Akhirnya, Putin Akui Rentetan Sanksi Barat Berdampak Negatif pada Rusia

Akhirnya, Putin Akui Rentetan Sanksi Barat Berdampak Negatif pada Rusia

Akhirnya, Putin Akui Rentetan Sanksi Barat Berdampak Negatif pada Rusia

korannews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya mengakui bahwa rentetan sanksi yang dijatuhkan terkait invasi di Ukraina bisa memberikan konsekuensi ‘negatif’ untuk negaranya. Pengakuan ini disampaikan Putin setelah sebelumnya selalu bersikeras menyatakan Moskow beradaptasi dengan rentetan sanksi itu.

“Sanksi-sanksi yang dijatuhkan terhadap perekonomian Rusia untuk jangka menengah benar-benar bisa berdampak negatif,” ucap Putin dalam rapat pemerintah yang disiarkan televisi Rusia dan dilansir AFP, Kamis (30/3/2023).

Negara-negara Barat telah menjatuhkan rentetan sanksi yang belum pernah ada sebelumnya terhadap Rusia, setelah Putin memerintahkan pengerahan pasukan militer ke Ukraina setahun lalu.

Putin sendiri berulang kali mengatakan bahwa Moskow mampu menghadapi rentetan sanksi ekonomi, yang secara khusus menargetkan ekspor minyak dan gas.

Dalam rapat pada Rabu (29/3) waktu setempat, Putin menyebut angka pengangguran di negaranya ‘tetap pada titik terendah sepanjang masa’, sementara inflasi diperkirakan ‘turun di bawah empat persen’ pada akhir Maret usai melonjak pada musim semi tahun lalu.

Dia menambahkan bahwa ‘kembalinya ke lintasan pertumbuhan tidak seharusnya membuat kita merasa relaks’.

“Kita perlu mendukung dan memperkuat tren positif dalam perekonomian kita, meningkatkan efisiensinya, memastikan kedaulatan teknologi, personel dan keuangan,” tegas Putin.

Lebih lanjut, Putin dalam rapat itu menyerukan agar pemerintah Rusia ‘bertindak cepat dan tanpa birokrasi dan penundaan yang tidak perlu’.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Putin menuduh negara-negara Barat sebagai ‘pemrakarsa dan penghasut’ untuk konflik yang pecah di Ukraina. Putin juga menyebut negara-negara Barat telah melanggar ‘garis merah’ dengan terus mengirimkan pasokan senjata untuk Kiev.

“Kudeta bersenjata — dari situlah semuanya bermula. Kami dipaksa melindungi penduduk Crimea, dan dengan cara ini atau lainnya, kami berakhir mendukung Donbass (wilayah di Ukraina bagian timur-red). Mereka berpura-pura tidak ada hubungannya dengan itu,” ujar Putin merujuk pada Barat dalam wawancara dengan wartawan Rusia, Pavel Zarubin, pada Minggu (26/3) dan dilansir kantor berita Rusia, TASS, Senin (27/3).

“Mereka (negara-negara Barat-red) adalah pemrakarsa konflik ini dan para penghasut. Dan sekarang, mereka menyerahkan jutaan amunisi, perangkat keras, dan sebagainya,” sebut Putin.

Exit mobile version