JAKARTA, celebrities.id – Mengenal diet tradisional Jepang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Diet secara umum dipahami sebagai upaya menurunkan berat badan. Salah satunya diet tradisional Jepang atau washoku, yang terdiri dari hidangan kecil sederhana dan segar.
Melansir dari Healthline, Minggu (28/8/2022), diet Jepang ini kaya akan nutrisi dan dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Termasuk penurunan berat badan yang lebih baik, pencernaan, umur panjang, dan kesehatan secara keseluruhan.
Makanan yang disajikan dalam diet washoku itu, menekankan rasa alami hidangan daripada menutupinya dengan saus atau bumbu.
“Makanan tradisional Jepang kaya akan makanan musiman yang diproses secara minimal. Ini mengandung sejumlah kecil gula tambahan, lemak, atau protein hewani dan mempromosikan ikan, makanan laut, nasi, mie, rumput laut, kedelai, buah, dan sayuran,” tulis keterangan dari website Healthline, Sabtu (27/8/2022).
Lantas apa manfaatnya?
Diet tradisional Jepang terkait dengan berbagai manfaat kesehatan, seperti;
Dapat meningkatkan pencernaan
Makanan yang dikonsumsi seperti rumput laut, kedelai, buah-buahan, dan sayuran secara alami kaya akan serat, nutrisi yang membantu pencernaan Anda.
Serat tidak larut memindahkan makanan melalui usus dan menambah jumlah tinja, mengurangi risiko sembelit. Selain itu, acar buah dan sayuran yang biasa dimakan dalam diet ini merupakan sumber probiotik yang bagus.
Dapat melindungi dari penyakit kronis
Diet tradisional Jepang dapat melindungi terhadap kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Dilihat dari alami makanannya seperti ikan, rumput laut, teh hijau, kedelai, buah-buahan, dan sayuran tetapi rendah gula tambahan, lemak, dan protein hewani.
Semua faktor yang diyakini melindungi terhadap penyakit jantung. Faktanya, risiko penyakit jantung orang Jepang tetap rendah, meskipun asupan garam mereka tinggi, yang biasanya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengurangi risiko jantung dan kolesterol
Mereka yang melakukan diet Jepang ini mampu menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti jantung sampai kolesterol.
Hal tersebut diungkapkan dari penelitian, sembilan puluh satu persen peserta menunjukkan perbaikan di lebih dari satu faktor risiko kardiovaskular setelah 6 minggu.
Berat badan, kolesterol serum low density lipoprotein (LDL), malondialdehyde modified (MDA) dan konsentrasi trigliserida menurun secara signifikan. Sedangkan kolesterol high density lipoprotein tidak berubah.
Editor : Simon Iqbal Fahlevi
Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.