Apa Itu Puasa Air Putih? Berikut Penjelasan Ahli hingga Siapa Saja yang Bisa Melakukannya

Apa Itu Puasa Air Putih? Berikut Penjelasan Ahli hingga Siapa Saja yang Bisa Melakukannya

korannews.com – Puasa sering menjadi salah satu cara yang digunakan oleh kebanyakan orang untuk menurunkan berat badan , selain karena alasan agama atau pantangan akibat masalah kesehatan tertentu.

Salah satu puasa yang awam dijalankan untuk menurunkan berat badan adalah puasa air putih , yakni periode ketika seseorang tidak makan dan hanya minum air putih. Namun, apakah metode tersebut aman bagi kesehatan?

Penelitian menunjukkan bahwa puasa sesekali dapat membantu menurunkan berat badan , meskipun metode lain mungkin lebih efektif dalam jangka panjang.

Untuk memastikan bahwa puasa air putih dilakukan dengan aman, orang harus mempersiapkan diri dengan baik dan memilih waktu yang tepat untuk pergi tanpa makanan, ketika tubuh tidak membutuhkan terlalu banyak energi.

Meskipun tidak ada waktu yang pasti untuk melakukan puasa air putih , tetapi menurut anjuran medis waktu maksimal seseorang bertahan tanpa asupan makanan adalah 24 jam hingga tiga hari.

Puasa air putih menjadi populer dengan tujuan untuk kesehatan dan kebugaran alami, seringkali bersamaan dengan meditasi.

Kendati demikian, puasa jangka pendek memiliki manfaat bagi beberapa orang dengan faktor risiko penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan kelebihan berat badan atau obesitas.

Ketika tubuh tidak dapat menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi utamanya, tubuh akan bekerja dengan menggunakan lemak. Itulah mengapa berpuasa bisa menurunkan berat badan seseorang.

Terlepas dari manfaat kesehatannya, puasa yang dilakukan terlalu lama berisiko serius terhadap seseorang yang memiliki masalah kesehatan dan usia rentan karena dapat membahayakan tubuh mereka.

Sebaiknya konsultasikan ke ahli profesional medis sebelum memulai puasa air putih , terutama bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, dan memiliki gangguan makan, kekurangan berat badan , sedang hamil atau menyusui, memiliki masalah jantung, dan sedang menjalani transfusi darah.

Lebih lanjut sebuah studi yang telah melakukan perbandingan antara puasa intermiten dan diet rendah kalori menemukan bahwa kedua metode tersebut sama efektifnya dalam menurunkan berat badan dan mengurangi risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.***

Exit mobile version