Waspadai Sesak Napas di Malam Hari

Waspadai Sesak Napas di Malam Hari

korannews.com

Salah satu alasan paling umum sesak napas saat berbaring yaitu sleep apnea.

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius di mana pernapasan bekerja dan berhenti berulang kali.

Saat menderita sleep apnea , otot-otot di tenggorokan menjadi rileks dan menyumbat saluran udara, terutama saat berbaring telentang.

Gejala sleep apnea antara lain mendengkur, terengah-engah saat tidur, terbangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan, sulit tidur, sakit kepala, lekas marah, dan mengantuk di siang hari.

2. Gagal jantung

Gagal jantung kongestif seringkali memicu kesulitan bernapas, terutama saat berbaring.

Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak memompa darah secara normal –biasanya akibat penyempitan pembuluh darah di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi.

Gagal jantung dapat mengganggu organ tubuh lain seperti paru-paru untuk bekerja optimal.

3. Asma atau alergi

Penderita asma atau alergi yang tidur di kamar yang banyak debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan akan memicu gejala penyakit, sehingga menjadi lebih sulit bernapas.

Tidur dalam posisi yang menekan diafragma (otot pernapasan yang terletak di dekat bagian bawah tulang rusuk), serta penumpukan lendir di tenggorokan juga dapat menyebabkan sesak napas di malam hari.

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang menyebabkan saluran udara tersumbat atau menyempit, sehingga bernapas menjadi lebih sulit.

Orang dengan gangguan paru-paru umumnya melaporkan mereka lebih sulit bernapas saat berbaring.

Pada pasien penyakit paru obstruktif kronik, gejala kesulitan bernapas akan memburuk saat mereka berbaring di tempat tidur.

Jika mengalami sesak napas ketika tidur di malam hari, segera mengecek kondisi ke dokter.

Dokter akan membantu menentukan penyebab sesak napas dan mengembangkan rencana perawatan yang membantu kita bernapas serta tidur lebih nyenyak di malam hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version