korannews.com – Kebanyakan orang tidak pernah lupa saat pertama kali mereka berdiri di depan salah satu karya seni paling terkenal di dunia.
Ada perasaan takjub, kagum, hingga merasa menjadi bagian dari karya tersebut. Kadang perasaan itu terbawa walau kita sudah tidak berada di sana.
Namun sekarang kita bisa membawa “potongan”dari karya seni bersama kita, karena brand jam tangan Swatch bekerja sama dengan museum-museum terkenal dunia untuk menghadirkan karya seni ke dalam jam tangan.
Brand itu menggandeng Museum of Modern Art (MoMA), Magritte , Le Gallerie Degli Uffizi , dan Louvre Abu Dhabi, memperkenalkan lima koleksi kapsul yang dirilis dari pertengahan Maret hingga Mei.
Kolaborasi dua dunia (seni dan pembuatan jam) ini merupakan cara untuk merayakan seniman dan karyanya sekaligus sebagai cara baru untuk membawa lebih banyak seni ke kehidupan masyarakat.
Koleksi pertama merupakan kolaborasi dengan MoMA, di mana Swatch menampilkan karya artis pop Roy Lichtenstein yakni Reverie dan Girl yang diterjemahkan menjadi jam tangan sederhana – dengan seni gambar komik menghiasi wajahnya.
Lukisan Reverie (1965) menggambarkan antusiasme awal Lichtenstein terhadap musik jazz. Koleksi Swatch yang terinspirasi Reverie dilengkapi dengan tali kuning dan teks “The melody haunts my reverie” atau “Melodi menghantui lamunanku” berupa hiasannya.
Sedangkan seri yang terinspirasi karya seni Girl (1963), menampilkan wanita berambut pirang pada jam, dengan tali warna biru.
Dirilis pada 16 Maret besok, koleksi MoMA x Swatch merupakan ode untuk sang artis pop yang akan mencapai tonggak sejarah 100 tahun ini.
Selanjutnya, Swatch berkolaborasi dengan museum Magritte untuk koleksi yang menampilkan karya seniman surealis Belgia René Magritte.
Karya yang dipakai adalah lukisan The Son of Man yang menggambarkan pria dengan wajah tertutup buah apel, dan Treachery of Images yang menggambarkan pipa cangklong dengan pesannya “Ceci n’est pas une pipe” (terjemahan: “ini bukan pipa”) – yang ironis dan terkenal.
The Son of Man atau Anak Manusia, kerap disebut sebagai karya Magritte paling terkenal dan dianggap potret diri sang pelukis walau wajahnya tertutup apel hijau yang melayang.
Sebagai penghormatan 125 tahun Magritte, Swatch juga menuliskan “Ceci est une Swatch avec une pomme” (Ini adalah Swatch dengan apel) pada bagian tali jam tangan koleksinya.
Sedangkan pada seri Treachery of Images, Swatch juga menuliskan “Ceci est une Swatch” (ini adalah Swatch) dengan bentuk font sama, di samping tulisan “Ceci n’est pas une pipe”.
Selanjutnya bersama museum Louvre Abu Dhabi, Swatch mengubah lukisan terkenal Great Wave Off Kanagawa oleh Katsushika Hokusai, dan mencetak gambar ombak itu pada seluruh bagian jam tangan.
Great Wave Off Kanagawa diciptakan Hokusai saat ia berusia 60 tahun dan bisa disebut karyanya yang paling terkenal yang menjadi bagian dari ikon Serial Jepang ‘Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji.’
Untuk seri ini Swatch mengambil kekuatan alam, air dan langit malam dengan nada biru Prusia pada bagian muka dan tali jam.
Sedangkan bagian bawah jam menggambarkan elemen dari Astrolabe, yang merupakan proyeksi datar langit malam yang digunakan untuk membantu menghitung posisi bintang dan menentukan waktu yang tepat dalam sehari.
Sementara Le Gallerie Degli Uffizi memberi kita kesempatan untuk memandang karya Sandro Botticelli, yakni The Birth of Venus dan Allegory of Spring lewat jam tangan.
Perlu diketahui bahwa Gallerie Degli Uffizi merupakan salah satu kompleks museum terpenting dunia, yang terdiri dari empat museum.
Di dalamnya tersimpan koleksi patung kuno dan lukisan (dari Abad Pertengahan hingga periode Modern), termasuk mahakarya terkenal dunia karya Botticelli, Leonardo da Vinci, Michelangelo, Raphael, Caravaggio dan banyak lainnya.
Pada karya Botticelli berjudul ‘Allegoria della Primavera,’ atau ‘Allegory of Spring’ kita bisa melihat sedikitnya 138 spesies tanaman yang berbeda, dan beberapa di antaranya
dimunculkan di koleksi Swatch ini.
Pada bagian tali, kita juga bisa melihat Flora, dewi bunga, yang berhias bunga jagung, stroberi liar, violet, dan myrtle, di antara pohon-pohon jeruk — sebuah penghargaan untuk alam dan keindahan.
Lalu pada seri Birth of Venus ‘atau Nascita de Venere’ (sekitar 1486) kita bisa melihat Zephyr dan Breeze, para dewa angin, yang justru ditonjolkan pada permukaan jam dibanding Venus.
Lukisan ini memang sempat kontroversial pada masanya karena menggambarkan ketelanjangan, sehingga disimpan di balik pintu tertutup selama setengah abad!
Swatch mereproduksi tekstur lukisan aslinya dengan dewa angin, Zephyr dan Breeze pada bagian dial, yang dengan lembut mengarahkan Venus ke arahnya. Ada juga lukisan mawar merah muda menutupi talinya.
Nah, jika kamu tertarik, koleksi Swatch MoMA dan Magritte akan tersedia pada 16 Maret 2023, diikuti koleksi lainnya pada 13 April 2023. Mana pilihanmu?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.