Rusia Sebut Tentara Ukraina Berubah Menjadi ‘Monster’ setelah Jadi Obyek Eksperimen Rahasia

Rusia Sebut Tentara Ukraina Berubah Menjadi ‘Monster’ setelah Jadi Obyek Eksperimen Rahasia

TRIBUNWOW.COM – Pejabat Rusia mengklaim bahwa tentara Ukraina telah berubah menjadi ‘monster’ akibat eksperimen rahasia.

Dilansir TribunWow.com, eksperimen itu diklaim dilakukan di laboratorium biologi Ukraina yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Newsweek, Selasa (19/7/2022), Wakil ketua Dewan Federasi Rusia dan Duma Negara, Konstantin Kosachev dan Irina Yarovaya membuat pernyataan tersebut setelah pertemuan rutin komisi parlemen.

Tak Penuhi Syarat! Vladimir Putin Nilai Pihak Ukraina Tak Ada Keinginan untuk Sepakat Ada Perdamaian

Baca juga: AS Mengelak, Rusia Ungkap Bukti Lab Senjata Biologis di Ukraina, Penyakit Menular dari Kelelawar

Sebagai informasi parlemen khusus itu dibentuk Rusia pada bulan Maret untuk menyelidiki kegiatan laboratorium biologi Amerika di wilayah Ukraina.

Outlet media pemerintah Kommersant melaporkan bahwa Kosachev dan Yarovaya mengatakan analisis darah prajurit Ukraina menunjukkan bahwa mereka telah menjadi sasaran eksperimen rahasia.

Seperti halnya cerita jagoan dalam film-film, percobaan itu disebut telah mengubah pasukan Ukraina menjadi monster paling kejam.

Kosachev juga mengklaim bahwa percobaan pada penyakit yang sangat berbahaya juga dilakukan di wilayah Ukraina yang dalam keadaan tertentu dapat didistribusikan untuk tujuan militer.

“(Terkontaminasi) sejumlah penyakit, termasuk yang tidak khas untuk wilayah Ukraina, kandungan zat yang relevan beberapa kali lebih tinggi dari norma yang diizinkan,” beber Kosachev mengenai hasil penelitian sampel darah prajurit Ukraina.

Rusia Sebut Tentara Ukraina Berubah Menjadi ‘Monster’ setelah Jadi Obyek Eksperimen Rahasia
Letjen Igor Kirillov selaku Komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Kimia, dan Biologi Rusia saat memberikan pengarahan tentang operasi biologis militer AS di Ukraina, Jumat (8/7/2022). (Tangkapan Layar Tribunnews.com)

Baca juga: Incar Negara NATO, Mata-mata Rusia Lakukan Serangan Pakai Email Ini untuk Pancing Korban

Kemudian, Yarovaya mengatakan analisis darah menemukan jejak obat-obatan, hepatitis A dan virus West Nile, yang menyebabkan demam West Nile.

Namun pasangan ini tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka.

Berbicara kepada Kommersant, ahli genetika Rusia, Kirill Volkov, mengatakan klaim pasangan itu dilebih-lebihkan.

Ia mencatat bahwa penyakit yang disebut oleh wakil ketua Duma Negara adalah tipikal untuk wilayah itu.

Dia juga mencatat bahwa penyakit subtropis sekarang menyebar di wilayah selatan Rusia dan mungkin lebih parah di Ukraina.

Diketahui, klaim itu muncul setelah pejabat Rusia pada 6 Maret mendorong narasi palsu bahwa Ukraina sedang mengembangkan senjata biologis dengan dana dari AS.


Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.

Exit mobile version