberadaan air cair di permukaan rendah terhangat di Mars masih sangat sedikit,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang menggodok rencana demonstrasi mesin roket termal nuklir di ruang angkasa, termasuk Mars yang akan menjadi lokasi tujuan pertama.
Misi itu merupakan kolaborasi NASA bersama Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dalam program Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations (DRACO).***