Balon ‘Mata-mata’ China Dituding Lakukan Pengawasan, Departemen Luar Negeri AS: Ada Antena dan Panel Surya

Balon ‘Mata-mata’ China Dituding Lakukan Pengawasan, Departemen Luar Negeri AS: Ada Antena dan Panel Surya

korannews.com – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memberikan tanggapan terkait kemunculan balon udara China di Amerika Serikat . Balon udara tersebut kemudian ditembak pasukan AS dan jatuh di Samudra Atlantik.

Pihak Amerika Serikat (AS) menyebut balon tersebut merupakan balon mata-mata yang dikirim China . Keberadaan balon udara China tersebut pertama kali terungkap setelah seorang fotografer di Billings di Montana membuat cuitan tentang itu.

Fotografer bernama Chase Doak awalnya mengira benda bulat putih besar itu adalah piring terbang (UFO). Setelah cuitannya viral, sejumlah petinggi di Amerika Serikat langsung bereaksi pada peristiwa tersebut.

Melansir Al Jazeera, Departemen Luar Negeri AS menyebut balon mata-mata dari China tersebut bisa melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen. Beijing sebelumnya mengklaim bahwa balon tersebut digunakan untuk penelitian meteorologi, dan menyimpang dari jalurnya hingga menuju wilayah udara AS.

“Peralatan balon ketinggian itu jelas untuk pengawasan intelijen dan tidak sesuai dengan peralatan yang ada di balon cuaca,” kata pejabat AS.

“Itu memiliki banyak antenna untuk memasukkan susunan yang kemudian mampu mengumpulkan dan menemukan komunikasi secara geo. Itu dilengkapi dengan panel surya yang cukup besar untuk menghasilkan daya yang diperlukan untuk mengoperasikan beberapa sensor pengumpulan intelijen aktif,” ucapnya menambahkan.

China kemudian mengecam pihak Amerika Serikat yang telah menembak balon udara tersebut. Negeri Tirai Bambu itu mengklaim bahwa benda tersebut merupakan pesawat sipil tak berawak.

Klaim China kembali dipatahkan pihak AS dengan membuktikan bahwa balon mata-mata disebar di 40 negara di 5 benua. Produsen balon udara juga disebut memiliki hubungan langsung dengan militer China .

“ Amerika Serikat juga akan menjajaki mengambil tindakan terhadap entitas China yang terkait dengan militer China yang mendukung serbuan balon ke wilayah udara AS,” ucap pejabat AS.

“Kami juga akan melihat upaya yang lebih luas untuk mengungkap dan menangani kegiatan pengawasan RRT yang lebih besar yang mengancam keamanan nasional kami, dan bagi sekutu dari mitra kami,” katanya menambahkan.

Dengan adanya balon mata-mata itu, hubungan antara China dan Amerika Serikat makin memburuk. Selama beberapa tahun terakhir, kedua negara raksasa ini mengalami konflik di masalah perdagangan, status Taiwan, hingga klaim China di Laut China Selatan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai yang memicu kritik dari Partai Republik. Biden dikritik lantaran tak langsung memerintahkan militer menembak jatuh balon tersebut lebih awal.

Saat ini Biden memilih untuk tidak melakukan konfrontasi dan hanya memberikan peringatan halus pada China . Keputusan Biden ini pun dibela oleh pejabat pertahanan AS, yang menganggap masuknya balon udara China bukanlah masalah besar.

Keputusan Biden ini sangat bertentangan dengan kritik mantan presiden AS Donald Trump. Lewat media sosial pribadinya, Trumph langsung menuding balon udara tersebut sebagai mata-mata dari China .

Pihak Pentagon menyebut melakukan penembakan agar balon tersebut tak mencelakai warga Amerika Serikat . Mereka khawatir balon tersebut bisa menghantam warga sipil dan menghambat lalu lintas udara.***

error: Content is protected !!