korannews.com – Banyaknya kasus obesitas pada anak di Indonesia dinilai pakar nutrisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, Winra Pratita karena adanya masalah dari keseimbangan energi. Pasalnya, 95 persen kasus obesitas pada anak diakibatkan adanya asupan energi yang tinggi, tetapi tidak disertai aktivitas fisik secara optimal.
Kendati demikian, ada pula kasus obesitas pada anak yang disebabkan oleh faktor kelainan genetik.
“Obesitas ini terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang keluar. Sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam jaringan lemak,” ujar Winra.
Kurangnya aktivitas pada anak, dipercaya mampu menurunkan metabolisme tubuh serta memicu berat badan yang terus bertambah.
“Berdasarkan etiologi, obesitas pada anak 95 persen akibat asupan energi tinggi, tapi aktivitas fisik rendah,” kata Winra sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, 6 Maret 2023.
Menurutnya, pasien obesitas akibat ketidakseimbangan energi ini mempunyai karakteristik yang berbeda yakni berbadan tinggi. Sedangkan, pasien obesitas yang disebabkan oleh medis atau faktor genetik biasanya memiliki perawakan yang lebih pendek akibat pertumbuhan tulang yang lambat.
“Umumnya berperawakan tinggi, didapat riwayat obesitas pada keluarga, dan pertumbuhan tulang normal,” ujarnya.
Obesitas merupakan suatu kelainan penyakit yang menyebabkan penderitanya memiliki jaringan lemak berlebih.
“Berbeda dengan overweight, yakni kelebihan berat badan dibandingkan berat ideal yang disebabkan penimbunan jaringan lemak,” ucapnya.
Untuk itu, dalam upaya pencegahan Winra meminta orangtua tidak memberikan makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih.
“Harus diberikan asupan gula, garam, dan lemak, sesuai dengan rekomendasi maksimum, yaitu gula sebanyak 50 gram per hari (4 sdm), garam sebanyak 2 gram (sdt), dan lemak sebanyak 67 gram (5 sdm),” katanya.
Anak juga harus mendapatkan waktu tidur yang cukup untuk pertumbuhannya.
Anak usia 4 hingga 12 bulan harus mendapatkan waktu tidur 12 hingga 16 jam dalam sehari. Sedangkan anak usia 1 hingga 2 tahun wajib tidur 11 hingga 14 jam.
Anak usia 3 hingga 5 tahun harus mendapatkan waktu tidur selama 10 hingga 13 jam.
“Aktivitas fisik diperlukan paling tidak 60 menit, bisa bermain dengan anak sesuai kesukaannya. Kurangi waktu di depan layar ponsel, TV, atau komputer,” katanya.***