korannews.com –
KYIV, KOMPAS.com – Beredar rekaman video tanpa keterangan waktu yang menunjukkan seorang prajurit Ukraina dieksekusi dengan cara ditembak mati oleh tentara Rusia .
Dalam video tersebut, seorang prajurit Ukraina yang diduga ditawan Rusia terlihat sedang merokok di parit. Setelah meneriakkan “Slava Ukraini (Jayalah Ukraina)” tentara Ukraina tersebut ditembak dan tersungkur.
Dalam video tersebut, salah satu penembak yang diyakini sebagai tentara Rusia, terdengar mengatakan “mati”dan mengeluarkan sumpah serapah setelah tentara tersebut ditembak.
Video dapat dilihat (peringatan, video ini memuat konten yang sangat sensitif).
Pada Selasa (7/3/2023), Brigade Mekanik ke-30 Angkatan Darat Ukraina mengonfirmasi sosok dalam video tersebut adalah seorang prajurit Ukraina bernama Tymofii Mykolayovych Shadura, sebagaimana dilansir .
Menurut Brigade Mekanik ke-30 Angkatan Darat Ukraina, Shadura adalah bagian dari kesatuannya dan hilang sejak 3 Februari setelah bertempur di dekat Bakhmut .
Brigade tersebut menambahkan, jenazah prajurit itu saat ini berada di wilayah yang diduduki. Konfirmasi akhir identitasnya akan ditetapkan setelah jenazah dikembalikan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung merespons video tersebut dan mengatakan bahwa dia akan menemukan para pembunuhnya.
Zelensky mengatakan, video itu menegaskan bagaimana para penjajah secara brutal membunuh seorang pejuang.
“Hari ini, sebuah video telah dirilis yang menunjukkan bagaimana penjajah secara brutal membunuh seorang pejuang yang dengan berani berkata di depan wajah mereka: Jayalah Ukraina,” kata Zelensky, Senin (6/3/2023).
Zelensky turut menyerukan rakyat Ukraina agar bersatu.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi mengenai identitas pembunuh atau penembak yang menembak prajurit Ukraina tersebut.
Investigasi
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa video itu adalah bukti lain bahwa perang saat ini sadalah genosida.
Dia juga menyerukan Pengadilan Kriminal Internasional agar segera melakukan penyelidikan terhadap kejahatan perang yang keji.
Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan, penyelidikan kriminal telah mulai menyelidiki masalah ini dan menambahkan bahwa semua yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.
Pejabat Ukraina lainnya juga menyebut video tersebut adalah bukti kejahatan perang Rusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.