PSF-SDO tingkatkan kualitas pendidikan di Samarinda lewat program EPP

PSF-SDO tingkatkan kualitas pendidikan di Samarinda lewat program EPP

korannews.com – Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, melalui program Ekosistem Pendidik Profesional (EPP).

Project Principal Ekosistem Pendidik Profesional (EPP) PSF Daenuri Suhendar mengatakan bahwa program tersebut bertujuan untuk menyiapkan guru-guru terbaik untuk menjadi fasilitator yang diharapkan dapat menularkan praktik mengajar berkualitas kepada guru lainnya.

“Program ini sebetulnya lebih ke bagaimana kita menyiapkan guru-guru terbaik di daerah tersebut di Samarinda untuk menjadi fasilitator. Kenapa fasilitator? Di Samarinda banyak guru-guru bagus, tapi yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana dia bisa menularkan ke yang lain,” kata Daenuri saat dijumpai di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin.

Lebih lanjut, dia mengatakan terdapat dua tujuan utama dari program EPP, yaitu untuk membekali para guru agar menjadi pendidik yang dapat mengajar pembelajaran bermakna bagi murid serta untuk menjadikan para guru sebagai fasilitator dengan kompetensi pedagogi hingga manajemen kelas yang baik.

Sebagai informasi, EPP termasuk program turunan dari Professional Development Program (PDP) yang digagas PSF-SDO. Dalam program EPP ini, PSF-SDO didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

EPP menyasar pada 30 guru terpilih sebagai fasilitator yang akan menularkan praktik mengajar berkualitas kepada 450 guru lain dari tingkat PAUD/TK, SD, dan SMP di Samarinda.

Melalui program tersebut, PSF-SDO telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru terpilih yang dididik sebagai fasilitator sejak November tahun lalu. Pada Selasa (23/5) hingga Kamis (25/5), 30 guru fasilitator akan mendiseminasikan materi yang sudah mereka terima selama hampir setahun terakhir.

Terdapat tiga materi utama dalam EPP antara lain pembelajaran kooperatif, pembelajaran diferensiasi yang juga beririsan dengan kurikulum merdeka Kemendikbudristek, serta perumusan asesmen atau penilaian yang berpihak pada murid.

Program EPP juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pendidikan Kota Samarinda. Menurut PSF-SDO, dukungan tersebut diwujudkan melalui pembukaan akses mulai dari proses sosialisasi dan pendaftaran, penyeleksian, hingga pendampingan kepada para guru yang menjadi peserta EPP.

Daenuri mengatakan program bersama PSF-SDO di Samarinda ini diperkirakan berlangsung hingga 2024. Selebihnya, PSF-SDO akan menyerahkan keberlangsungan program kepada Dinas Pendidikan Kota Samarinda sambil tetap melakukan pemantauan sehingga berkelanjutan di masa mendatang.

Dia pun menegaskan pentingnya kehadiran dan keberlangsungan program EPP mengingat kurikulum merdeka akan diterapkan secara nasional pada 2024. Melalui EPP, diharapkan para guru yang terlibat dapat menyiapkan diri lebih matang sebelum menerapkan kurikulum merdeka sepenuhnya.

“Kami membantu pemerintah pusat juga kementerian (terkait) untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut. Materi yang kami sajikan juga sebetulnya berkenaan dengan kurikulum merdeka,” ujar dia.

“Jadi penting bagi mereka (para guru) untuk memantapkan diri menghadapi 2024, menyiapkan mereka untuk siap juga mengimplementasikan kurikulum merdeka,” pungkas Daenuri.

Exit mobile version