TABLOIDBINTANG.COM – Aliando Syarief mengalami kekerasan emosional hingga membuatnya menderita gangguan mental OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Pelakunya orang yang dipercaya oleh Aliando secara profesional. Tapi mengapa tidak dilaporkan ke polisi?
Aliando menghilang dari ingar-bingar gemerlap dunia hiburan karena 2 hal. Salah satunya kasus kriminal yang terjadi di dalam rumahnya. Bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta? ini menjadi korban manipulasi dari seseorang di dalam manajemennya.
“Jadi dia mengganggu kesehatan gue yang bisa mempengaruhi orang-orang. Setelah itu gue kena OCD. Muncul banyak bisikan di dalam kepwla untuk gue melakukan hal-hal yang harus gue lakukan,” kata Aliando di kanal YouTube Ricky Cuaca yang diunggah pada Minggu (28/8).
Aliando dan Ricky Cuaca. (YouTube)
“Kalau enggak gue lakukan gue bisa mengorbankan orang-orang di sekitar gue. Jadi harus gue lawan,” lanjutnya.
Orang itu memanipulasi Aliando sedemikian rupa, mengeruk keuntungan untuk dirinya sendiri. Aliando dipaksa bekerja untuk dia. “Kalau enggak (kerja) gue akan disiksa.”
Parahnya, orang itu juga sempat memutarbalikkan fakta, membuat cowok yang akrab disapa Ali berpikir bahwa kondisi yang dialaminya saat itu karena keluarga.
“Orang kriminal ini menyuruh gue menyerang keluarga gue sendiri. Bahwa mereka lah yang membuat gue jadi seperti ini,” kata aktor tampan yang sering dikaitkan dengan Prilly Latuconsina.
“Jadi orang ini mau sembunyi tangan dari apa yang dia lakukan dan mengubah emosi gue untuk kesal dengan orang-orang di samping gue,” tambahnya.
Serangan-serangan orang tersebut membuat Aliando mengambil keputusan ekstrem. Dia menghilang keliling Pulau Jawa seorang diri untuk menenangkan mentalnya. Ia tak habis pikir hal seperti itu terjadi padanya.
“Gue salah juga. Sedeng mau terima orang begitu,” akunya.
Aliando Syarief. (Seno/tabloidbintang.com)
Tak ada yang dapat Aliando lakukan. Membawa masalah itu ke ranah hukum juga tidak bisa. Apa yang dia alami menurut pengakuannya lebih kepada serangan mental sehingga tak ada bukti yang ia miliki.
“Coba berapa orang yang kena hipnotis terus bisa lapor ke polisi? Enggak ada. Bukan hipnotis lah, (tapi) kena manipulasi, enggak ada. Karena enggak ada bukti,” kata Aliando.
“Manipulasinya lebih ke psikis. Aku kan dijahati. Ada namanya emotional abuse (kekerasan emosional). Di sana, abuse-nya ke dalam mental gue,” jelasnya lebih lanjut.
Apa yang dilakukan orang tersebut sungguh jahat. Salutnya Aliando tidak menaruh dendam. Menurut Ali, orang tersebut saat ini kena gangguan mental juga, bahkan lebih parah darinya.
Artikel ini bersumber dari www.tabloidbintang.com.