korannews.com – Bagi seseorang yang memiliki gangguan kecemasan , mungkin hidupnya akan dipenuhi dengan kekhawatiran dan rasa tidak tenang.
Hal ini tentu tidak mudah dilalui, terlebih jika itu terjadi pada pasangan kita.
Sebab, gangguan kecemasan bisa sangat memengaruhi perasaan kita untuk ikut merasa cemas atau gelisah, yang juga akan berdampak pada hubungan dalam jangka panjang.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gangguan kecemasan dan cara menjadi pendukung yang baik bagi pasangan, simak penjelasan berikut ini.
Mempelajari gangguan kecemasan
Salah satu hal paling sederhana untuk mendukung pasangan yang mengalami gangguan kecemasan adalah mempelajari sedikit tentang masalah ini.
Banyak dari kita memiliki gambaran tentang apa artinya memiliki kecemasan yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Jadi akan sangat membantu jika kita bisa mendapatkan kejelasan.
Memahami kecemasan juga akan membantu kita untuk lebih berempati.
• Prevalensi
Pertama, akan sangat membantu jika kita mengetahui bahwa kecemasan adalah hal yang umum dan hampir semua orang bisa mengalami gangguan kecemasan pada satu waktu dalam hidup kita.
National Institute of Mental Health memperkirakan, pada tahun 2021, 19 persen orang dewasa mengalami gangguan kecemasan dan 31 persen orang dewasa akan mengalami gangguan kecemasan seumur hidupnya.
Selain itu, gangguan kecemasan lebih mungkin memengaruhi wanita daripada pria.
Memiliki gangguan kecemasan bukanlah suatu kelemahan dan juga bukan sesuatu yang disebabkan oleh pilihan yang buruk.
Orang yang mengalami kecemasan sering kali memiliki kecenderungan genetik terhadap gangguan tersebut dan gangguan kecemasan sering kali menurun dalam keluarga.
Di samping itu, faktor lingkungan dan ketidakseimbangan kimiawi juga dapat berperan.
• Gejalanya
Kecemasan bermanifestasi dengan cara yang berbeda pada setiap orang.
Tidak semua orang yang mengalami kecemasan tampil sebagai orang yang “gugup”.
Beberapa orang yang mengalami kecemasan bahkan mungkin tampak tenang di luar, tetapi mengalami gejala-gejala yang lebih dalam.
Meskipun memiliki kecemasan dapat membuat sangat sulit untuk berfungsi setiap hari bagi sebagian orang, orang lain mungkin hidup dengan jenis kecemasan yang lebih berfungsi dengan baik.
Gejala kecemasan dapat berupa gejala fisik, mental, dan emosional.
Beberapa gejala kecemasan yang paling umum meliputi:
– Detak jantung yang cepat
– Napas yang terengah-engah
– Berkeringat
– Mual
– Sakit perut
– Ketegangan otot
– Overthinking
– Perasaan panik
– Kilas balik dari pengalaman yang traumatis atau sulit
– Insomnia
– Mimpi buruk
– Ketidakmampuan untuk diam
– Pikiran atau perilaku obsesif
• Jenis-jenis kecemasan
Akan sangat membantu jika kita memahami bahwa ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang berbeda.
Tidak semua orang yang mengalami kecemasan mengalami serangan panik.
Sementara beberapa orang dengan kecemasan mengalami kesulitan bersosialisasi, yang lain tidak.
Itu semua tergantung pada gangguan kecemasan apa yang kita alami dan bagaimana kita mengalaminya.
Gangguan kecemasan yang paling umum adalah:
– Gangguan kecemasan
– Gangguan panik
– Fobia
– Agorafobia
– Gangguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder)
Cara mendukung pasangan dengan gangguan kecemasan
Ketika kita memiliki pasangan yang mengalami gangguan kecemasan, kita mungkin merasa bingung bagaimana cara menolongnya.
Sering kali, kita tahu bahwa apa yang dialaminya tidak rasional dan persepsinya tentang realitas saat ini mungkin tidak sepenuhnya akurat.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal nyata yang dapat kita lakukan untuk menciptakan ruang aman bagi orang yang mengalami kecemasan.
Di bawah ini adalah beberapa tipsnya.
• Sadarilah bahwa gangguan itu terpisah dari pasangan kita
Dalam pikiran kita sendiri dan ketika berinteraksi dengan pasangan kita, cobalah untuk menganggap gangguan kecemasannya sebagai sesuatu yang terpisah dari pasangan.
Ya, ini adalah sesuatu yang mewarnai kehidupannya, namun ini adalah gangguan, bukan keadaan.
