Jangan Lupa Sunscreen, Ini Efek Sinar UVA dan UVB dari Balik Jendela

Jangan Lupa Sunscreen, Ini Efek Sinar UVA dan UVB dari Balik Jendela

korannews.com – Sebagian dari kita mungkin sudah menyadari betapa pentingnya penggunaan saat beraktivitas di luar ruangan.

Tetapi sebenarnya kita juga perlu tindakan pencegahan yang sama ketika mengemudi dalam waktu lama seperti saat atau duduk di balik jendela.

Meski posisi kita ada di dalam ruangan, tetap saja paparan sinar matahari bisa memberikan efek buruk pada kesehatan kulit kita.

Bahaya UVA dan UVB dari balik jendela

akibat paparan sinar matahari juga dapat terjadi meski kita berada di balik jendela mobil atau di dalam ruangan.

Pasalnya ada dua jenis yang juga bisa menembus kaca mobil atau jendela rumah kita.

Paparan sinar itu adalah , yang bisa memberikan efek langsung seperti tanning, sunburn hingga kanker kulit.

Kemudian ada yang menembus lebih ke dalam kulit, merusak kolagen, menyebabkan penuaan, kerutan dan kanker.

Melansir laman Insider, sebagian besar jenis kaca di jendela atau mobil hanya memiliki filter untuk menangkal paparan UVB, tetapi tidak begitu optimal untuk UVA.

Itu artinya sinar UVA dapat tembus dari kaca mobil kita saat berkendara, yang kemudian bisa menimbulkan kerusakan kulit meski kita tidak dapat melihat kerusakannya.

“Orang sering merasa aman ketika di dalam mobil atau di balik jendela karena sinar UVB yang bikin kulit terbakar bisa dicegah.”

“Padahal ada efek buruk sinar UVA yang bisa merusak kulit secara tidak disadari karena efek kerusakannya terjadi di lapisan kulit lebih dalam. Efeknya memang bukan sunburn, tapi perubahan warna hingga kerutan,”

Demikian kata R. Sonia Batra, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di California, AS.

Perlindungan kulit saat berkendara

Saat atau berkendara dalam waktu lama, jangan lupakan penggunaan sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Biasanya kaca mobil yang ada di depan terbuat dari kaca laminasi, yang artinya ada lapisan plastik khusus di antara dua lapisan kaca.

Plastik ini memungkinkan kaca meregang dan tidak pecah yang sekaligus mampu menghalangi sinar UVB dan 96 persen paparan sinar UVA.

Jadi, kita tidak perlu khawatir terkena efek buruk sinar matahari melalui kaca depan mobil.

Namun, kaca bagian samping mobil seringkali jadi penyebab kerusakan kulit paling banyak.

Jendela di bagian samping biasanya terbuat dari kaca temper, yang tidak memiliki lapisan plastik. Kaca di bagian ini mungkin bisa menyaring UVB, tetapi rata-rata hanya menghalangi 71 persen UVA.

Untuk mengemudi dalam waktu lama, filter di kaca samping belum cukup untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat dan fakta ini sudah dibuktikan melalui studi ilmiah.

Pada penelitian di tahun 2010 menemukan fakta, orang Amerika yang menghabiskan waktu untuk mengemudi dalam waktu lama, lebih mungkin mengembangkan risiko kanker kulit di bagian sisi kiri mereka (karena stir mobil AS ada di kiri).

Ilmuwan berpendapat kalau bagian tubuh kiri itu adalah sisi yang paling dekat dengan kaca mobil samping.

Dari studi tersebut, 53 persen peserta mengalami di sisi kiri wajah mereka.

Kemudian beberapa dampak buruk sinar UVA lainnya seperti melanoma ganas, jenis kanker kulit paling serius yang angka kejadiannya 74 persen kasus di sisi kiri dan hanya 26 persen di sisi kanan.

Selain di mobil, jendela di rumah kita atau di tempat kerja juga tidak sepenuhnya melindungi, apalagi kaca di rumah atau kantor seringkali tidak disematkan filter.

Maka dari itu penting untuk mencegah sengatan matahari untuk menghindari efek buruk sinar UVA atau UVB saat berkendara atau berada di balik jendela.

Batra menyarankan agar kita menggunakan sunscreen atau tabir surya berspektrum luas seperti tabir surya berbasis mineral dan setidaknya pilih minimal SPF30.

Kemudian menambahkan kaca film atau pelindung pada mobil atau kaca di jendela rumah juga dapat menjadi cara efektif menangkal efek buruk paparan UVA dan UVB.

Exit mobile version