Pakai Kuteks Merah, Kate Middleton “Langgar” Protokol Kerajaan

Pakai Kuteks Merah, Kate Middleton “Langgar” Protokol Kerajaan

korannews.com – Kate Middleton tampil menawan mengenakan gaun biru terang saat menghadiri perayaan Paskah di St. George’s Chapel, Kastil Windsor.

Warna busananya serupa dengan topi dan clutch yang dipakainya, yang juga kompak dengan outfit suami serta anak-anaknya.

Namun hal yang menarik perhatian publik adalah pilihan warna kuteksnya yang tergolong sangat mencolok.

Princess of Wales memakai cat kuku berwarna merah cerah, yang kontras dengan pakaiannya sekaligus pilihan tidak lazim bagi dirinya.

Ia memang jarang memakai cat kuku atau hanya mengecat kukunya dengan warna netral atau transparan sejak menjadi anggora keluarga kerajaan di tahun 2011.

Tak hanya itu, ibu tiga anak ini juga dituding melanggar protokol kerajaan dengan pilihan warna kuteks tersebut.

Aturan soal warna cat kuku memang bukan hal yang resmi namun biasanya anggota Kerajaan Inggris dianjurkan tidak memiliki kuku warna-warni karena dianggap mengganggu.

Hal ini berkaca pada selera mendiang Ratu Elizabeth yang cenderung menyukai warna pink pucat untuk kukunya.

Dalam wawancara terdahulu, pakar etiket Inggris, William Hanson mengatakan jika cat kuku ‘berwarna kulit’ lebih disukai untuk para bangsawan.

“Jadi merah terang dan merah muda cerah, misalnya, tidak tepat, terutama untuk acara resmi dan terutama saat berkabung,” terangnya.

“Jadi warnanya merah muda bening atau pucat – jadi pada dasarnya itu adalah warna kuku Anda sehingga terlihat alami.”

Kritikan serupa juga pernah diterima Meghan Markle saat menghadiri British Fashion Awards pada tahun 2018 lalu.

Ia, yang kala itu masih berstatus bangsawan aktif, memakai kuteks berwarna hitam, senada dengan gaun yang dipakainya.

Meski demikian, gebrakan fashion Kate Middleton ini dinilai pula sebagai tanda awal yang baru dan lebih modern untuk Kerajaan Inggris.

Di bawah Raja Charles, agaknya sejumlah aturan mulai dilonggarkan dan disesuaikan termasuk soal cara berpakaian para bangsawan ini.

Exit mobile version