korannews.com – Seiring ditemukannya kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti mengimbau kepada para orangtua agar bisa mendeteksi gejala awal penyakit tersebut. Kewaspadaan ini diperlukan orangtua agar anak tidak mengalami penurunan kesehatan.
“Orangtua diharapkan lebih disiplin untuk memakaikan masker kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kesehatan diri, makanan, dan lingkungan,” ujar Widyastuti.
Menurut Widyastuti, kini orangtua harus mulai memperhatikan jumlah frekuensi buang air kecil (BAK) anak ketika sakit. Sehingga, saat ada perubahan jumlah frekuensi BAK selama 24 jam, orangtua harus segera membawa anak ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
Sebab jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka kondisi tubuhnya akan mengalami pembengkakan, kesadaran yang terus menurun, hingga sesak napas.
“Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak napas,” tuturnya.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan DKI saat ini membuka layanan komunikasi, untuk masyarakat dapat mengajukan pertanyaan dan keluhan seputar penyakit gangguan gagal ginjal pada anak melalui nomor 082213888006.
Selain itu, Widyastuti juga meminta orangtua untuk tidak terburu-buru memberikan obat sirup ketika anak yang mengalami demam.
Jika anak mengalami demam hingga 38 derajat celsius atau lebih, maka kompres dengan air hangat. Anak juga dilarang memakai baju berbahan tebal saat demam.
Saat anak sakit, orangtua juga wajib memenuhi kebutuhan cairan dengan memberikan cukup air minum sehingga tidak terjadi dehidrasi.
“Terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang dan hindari konsumi obat-obatan golongan keras tanpa adanya resep dokter,” ujarnya.
Widyastuti memaparkan, gangguan gagal ginjal akut juga bisa terjadi akibat kurangnya cairan dalam tubuh, kerusakan ginjal akibat infeksi, toksin dan methanol, serta adanya sumbatan saluran kemih pada tumor.***