TRIBUNWOW.COM – Pemerintah Inggris mengaku siap memberikan pelatihan militer terhadap 10 ribu sukarelawan asal Ukraina.
Pelatihan ini diharapkan agar para sukarelawan yang tidak memiliki pengalaman militer dapat memiliki keahlian sebelum turun ke lapangan menghadapi pasukan militer Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyampaikan, program pelatihan ini adalah satu dari beberapa bentuk dukungan Inggris terhadap Ukraina.
Baca juga: Sopir Truk hingga Penjaga Toko di Ukraina Dilatih Jadi Tentara di Inggris untuk Lawan Pasukan Rusia
“Menggunakan keahlian kelas dunia pasukan Inggris, kami akan membantu Ukraina membangun kembali pasukannya dan meningkatkan perlawanan selagi mereka mempertahankan kedaulatan negara mereka dan hak untuk memilih masa depan mereka sendiri,” ujar Wallace, Sabtu (9/7/2022).
Sekira 1.050 tentara pasukan militer Inggris akan menjadi pelatih para sukarelawan Ukraina dalam lokasi di beberapa wilayah di Inggris yang tempatnya dirahasiakan.
Materi yang nantinya akan diajarkan mulai dari cara menggunakan senjata, peralatan pertolongan pertama, keahlian di lapangan, taktik patroli, hingga hukum konflik bersenjata.
Untuk memastikan para relawan terbiasa menggunakan senjata, Inggris telah memulai mempercepat produksi senjata serbu jenis AK.
Di sisi lain, rasa kesal dan frustasi mulai tumbuh di masyarakat Ukraina.
Rakyat Ukraina kini mulai memprotes pemerintah mereka karena mengirimkan warga sipil yang tak memiliki pengalaman militer untuk berperang menghadapi pasukan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Skynews, seiring naiknya korban jiwa dari pihak Ukraina, warga di sana mulai memprotes lantaran anggota keluarga mereka ada yang dikirim untuk berperang melawan Rusia padahal tak memiliki pengalaman perang.
Baca juga: Inggris Sebut Putin Jadikan Kelaparan sebagai Senjata dalam Konflik Rusia Vs Ukraina
Warga Kyiv/Kiev bernama Viktoriia Bilan-Raschuk (43) menjelaskan bagaimana suaminya dikirim untuk berperang di Severodonetsk padahal tak memiliki latar belakang militer.
Mirisnya, Viktoriia harus menabung uang demi bisa membeli perlengkapan militer untuk suaminya.
Viktoriia mengaku siap untuk memprotes kondisi yang ia alami.
“Pemerintah tidak melakukan banyak hal untuk mendukung mereka. Semakin lama ini berlangsung, makin banyak orang yang akan marah,” kata dia.
Artikel ini bersumber dari wow.tribunnews.com.