korannews.com – Head of Strategic Marketing NutrifoodSusana mengatakan, Nutrifood berkomitmen ingin mengedukasi dan menginspirasi masyarakat Indonesia untuk selalu menjalankan gaya hidup sehat dengan kampanye Cermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (#BatasiGGL) sebagai upaya penanggulangan isu obesitas di Indonesia.
“Kami menyadari bahwa isu obesitas terutama pada anak dan remaja berdampak negatif bagi kesehatan karena bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik pada saat mereka dewasa, kami ingin mengedukasi kampanye Cermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (#BatasiGGL) serta Baca Label Kemasan sebagai salah satu upaya penanggulangan isu obesitas di Indonesia,” ucapnya dalam Media Workshop dalam rangka Hari Obesitas Sedunia 2023 di Jakarta, Rabu.
Sejak 2013, Nutrifood secara aktif berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk mengedukasi tenaga kesehatan, komunitas, media, dan masyarakat sebagai upaya penanggulangan isu obesitas di Indonesia.
Nutrifood juga ingin mengajak orang tua untuk memahami bahwa obesitas pada anak harus dihentikan sedini mungkin, dengan menghindari anak terbiasa makan makanan yang terlalu banyak gula, lemak dan garam dan di ajarkan untuk memilih makanan yang sehat.
“Makanya kita ingin anak kecil jangan dibiarkan obes, kita ingin bareng-bareng disini mengingatkan dan mengangkat isu ini bahwa obesitas berbahaya bagi anak dan harus di hentikan sedini mungkin,” ucapnya.
Sebagai perusahaan makanan dan minuman rendah gula, Ia berharap setiap anak dan remaja dapat memutus rantai obesitas yang terjadi di lingkungannya dan setiap orang bisa menularkan dampak positif dengan memahami pilihan makanan minuman yang lebih baik dan tetap nikmat.
Untuk mendukung hal tersebut, Nutrifood menyediakan pilihan makanan yang bebas gula, rendah garam, dan rendah lemak serta memiliki pelabelan “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM, sebagai alternatif konsumsi sehat sehari-hari untuk mendukung berbagai aktivitas anak dan remaja Indonesia.
“Kita ingin memberikan pilihan yang lebih sehat ke konsumen artinya gula harus dibatasi, garam dibatasi, lemak juga, membuat produk seperti ini cukup challenging tapi kita berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk seperti ini agar konsumen tahu, dan terbiasa memilih produk yang sehat yang tetap enak,” ucap Susana.
Dalam acara ini juga menghadirkan penyintas obesitas Mierza Hartoto yang bercerita pernah mengalami obesitas hingga berat badannya mencapai 100 kilogram akibat minim edukasi terkait pola hidup sehat yang benar.
“Saya juga pernah melakukan diet ekstrim yang menyebabkan psikis terganggu dan membuat rambut rontok parah. Sejak mempelajari pola hidup sehat yang benar dengan membatasi asupan gula, garam, lemak, dan aktif berolahraga, saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 28 kg ke angka ideal, yang disertai dengan peningkatan massa otot,” ucap Mierza.
Dalam prosesnya menurunkan berat badan, Mierza merasakan perubahan yang signifikan pada kondisi fisik yang terasa lebih fit, dan lebih produktif dalam beraktivitas. Ia juga ingin menularkan semangat gaya hidup sehat serta mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar agar tidak ada lagi anak dan remaja yang mengalami kondisi sepertinya dahulu.