korannews.com – Perubahan suasana hati merupakan hal yang wajar ketika seseorang mengalami kejadian yang sedih atau gembira. Namun, perubahan suasana hati yang terjadi secara rutin dan drastis bisa menjadi tanda adanya masalah medis.
Perubahan suasana hati yang terjadi secara serius tak boleh dianggap sepele. Sebab, hal tersebut bisa terkait dengan masalah kesehatan mental. Orang dengan suasana hati yang mudah berubah secara ekstrem bisa terindikasi terkena borderline personality disorder .
Hal itu pun dijelaskan dalam bertajuk dengan tautan akses dik.si/AnyJiwBPD, bersama dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Seorang Psikiater dan Founder Smart Mind Center Consulting.
Apa itu Borderline Personality Disorder ?
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diperkirakan ada satu hingga empat persen orang di dunia mengidap gangguan ini. atau gangguan kepribadian ambang adalah masalah kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati hingga interaksi dengan orang lain.
Perubahan emosi dan suasana hati tersebut bisa berlangsung secara tiba-tiba dan impulsif. Kondisi ini bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari pengidapnya karena mood yang tak stabil, cemas berlebihan, dan sulit bersosialisasi.
Melansir , borderline personality disorder biasanya dimulai pada fase menuju dewasa. Kondisi ini pun bisa menjadi lebih buruk atau baik seiring bertambahnya usia.
Penyebab Borderline Personality Disorder
Menurut NHS (National Health Service), borderline personality disorder kemungkinan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan kepribadian ini.
1. Genetik
Seseorang dengan keluarga dekat yang memiliki riwayat borderline personality disorder berisiko lebih tinggi mengalami gangguan yang sama. Dengan kata lain, gangguan kepribadian ini dapat diturunkan secara genetik.
2. Struktur dan Fungsi Otak
Pengidap gangguan ini bisa jadi mengalami perubahan struktur dan fungsi otak, terutama di area yang mengontrol impuls dan emosi. Namun, penelitian tak secara langsung menunjukkan perubahan tersebut sebagai faktor utama pemicu borderline personality disorder.
3. Peristiwa Traumatis
Peristiwa traumatis, seperti pelecehan atau kekerasan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami borderline personality disorder. Selain itu, komunikasi yang buruk dalam keluarga dapat meningkatkan risiko gangguan kepribadian ini.
Gejala Borderline Personality Disorder
1. Perubahan suasana hati secara intens
Pengidap gangguan kepribadian ini dapat mengalami perubahan suasana hati secara mendadak. Selain itu, emosi, seperti marah, takut, cemas, benci, dan kesedihan, bisa tak terkendali.
Pengidap gangguan ini mungkin bisa sampai marah atau menyerang orang lain dan kesulitan menenangkan dirinya sendiri.
2. Takut Ditinggalkan
Umumnya, pengidap gangguan ini akan merasakan takut ditinggalkan secara berlebih. Mereka tak nyaman sendiri, takut dengan penolakan, hingga ditinggalkan orang lain.
Bahkan, pengidap gangguan kepribadian ini bisa nekat untuk melacak keberadaan orang terdekat atau mencegah orang tersebut pergi.
3. Kesulitan Mempertahankan Hubungan
Sebagian besar pengidap gangguan kepribadian ini kesulitan untuk mempertahankan hubungannya. Baik itu hubungan persahabatan, pernikahan, atau hubungan sosial dengan anggota keluarga.
4. Impulsif yang Membahayakan
Pengidap borderline personality disorder kerap impulsif dan melakukan perilaku yang berbahaya, seperti berkelahi, menyakiti diri sendiri, dan perilaku berbahaya lainnya.
5. Depresi dan Paranoid
Orang dengan gangguan kepribadian ini sering merasa sedih, bosan, dan kosong. Perasaan tak berharga dan membenci diri sendiri juga umum terjadi.
Selain itu, mereka juga sering merasa khawatir terhadap pemikiran orang lain. Mereka takut bahwa orang-orang tak menyukai dirinya atau tak ingin menghabiskan waktu bersamanya.
Lantas, bagaimana cara menangani gangguan kepribadian ini? Simak jawabannya dalam bertajuk dengan tautan akses di Spotify.
Di sana, kamu bisa menemukan berbagai informasi menarik seputar kesehatan mental yang bermanfaat untuk kehidupan personal, sosial, dan asmara.
Akses juga playlist-nya di agar kamu tak tertinggal episode terbarunya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.