Orang yang mengalami kecemasan jauh lebih dari sekadar kecemasannya dan memperlakukannya sebagai manusia seutuhnya yang juga memiliki gangguan kecemasan adalah cara yang lebih baik dalam melakukan pendekatan.
• Berhenti menyalahkan
Ingatlah bahwa kecemasan memiliki komponen genetik, biokimia, dan lingkungan sehingga pasangan kita tidak memilih untuk merasa seperti ini.
Kecemasan juga bukanlah sesuatu yang diadopsi untuk menjadi manipulatif atau merusak rencana.
Orang yang mengalami kecemasan berharap kecemasan itu hilang seperti halnya kita, tetapi memiliki gangguan kecemasan bukanlah sesuatu yang berada dalam kendali seseorang.
• Pahami bahwa gangguan memiliki pemicu tertentu
Mengatasi kecemasan pasangan berarti memahami pemicunya.
Biasanya, seseorang yang mengalami kecemasan mengetahui hal-hal yang membuatnya masuk ke dalam spiral kecemasan.
Bukan tanggung jawab kita untuk melindunginya dari setiap pemicu, tetapi membantunya menavigasi kehidupan secara lebih sensitif di sekitar pemicu tersebut dapat membantu.
Hal ini juga dapat membantu kita memahami mengapa kecemasan pasangan kita meningkat pada waktu yang berbeda.
• Jadilah pendengar yang berpikiran terbuka
Dukungan terbesar lainnya yang bisa kita berikan kepada seseorang yang mengalami kecemasan adalah telinga yang baik dan mau mendengarkan.
Mengelola gangguan kecemasan dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan memalukan.
Untuk itu, memiliki seseorang yang dapat diajak bicara secara jujur tentang apa yang dialami dan perasaannya bisa sangat positif dan menenangkan.
Sebagai pendengar, ingatlah bahwa penting untuk berada di sana untuk pasangan dan berusaha tidak menawarkan saran, nasihat, atau mencoba menyelesaikan atau memperbaiki apa pun.
Bagaimana cara mengatasinya?
Penelitian mengungkapkan adanya hubungan antara gangguan kecemasan dan stres dalam hubungan.
Namun penelitian juga menunjukkan, mengatasi kecemasan dengan komunikasi dan dukungan dapat sangat membantu.
Penting juga untuk dipahami bahwa membantu pasangan mengelola kecemasannya bukanlah sesuatu yang dapat kita lakukan sendiri.
Karena mendapatkan dukungan kesehatan mental untuk pasangan dan diri kita sendiri dari ahli kesehatan mental bisa sangat bermanfaat.
• Dorong pasangan untuk mencari bantuan
Jika kecemasan pasangan berdampak pada kehidupan dan hubungannya dengan kita, maka kita perlu mendorongnya mencari bantuan.
Mencari bantuan bukan berarti kita perlu diperbaiki tetapi itu akan menjadi hal yang memberdayakan dan positif sehingga dia dapat merasa lebih baik.
Dua perawatan yang paling efektif untuk kecemasan adalah terapi dan obat-obatan.
Beberapa orang mendapat manfaat dari terapi saja, tetapi sering kali terapi yang dikombinasikan dengan pengobatan akan sangat membantu.
Jenis terapi yang paling umum digunakan untuk mengobati kecemasan adalah Terapi Perilaku Kognitif (CBT) dan Terapi Paparan.
Sementara obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kecemasan termasuk obat anti-kecemasan seperti benzodiazepin, antidepresan (SSRI), dan beta-blocker.
• Atasi perasaan sendiri tentang kecemasan pasangan
Memiliki pasangan dengan gangguan kecemasan bisa jadi sulit dan kita mungkin mendapati diri memiliki reaksi yang intens terhadap apa yang terjadi dengan pasangan kita.
Ini normal dan dapat dimengerti.
Untuk itu, meluangkan waktu sejenak guna mempraktikkan perawatan diri dan empati untuk diri sendiri sangatlah penting.
Jika kita merasa sulit untuk mengatasinya, atau mendapati diri bereaksi dengan cara yang tidak membantu terhadap kecemasan pasangan, kita perlu mempertimbangkan untuk mengikuti konseling atau terapi.
• Mengikuti terapi kelompok
Komunikasi adalah kunci ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang yang sedang berjuang dengan gangguan kecemasan.
Terkadang kita memerlukan sedikit bantuan dari luar untuk mengatasi masalah dalam komunikasi.
Terapi kelompok atau konseling adalah pilihan yang tepat untuk membantu kita dan pasangan belajar menjadi lebih terbuka, serta mempelajari teknik komunikasi yang lebih efektif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.