korannews.com – Salah satu produk tas ransel dari Eiger , Ecosavior 45, memiliki keunikan pada material pembuatannya. Tas Ransel Ecosavior 45 mengusung konsep eco-friendly karena terbuat dari daur ulang 50 botol minum plastik bekas.
Dalam acara sosialisasi dan pameran Good Design Indonesia (GDI) 2023 yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan (Kemendag), pada Kamis, 22 Februari 2023 di Kota Bandung, tas ransel Ecosavior 45 termasuk dalam produk yang dipamerkan karena menyandang predikat sebagai Best Winner Good Design Indonesia 2021.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid menuturkan Ecosavior 45 dari Eiger adalah sebuah capaian desain dan teknologi produk lokal yang menggunakan pendekatan sustainable atau berkelanjutan karena menggunakan 50 botol minum plastik yang didaur ulang untuk material tas.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan mendukung penuh capaian ini, hingga pada tahun 2021 lalu Ecosavior 45 menerima penghargaan sebagai Good Design Indonesia 2021, bukti bahwa produk lokal bisa memiliki daya saing di pasar global,” ujar Miftah Farid.
Ia mengatakan, tujuan acara GDI 2023 diselenggarakan juga untuk menghubungkan para desainer produk ke pasar nasional dan internasional dan ingin mengoneksikan karya-karya produk lokal agar bisa dikenalkan dengan baik pada publik.Product Desainer Eiger , Oki Lutfi menjelaskan bahwa tas ransel Ecosavior 45 memiliki konsep eco-friendly (ramah lingkungan) karena material pembuatannya yang 70 persen berasal dari bahan-bahan terbaharukan antara lain botol PET (Polyethylene Terephthalate).
“Botol PET bisa diurai menjadi benang kembali kemudian dirajut menjadi bahan material yang bisa diolah menjadi produk tas,” ujar Oki pada acara GDI 2023 dengan tema, “Good Design, Good Impact“.
Ecosavier 45 dirancang untuk menawarkan solusi atas masalah lingkungan sekaligus untuk membangun kesadaran akan masalah sampah dan lingkungan. Pemilihan bahan daur ulang merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai dan fungsional. Produk ini juga dilengkapi dengan kantong sampah yang dapat dilepas.
“Dampaknya, karena market kita adalah para pendaki gunung maka mereka diharapkan punya awareness lebih ketika mereka berkegiatan di alam bebas lebih punya kesadaran tentang lingkungan. Di industrinya sendiri kita juga akan semakin terus mengembangkan berinovasi mengembangkan material-material yang ramah lingkungan. Intinya bisa berkontribusi ke bumi secara positif akan lebih terasa,” ujarnya.
Di samping itu, ujar Oki, tas ransel Ecosavier 45 memiliki fitur berupa frame tas yang ditopang dengan bambu. Dikatakan Oki, bambu tersebut adalah bambu petung yang diperoleh dari hasil kerja sama dengan UMKM di Temanggung, Jawa Tengah.
Atas inovasi dengan pendekatan desain dan teknologi berkelanjutan ini, Ecosavier 45 diganjar dengan beberapa penghargaan di antaranya Best III di kategori Design Concept dalam ajang Indonesia Good Design 2020, Best Winner Good Design Indonesia 2021, Winner Golden Pin Design Award 2021 di Taiwan, dan Golden Bauhinia China – ASEAN Industrial Design Competition Excellent Price Product Design 2021.
Marketing General Manager Eiger Riadi Suwarno mengatakan, tak hanya berhenti di Ecosavior 45, semangat baru bagi kami adalah menjalankan misi besar, mengajak sebanyak-banyaknya Eigerian untuk bersama-sama menjaga bumi, menyelamatkan bumi.
“Kami ingin menjadi bagian, mengajak Eigerian dalam maraton panjang menyelamatkan bumi.Komitmen kami untuk menghadirkan berbagai produk yang ramah lingkungan atau eco-friendly. Selama Ini langkah Eiger selalu dalam kolaborasi antara people, nature dan inovation,” ujar Riadi.***