korannews.com – Festival Film Cannes 2023 kembali digelar di Cannes, Perancis.
Dalam acara yang bergengsi ini, sejumlah artis ternama pun hadir untuk mendukung karya-karya insan perfilman dari seluruh dunia.
Tak mau terlewatkan momen, ikon perfilman Indonesia , Cinta Laura dan Putri Marino , juga turut memeriahkan red carpet Festival Film Cannes pada tanggal 26-27 Mei 2023.
Mereka hadir bersama dengan official partner Loreal Paris . Ya, setelah 10 tahun, Loreal Paris akhirnya kembali mengirimkan perwakilannya dari Indonesia untuk merayakan inklusivitas dan keberagaman perempuan.
Langkah ini sekaligus menjadi usaha untuk mendorong lebih banyak representasi perempuan di industri film secara global.
Mengingat, secara historis, industri film global memiliki para sineas perempuan yang perannya masih kurang terwakili baik di depan maupun di belakang layar.
Bahkan data mencataat, hanya 17 persen perempuan yang menyutradarai film terlaris dan hanya 25 persen perempuan yang memegang peran penting di belakang layar.
Dalam skala lokal, lanskap perfilman Indonesia tampak setara gender, namun statistik menunjukkan, jumlah pembuat film perempuan Indonesia dan karya mereka tidak sebanyak dengan pembuat film laki-laki dan filmnya.
“Setelah 10 tahun, tahun ini dengan bangga kita akan melihat kembali perwakilan Indonesia di red carpet Festival Film Cannes.”
Demikian penuturan Brand Business Leader of Haircare and Make up Loreal Paris, Deddy Lukmanda, dalam acara konferensi pers yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (22/5/2023).
“Hal ini tentunya sejalan dengan komitmen Loreal Paris dalam mendorong inklusivitas dan menginspirasi perempuan untuk berkarya di industri, salah satunya film.”
“Itulah mengapa tahun ini, Loreal Paris mengirimkan bukan hanya satu, tetapi dua ikon film Indonesia.”
“Yaitu Brand spokesperson kami Cinta Laura Kiehl dan Loreal Paris worth it squad, Putri Marino, untuk bergabung di panggung global bersama dengan perwakilan Loreal Paris lainnya di Cannes,” ungkap Deddy.
Mengangkat tema budaya Indonesia
Lalu, demi memastikan Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino siap tampil di red carpet Festival Film Cannes 2023 , Loreal Paris berkolaborasi dengan para talenta di bidang fesyen dan kecantikan terbaik Indonesia.
Ada pun kerjasama ini melibatkan beberapa nama besar yang sudah tidak asing di bidangnya.
Ada penata rias selebriti Bubah Alfian dan Aditya, serta desainer terkemuka seperti Tex Saverio, Hian Tjen, Maison Met – Mety Choa, Jacob Wil, Toton, dan Soe Jakarta.
Selain menciptakan makeup look yang cantik dan flawless, tampilan busana yang akan dikenakan oleh Cinta Laura Kiehl dan Putri Marino juga tidak lepas dari sentuhan budaya Indonesia.
Fashion stylist dan fashion director dari Krama Creative Consultant, Yoland Handoko, yang dipercaya untuk membuat konsep tampilan kedua aktris tersebut.
Yoland kemudian membentuk tim yang terdiri dari enam perancang busana, fashion, dan label aksesori untuk mengeksplorasi lebih dalam budaya Indonesia.
Mereka mengambil inspirasi dari berbagai referensi arca, gaya busana kerajaan masa lampau, cerita rakyat, serta kain wastra warisan budaya Nusantara.
Inspirasi itu kemudian dikurasi menjadi dua konsep, “The Modern Day Indonesian Deity” untuk Cinta Laura Kiehl dan “The New Regal” untuk Putri Marino.
Menurut Yoland, dari dua konsep tersebut masing-masing memiliki empat tema besar yang tetap membawa sentuhan tradisional budaya Indonesia, dipadukan dengan unsur modernitas.
“Saya mempersilakan para desainer untuk bebas berkreasi dengan tema yang ada. Untuk bahan-bahannya pun mereka bisa pakai kain wastra Indonesia atau lurik,” terangnya.
“Misalnya, untuk tampilan Cinta Laura Kiehl, saya ingin dia terlihat seperti goddess atau bidadari di red carpet dengan bustier dari kain lurik jawa yang pattern-nya geometrical supaya tetap modern.
“Sementara itu, untuk busana Putri Marino, saya mengusung tema yang terinspirasi dari kemewahan para ratu di kerajaan Indonesia pada zaman dulu,” jelas dia.
Pendiri sekaligus creative director dari Soe Jakarta, Monique Natalia juga menambahkan, tema yang mengangkat budaya Indonesia ini sangat sesuai dengan semangat Soe Jakarta.
“Kalau kerajaan sendiri kan banyak tuh prosesi upacaranya, jadi saya mulai melihat bahan kain dari Indonesia yang biasanya dipakai untuk prosesi upacara,” kata Monique.
“Salah satunya yang menurut saya lumayan cocok untuk tema ini adalah tenun Baduy yang biasanya dipakai oleh suku Baduy luar untuk prosesi upacara, yang dipadukan dengan motif geometric agar bisa menjadi sesuatu yang sangat modern.”
“Nah, dari situ saya memadukannya lagi dengan cut out yang agak arch, agak terlihat seperti bentuk candi dengan aksen organsa yang pada saat Putri Marino nanti bergerak, itu ikut bergerak juga bersama dia,” imbuh dia.