Bukan Hermes dan LV, Tas Mewah Ini Jadi Buruan Warga RI

Bukan Hermes dan LV, Tas Mewah Ini Jadi Buruan Warga RI

Bukan Hermes dan LV, Tas Mewah Ini Jadi Buruan Warga RI

korannews.com – Tren investasi semakin berkembang. Jika sebelumnya saham dan emas, kini tas juga bisa menjadi instrumen investasi yang menjanjikan.Sudah bukan rahasia lagi bahwa tas Hermes menjadi salah satu luxury brand yang kerap menjadi instrumen investasi. Konon keuntungan dari investasi tas Hermes bisa melampaui emas dan saham.

Namun, ada sebuah pergeseran di mana sebuah tas dari kulit imitasi bermerek Telfar asal Amerika Serikat kian digandrungi. Tas itu tiba-tiba ramai digunakan oleh pelaku industri kreatif di Brooklyn, New York.Founder Irresistible Bazaar & Irress Urban Bazaar Marisa Tumbuan mengatakan bahwa hal itu tak lepas dari kekuatan influencer. Tas rancangan Telfar Clemens itu sempat menjadi rebutan dan viral di tahun 2020.

“Iya benar beberapa tahun lalu tas Telfar sempat booming dan harganya sebenarnya tidak naik. Cuma karena the power of influencer jadi tas itu banyak dicari dan musiman. Kalau di Jakarta, tas itu harganya stabil karena masyarakat lebih cenderung membeli untuk dikenakan karena lagi viral,” kata Marissa kepada CNBC Indonesia di Lippo Mall Puri, Jakarta, Rabu (25/1/2023).Lebih lanjut, dia mengatakan kebanyakan konsumen preloved branded di Indonesia cenderung lebih menyukai dengan produk brand Eropa seperti Chanel, Hermes, dan LV sebagai investasi. Sebab, merek-merek itu memiliki kenaikan nilai rata-rata 103%.Sebagai contoh Tas Hermes seri Birkin dan Kelly terkenal selalu berhasil dijual kembali dengan harga tinggi. Ini karena keduanya adalah barang favorit dari rumah mode Hermès.

Hermes Birkin memiliki retensi nilai rata-rata 96%, sedangkan Kelly rata-rata 108%. Birkin Sellier yang langka memiliki retensi nilai rata-rata yang sangat tinggi, yaitu 226%Sementara, tas Telfar yang pernah dipakai selebritas seperti Dua Lipa, dan Beyoncé, memiliki retensi nilai rata-rata 195% pada tahun 2020 yang berarti bahwa terjadi kenaikan harga hampir dua kali lipat dari harga eceran aslinya. Didirikan pada tahun 2005 oleh Telfar Clemens, setiap model Telfar Shopping Bag dijual mulai US$150 (Rp2,3 juta) hingga US$300 (Rp4,6 juta).

error: Content is protected !!