korannews.com – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah akan mengurangi intervensi terkait penanganan pandemi Covid-19 di masyarakat. Ini artinya, ke depan pemerintah tidak akan lagi memaksa masyarakat mematuhi protokol kesehatan Covid, seperti memakai masker di tempat umum.
Menurut Menkes, mengurangi intervensi itu merupakan bagian dari strategi menuju endemi.
“Sekarang kita akan transisi. Transisi itu yang penting satu, intervensi pemerintah dikurangi. Janganlah kita (pemerintah) ngatur-ngatur mesti ini, mesti pake masker, mesti itu, mesti ini lagi,” sebut Budi dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1/2023).
Dalam masa transisi ini, Menkes melanjutkan, pemerintah akan mengembalikan kesehatan sebagai partisipasi masyarakat. Sebab, obat penangkal virus sudah tersedia. Pemerintah baru akan melakukan intervensi kepada masyarakat bila intervensi non medis belum tersedia.
“Kan, cape juga diatur. Kita balikkan menjadi partisipasi masyarakat. Endemi itu, kesehatan dikembalikan sebagai partisipasi masyarakat,” ujar Budi.
“Dulu kalo intervensi non-medisnya belum ada, kita intervensi, tapi kalau udah ada, kembalikan itu ke masyarakat. That is the best way untuk kita mengontrol penyakit yang sudah endemis,” lanjutnya.
Selain itu, Budi mengungkapkan strategi pemerintah dalam transisi menuju endemi, yaitu perlahan mencabut intervensi pemerintah kepada masyarakat. Dengan demikian, intervensi tidak akan seketat saat masa pandemi.
“PPKM sudah [dicabut]. Nanti tes [Covid-19] mau kita cabut, bisa tesnya mandiri. Kita banyakin di apotek-apotek. Surveilansnya nanti yang tadinya tiap hari, kita ubah jadi tiap minggu. Bertahap, ya” sebut Budi.
Meskipun intervensi pemerintah akan dicabut secara perlahan, intervensi medis, edukasi, dan sero survei tetap akan dilakukan secara masif.