Konsumsi Suplemen Kalsium, Apa Akibatnya?

Konsumsi Suplemen Kalsium, Apa Akibatnya?

korannews.com – Kalsium memang diperlukan dan sangat penting untuk kesehatan karena dapat memperkuat tubuh dan baik untuk membantu menjaga fungsi berbagai saraf dan otot, termasuk otot jantung.

Untuk itu, konsumsi rutin makanan dan suplemen tinggi kalsium pun diperlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Namun, siapa sangka konsumsi kalsium juga bisa jadi berbahaya di saat yang sama?

Ya, melansir Cleveland Clinic, mengonsumsi terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan hypercalcemia atau tingginya kadar kalsium dalam darah, yang bisa mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari sakit kepala hingga masalah jantung.

Tngginya kadar kalsium dalam darah tersebut pun bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti berikut ini:

  • Konsumsi tinggi produk turunan susu
  • Sering mengonsumsi makanan tinggi kalsium
  • Suplemen penambah kalsium
  • Berbagai penyakit, termasuk masalah paratiroid dan sejumlah kanker.
  • Vitamin A dan D dosis tinggi.
  • Obat kunyah dan tablet antasida yang dijual bebas.

Lalu soal dosis, baik perempuan dan laki-laki direkomendasikan untuk mengonsumsi 1.000 miligram kalsium per harinya. Hanya saja, pada perempuan itu berlaku hingga usia 50 tahun, sementara pada laki-laki hingga 70 tahun.

Setelah lebih dari 50 atau 70 tahun, dosis akan meningkat hingga 1.200mg per harinya.

Segelas susu dan yoghurt sebenarnya telah mengandung 300mg kalsium. Namun, mayoritas suplemen kalsium yang dijual bebas bisa mengandung 600 hingga 1.200 milligram kalsium, yang artinya seseorang bisa saja mengonsumsi kalsium secara berlebihan tanpa sadar.

Efek samping tinggi kalsium

Hypercalcemia bisa menyebabkan gejala ringan, sedang, atau parah, bergantung dari apa yang menyebabkan kadar kalsium di darah meningkat.

Namun, banyak orang yang sebenarnya tidak menunjukkan gejala hypercalcemia secara langsung, meski beberapa gejala berikut bisa mengarah ke kondisi tersebut,

  • Nyeri tulang.
  • Sakit kepala.
  • Lelah dan lesu
  • Sering buang air kecil dan haus.
  • Mual, muntah, sembelit dan/atau kehilangan nafsu makan.
  • Nyeri otot, atau kram.
  • Batu ginjal
  • Masalah memori, kebingungan, mudah marah dan depresi.
  • Masalah jantung seperti palpitasi, pingsan dan aritmia.
  • Gagal ginjal.

Untungnya, hiperkalsemia yang disebabkan oleh suplemen dan antasida biasanya pulih dengan cepat saat kita berhenti meminumnya. Namun, jika tidak diobati, hiperkalsemia jangka panjang bisa menjadi serius – bahkan mengancam jiwa.

Dampak kalsium pada jantung

Tingginya kadar kalsium dalam darah sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut ahli kardiologi dari Cleveland Clinic, Leslie Cho, MD, hal itu dapat terjadi karena penyakit yang berhubungan dengan arteri akan timbul saat sesuatu menyumbat aliran darah ke jantung.

Biasanya, penyumbatan itu diakibatkan oleh plak, timbunan lemak yang dapat memicu stroke dan serangan jantung.

Kendati demikian, plak bukan hanya bisa muncul karena lemak dan kolesterol, tapi juga kalsium, yang akan menumpuk di arteri seiring menuanya seseorang.

Untungnya, keberadaan kalsium dalam arteri bisa dilihat oleh sejenis CT scan bernama calcium-score screening.

Menurut Cho, pada orang paruh baya, banyaknya kalsium dalam arteri dapat menjadi pertanda adanya penumpukan plak dan perlu ditangani lebih lanjut.

Namun penelitian tentang hubungan antara kadar kalsium tinggi dan penyakit arteri koroner masih belum meyakinkan.

Pasalnya, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal J Am Heart Assoc menemukan bahwa orang yang memiliki asupan kalsium tinggi tidak mengalami peningkatan plak di arteri koroner mereka, meski itu ditemukan pada orang yang mendapat kalsiumnya dari makanan, bukan suplemen.

Lalu, ada juga yang meyakini bahwa suplemen dapat meningkatkan endapan kalsium di arteri, meskipun temuannya belum jelas kebenarannya. Namun jika ingin melindungi jantung, ada baiknya medapatkan asupan kalsium langsung dari makanan, bulan suplemen.

Apalagi menurut Cho, tubuh manusia memang dirancang untuk menyerap vitamin dan mineral dari makanan.

Jadi jika tidak sensitif terhadap produk susu, bisa mendapatkan kalsium dari yogurt Yunani organik, yang akan memberi 450mg kalsium, vitamin D, dan protein per sajiannya.

Selain itu, berikut makanan sumber kalsium lainnya:

  • Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung.
  • Legum dan kacang-kacangan.
  • Sarden.
  • Susu kedelai dan almond
  • Jus jeruk.
  • Salmon dengan tulang lunak.
  • Biji wijen.

Cara lain mencegah kelebihan kalsium

Selain makanan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kelebihan kalsium, yaitu berikut ini:

Minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi yang dapat memicu hiperkalsemia ringan.
Bandingkan jumlah kalsium dalam suplemen, vitamin, dan dalam yogurt.
Berhati-hatilah dengan antacid yang biasa ada dalam obat heartburn.
Fokuslah untuk mencegah hilangnya kalsium.

Lalu untuk mempertahankan kadar kalsium tetap sehat dalam darah, lakukan hal berikut:

  • Hindari konsumsi garam berlebih
  • Hindari merokok
  • Kurangi asupan kafein dan minuman stimulan lainnya.
  • Pastikan untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.

Terakhir, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum meminum suplemen kalsium. Pasalnya, tidak semua orang membutuhkan kadar kalsium yang sama dan suplemen juga bisa berbahaya bagi beberapa orang dengan kodisi tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!