korannews.com – Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan baru soal Salat di bulan Ramadhan 1444 H ini. Pemerintah akan memangkas jeda waktu adzan dan ikamah menjadi lebih pendek.
Menteri Urusan Islam Saudi, Sheikh Dr Abdul Latif Al Al Sheikh memberikan instruksi agar kebijakan ini dilakukan. Ia meminta agar lembaga terkait mengurangi jarak antara azan (adzan) dan ikamah (awal sholat) untuk sholat Subuh dan Isya.
Dari yang tadinya cukup lama, kebijakan jeda azan dan ikamah dipangkas hingga hanya 10 menit. Pemerintah klaim kebijakan ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi jemaah selama bulan suci.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Gulf News pada Senin, 27 Maret 2023, Menteri telah memerintahkan cabang Kementerian Urusan Islam di seluruh wilayah Kerajaan untuk mengadopsi dan menegakkan perubahan.
Kebijakan baru ini bertujuan untuk merampingkan proses shalat dan memastikan bahwa jamaah dapat berpartisipasi secara efisien dalam shalat Subuh dan Isya selama Ramadhan.
Kementerian dalam keterangannya menyatakan akan terus memantau situasi dan bekerja sama dengan semua lembaga. Ini dilakukan untuk memastikan implementasi yang tepat dari arahan ini.
Kebijakan baru yang berlaku di awal Ramadhan ini memberikan pengalaman yang lebih aman dan nyaman bagi jemaah di masa penting ini.
Sementara itu, Kementerian Haji dan Umrah melaporkan peningkatan jumlah jemaah umrah yang signifikan selama musim tahun ini, dengan berbagai saluran visa yang memudahkan individu untuk menunaikan ibadah haji.
Saluran visa yang tersedia termasuk visa Umrah, visa turis, visa kedatangan, visa kunjungan pribadi, visa kunjungan keluarga dan teman dan visa transit bagi mereka yang bepergian melalui maskapai penerbangan nasional.
Kementerian telah menyatakan bahwa visa dapat diperoleh dalam beberapa menit jika semua persyaratan hukum dipenuhi.
Selama Ramadhan, kementerian mengharapkan lebih dari satu juta peziarah dari luar Kerajaan. Untuk memastikan pengalaman yang lancar dan aman bagi semua orang, kementerian telah menekankan pentingnya mendapatkan izin dari aplikasi “Nusk” sebelum melakukan umrah atau salat.
Aplikasi ini juga memungkinkan jemaah untuk mengidentifikasi waktu puncak melalui klasifikasi warna yang jelas, memungkinkan mereka memilih waktu yang paling tidak ramai untuk melakukan umrah dengan damai dan aman.***