GenPI.co – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai Prof Dr KH Asep Saifuddin, pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Amanatul Ummah, merupakan ulama yang berpikiran besar.
Dahlan Iskan mengemukakan bahwa Kiai Asep Saifuddin merupakan seorang yang sukses dalam dua hal, yakni memajukan pendidikan dan kiai kaya yang dermawan.
“Saya melihat ada agenda besar yang ingin dicapai oleh Kiai Asep Saifuddin, yakni membangun bangsa Indonesia. Dia telah meraih gelar doktor dan mendirikan yayasan yang memiliki kualitas di atas rata-rata,” katanya di Bali, Minggu (17/7/2022).
Dahlan sepakat dengan penulis buku M Mas’ud Adnan yang menyematkan predikat miliarder kepada Kiai Asep Saifuddin.
BACA JUGA: Begini Kondisi Anak Kiai Jombang di Rutan Medaeng
Dia menyebutkan, pada 2022 Kiai Asep Saifuddin memiliki lahan seluas 100 hektare di Surabaya dan Pacet yang harganya mencapai Rp 500 miliar.
Hal lain yang dikaji Dahlan Iskan dari sosok Kiai Asep Saifuddin adalah cara bisnis yang dikembangkannya. Kiai Asep memberikan beasiswa kepada anak-anak untuk kuliah di perguruan tinggi miliknya, yakni Institut KH Abdul Chalim.
Beasiswa itu diberikan bukan hanya kepada orang Indonesia, tetapi juga kepada orang dari luar negeri yang tersebar di 12 negara, di antaranya Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Afganistan.
Penulis buku Mas’ud Adnan mengatakan buku yang diterbitkan tersebut sebagai hasil karya jurnalistik yang dihimpunnya dari catatan-catatan tentang Prof Asep Saifuddin selama dua tahun.
“Sebagai jurnalis, itu suatu yang menarik untuk dipublikasikan kepada masyarakat agar dijadikan inspirasi bagi orang lain,” katanya.
Mas’ud Adnan mengatakan bukunya berupa kumpulan catatan jurnalistik terkait kehidupan Prof. Dr KH Asep Saifuddin yang berhasil dikumpulkan melalui wawancara yang mendalam dengan tokoh yang diangkat dalam bukunya sesuai tema tiap bab.
Hal tersebut, kata dia, bertujuan untuk menggambarkan secara lebih cair mengenai sosok Kiai Asep Saifuddin kepada pembaca.
Judul ‘Kiai Miliarder, tapi Dermawan” dipilih Mas’ud Adnan dengan tujuan menggali sisi solidaritas dari Kiai Asep Saifuddin sendiri yang kaya secara materi dan sumbangsihnya dalam dunia pendidikan.
“Buku ini lahir bukan sebagai ajang pamer-pamer, tetapi keteladanan dan ketokohan seorang kiai itulah yang mau diangkat sebenarnya,” katanya. (antara)
BACA JUGA: Pantas Anak Kiai Jombang Licin Seperti Belut, Ini Alasannya
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.