korannews.com – Aplikasi kencan ternyata masih memiliki daya tarik bagi banyak orang untuk mencari pujaan hati atau sekadar teman chatting.
Padahal, aplikasi kencan juga sering kali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai tindak kejahatan, termasuk penipuan atau scamming.
Salah satu contohnya adalah kasus penipuan yang belakangan ini viral.
Seorang pria berinisial SA (35) berhasil melakukan penipuan terhadap seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter di Ponorogo, Jawa Timur, setelah berkenalan melalui aplikasi kencan Tinder.
Uniknya, secara fisik pria tersebut terbilang tidak cukup menarik, dan dari segi finansial pun ia juga bukan orang yang mapan.
Namun, SA memakai modus dengan mengaku sebagai pegawai yang bekerja di Jasa Marga. SA menyasar ibu muda yang berprofesi sebagai PNS, bidan, hingga dokter.
Nah, psikolog klinis Meity Arianty pun menjelaskan lebih lanjut bagaimana hal ini bisa terjadi.
Dia memaparkan faktor-faktor apa saja yang dilihat wanita saat berkencan dengan pria secara online, serta tips menghindari terjadinya penipuan.
Faktor-faktor yang bikin wanita tertarik
Tidak dipungkiri bila ketampanan atau penampilan fisik yang baik menjadi hal utama yang membuat para wanita tertarik berkencan dengan pria yang mereka temui di aplikasi kencan.
Namun, menurut Meity, ada beberapa faktor lain yang mungkin bisa membuat wanita jatuh cinta selain fisik dan finansial.
“Banyak wanita menyukai pria yang nyambung, komunikasi lancar, atau enak diajak ngobrol, serta memiliki wawasan yang luas atau pandai,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
“Selain itu, pria yang lucu atau humoris juga biasanya lebih disukai dibandingkan dengan pria yang kaku atau terlalu serius,” lanjut dia.
Jadi, sebenarnya setiap wanita memiliki kriterianya masing-masing tergantung kebutuhan wanita akan pria itu sejauh mana.
Dalam beberapa kasus, wanita yang merasa kesepian dan memiliki self-esteem yang rendah juga rentan terhadap penipuan berkedok kencan di aplikasi.
Tips menghindari penipuan di aplikasi kencan
Kebutuhan untuk mencari pasangan hidup di internet maupun media sosial kini semakin meningkat dengan adanya kemajuan teknologi informatika
Apalagi, bagi orang-orang yang hidup di perkotaan dan sibuk bekerja mungkin memiliki hambatan tersendiri untuk berkenalan dan bertemu dengan orang baru dalam keseharian.
Pada akhirnya mereka pun memiliki menggunakan aplikasi kencan dengan harapan bisa menemukan pasangan yang jauh lebih baik dibanding yang sering ditemui di dunia nyata.
Kendati demikian, Meity memperingatkan, kurangnya kesadaran seseorang saat menggunakan aplikasi kencan dan tingginya ketidakpastian yang ada di dunia maya dapat berujung pada hasil yang negatif.
“Hal itu juga bisa menyebabkan terjadinya penipuan hingga masalah yang lebih serius atau kriminal.”
“Sehingga, membangun hubungan dalam dunia maya dibutuhkan keterampilan khusus dalam mengelola pesan yang diperoleh,” kata Meity.
“Pengguna harus sangat hati-hati dengan kesan yang diberikan di aplikasi kencan, karena kesan bermakna di awal dapat membuat seseorang terlena dan kurang logis yang pada akhirnya akan menjerumuskan ke hal-hal yang merugikan,” saran dia.
Penting sekali kita menyadari apa yang akan kita lakukan kemungkinan besar akan membawa imbas ke diri kita sehingga kita harus mempersiapkan diri.
“Pertemuan di dunia nyata saja sering kali membuat kita yang sudah hati-hati pun masih dapat terjebak dalam hubungan yang menyulitkan, apalagi di dunia maya yang sangat rentan dengan kebohongan,” ujar Meity.
Alih-alih menggunakan aplikasi kencan, Meity pun merekomendasikan untuk lebih banyak menghabiskan waktu di dalam suatu komunitas atau mengikuti banyak kegiatan di banyak komunitas di dunia nyata.
Sebab, itu akan jauh lebih membantu kita bertemu dengan banyak orang untuk menjalin hubungan dibanding menjalin hubungan di dunia maya yang unpredictable.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.