korannews.com – Tentara Israel menembak tiga warga Palestina bersenjata hingga tewas. Tentara Israel mengklaim penembakan itu dilakukan setelah ketiga warga Palestina itu menembaki pasukan di Tepi Barat.
Dilansir AFP, Minggu (12/3/2023), militer Israel menyebut “orang-orang bersenjata melepaskan tembakan” ke posisi tentara di dekat persimpangan Jit di sebelah barat Nablus. Tembakan itu kemudian direspons oleh tentara Israel dengan “tembakan langsung”.
“Tiga pria bersenjata dilumpuhkan selama baku tembak dan seorang pria bersenjata menyerahkan diri kepada pasukan,” kata tentara dalam sebuah pernyataan, mencatat tidak ada pasukan Israel yang terluka dalam bentrokan itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan telah diberitahu tentang kematian tiga pria yang terbunuh oleh tembakan Israel di dekat Nablus itu. Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Insiden itu terjadi tidak jauh dari pemukiman Israel. Kepala Dewan Pemukim Samaria memuji tentara Israel karena “membunuh pasukan teroris pembunuh yang beroperasi di daerah itu.”
“Kami akan terus hidup dan membangun di sini di Samaria dan seluruh wilayah, teror Otoritas Palestina yang membunuh tidak akan menghalangi kami,” kata Yossi Dagan dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama yang digunakan Israel untuk Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel sejak 1967.
Sebagai informasi, kekerasan di Tepi Barat memburuk sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menjabat pada bulan Desember. Dalam pemerintahan dengan sekutu Yahudi ultra-Ortodoks dan ekstrem kanan itu, Netanyahu berjanji untuk melanjutkan perluasan permukiman Tepi Barat.
Sebelumnya, pada Kamis (9/3), seorang anggota sayap bersenjata gerakan Islam Palestina Hamas melepaskan tembakan di luar sebuah kafe Tel Aviv, melukai tiga pria berusia 30-an sebelum ditembak mati.
Beberapa jam sebelumnya, tiga warga Palestina bersenjata tewas dalam operasi militer Israel di Tepi Barat utara.
Beberapa kelompok bersenjata Palestina pada Selasa menyerukan balas dendam atas kematian enam warga Palestina baru-baru ini dalam serangan tentara Israel di Tepi Barat utara.
Serangan Tel Aviv terjadi hanya beberapa jam setelah kepala Pentagon Lloyd Austin menyerukan de-eskalasi menjelang bulan puasa Ramadhan yang dimulai pada bulan Maret dan hari raya Paskah Yahudi pada bulan April.
Austin, setelah pembicaraan dengan Netanyahu dan rekannya Yoav Gallant selama kunjungan singkat ke Israel, juga menyerukan “kepemimpinan Palestina untuk memerangi terorisme dan melanjutkan kerja sama keamanan dan mengutuk hasutan”.
Di Beitar Illit, sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat barat daya Yerusalem, tentara mengatakan ahli penjinak bom telah meledakkan paket mencurigakan yang ditemukan di sebuah bus Kamis malam.
Seorang warga Palestina dari desa terdekat ditangkap pada hari Sabtu karena telah meletakkan alat peledak di dalam bus, bersama dengan empat orang lainnya yang diduga membantunya, kata tentara.
Sejak awal tahun, konflik Israel- Palestina telah merenggut nyawa 81 orang dewasa dan anak-anak Palestina, termasuk militan dan warga sipil.
Dua belas warga sipil Israel, termasuk tiga anak dan satu polisi, serta satu warga sipil Ukraina telah tewas selama periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan sumber resmi dari kedua belah pihak.