GenPI.co – Media inilah yang harus dicatat sebagai pembuka peristiwa Duren Tiga. Media mainstream. Kalau tidak, bisa jadi peristiwa itu terkubur –mungkin untuk selama-lamanya.
Media itu ada di Jambi. Wartawan itu sebenarnya telat tahu: ada polisi, asal Jambi, yang mati tertembak. Sudah dua hari sebelumnya.
Wajar telat. Rumah polisi itu di pedalaman. Sang korban juga dikubur di pedalaman itu. Kurang bisa menarik perhatian seketika.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok vs Taiwan: Kepung Cendol
Si wartawan lantas ke Polda Jambi. Humas Polda tidak tahu. Ia meminta Si wartawan ke Kabid Propam. Mungkin bidang Propam yang tahu. Ini kan menyangkut anggota Polri.
Tapi Propam Polda Jambi juga tidak tahu. Tidak bisa menjawab. Maka Propam Jambi menanyakan itu ke Propam Mabes Polri.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ferdy Sambo Tersangka: Labirin Polkam
Ferdy Sambo pun ambil kesimpulan: berarti peristiwa Duren Tiga sudah diketahui media. Tidak bisa lagi ditutupi.
Harus disiapkan jawaban yang tepat. Yang bisa membantu menyusun jawaban itu harus orang yang memahami media.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Istri Ferdy Sambo: Simpati Ny Sambo
Irjen Pol Ferdy Sambo tidak sulit mencari orang yang punya kualifikasi dekat dengan media. Ia juga sosok yang aman. Tepercaya. Ia penasihat ahli Kapolri, bidang komunikasi publik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.